4,5 years later.
Terdengar bunyi lonceng dari arah pintu Cafe yg di buka secara kasar oleh seseorang.
Matanya menelisik memperhatikan sekitar, tidak puas dengan apa yg di carinya tak ada di depan mata membuat langkahnya tergesa-gesa menghampiri meja kasir untuk menanyakan keberadaan seseorang yg berhasil membuat darahnya mendidih.
Kembali terdengar bunyi lonceng dari arah pintu yg sama dan detik setelahnya derap langkah yg cukup mengganggu indra pendengar pengunjung Cafe membuatnya menjadi pusat perhatian.
Langkahnya yg lebar berhasil menyusul wanitanya yg terlihat emosi saat ini.
Tangannya menggapai lengannya, membuat tubuh perempuan itu berbalik menghadapnya.
"Lepasin!" Serunya dengan menatap tak suka ke arah lawan bicaranya.
"Chani hey calm down first, okay?" Pintanya yg tak di gubris sama sekali oleh wanita tersebut.
"Hyunjin lepasin! Aku perlu ngehajar laki-laki brengsek itu!"
"Kamu harus tenang lebih dulu Chani, jangan emosi kayak gini"
"Gimana aku bisa tenang?! Dia selingkuh Jin!" Serunya lantang, lagi dan lagi mereka berhasil menjadi pusat perhatian pengunjung Cafe sore itu.
"Kamu gak bisa nyimpulin kayak gitu Chani, kamu harus dengerin cerita dari Mark terlebih dahulu"
"Kok kamu malah ngebela Mark yg jelas-jelas udah selingkuh?!"
"Aku bukan ngebela Mark, tapi- " Belum selesai dengan kalimatnya, Chani sudah kembali melanjutkan langkahnya yg membuat Hyunjin langsung panik melihatnya.
Apalagi perempuan itu menggunakan highels setinggi 7 cm, yg saat ini sebenarnya sangat berbaya jika Chani yg menggunakannya di tambah langkahnya yg tergesa dan emosinya yg meluap-luap.
Untuk kedua kalinya Hyunjin berhasil menghentikan langkah Chani.
"Hyunjin aku perlu bicara sama Mark!"
"Iya tapi nggak sekarang Chani"
"Terus kapan? Nunggu lelaki itu puas dengan selingkuhannya dan kamu rela ngeliat sahabat kamu sakit hati, iya?!"
Hyunjin saat ini benar-benar merasa pusing, entah harus berada di pihak Chani ataupun Mark.
Karena menurut Hyunjin, Chani tidak seharusnya meledak-ledak seperti saat ini. Chani mengenal Mark dengan sangat baik dan mereka telah bersama-sama selama beberapa tahun, bahkan saat Hyunjin tidak bersama Chani dulu ada Mark di sampingnya yg saat itu menemaninya di negeri orang. Harusnya Chani tidak seperti ini dan juga harusnya Chani percaya bahwa Marknya itu tidak akan pernah selingkuh.
Tapi setelah menatap Chani dari atas sampai bawah dan berakhir pada manik matanya, Hyunjin sangat paham apa yg terjadi saat ini. Hyunjin memaklumi sifat Chani.
Membawa Chani ke dalam dekapannya dan mengecup pucuk kepalanya beberapa kali.
"Hey sayang kamu harus tenang terlebih dahulu, kamu gak mau kan terjadi sesuatu sama jagoan kecil kita, hmm?" Bujuk Hyunjin dengan lembut.
Chani menggeleng kecil dan terisak lirih.
Hyunjin paham hormon ibu hamil memang terkadang membuat Chani meledak-ledak seperti saat ini, bahkan Chani bisa tiba-tiba menangis tanpa alasan yg jelas.
Jadi saat melihat sahabat perempuan satu-satunya yg sangat Chani sayangi datang ke rumahnya dengan keadaan kacau dan menangis terisak karena di sebabkan seorang pria, tentu saja Chani akan marah seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔
FanficGimana rasanya sahabatan bertiga? semuanya indah tapi.... bukankan harus ada perasaan yang berkorban? dan itu gue. . . . "Gak usah marah, lo cuma sahabat gue" - Hwang Hyunjin "Lo gak boleh jatuh cinta sama gue, karena gue tau gimana rasanya mencinta...