Selama ini gue selalu tidur dengan nyaman tanpa ada gangguan, dan untuk beberapa waktu lamanya gue sempat merindukan jam tidur gue yg terganggu karena ulah satu manusia atau merindukan gue yg akan mengusik tidurnya karena hanya sebuah mimpi buruk.
Tapi dengan berjalannya waktu gue menjadi terbiasa tidur dalam damai, sampai gue bener-bener ngerasa nyaman. Gue suka tidur tanpa adanya gangguan.
Dan itu menjadi alasan kenapa sekarang gue jadi kesel sendiri. Pagi-pagi banget gue merasakan tidur gue terusik karena adanya pergerakan disebelah gue yg membuat gue dengan terpaksa membuka mata gue yg masih terasa berat.
Tapi gue berusaha membuka mata gue saat merasakan ada tangan yg melingkar dipinggang gue, gue menunduk dan memperhatikan tangan yg sekarang dengan lancangnya membawa gue ke pelukannya, gue menghela nafas berat dan melepaskan tangannya paksa.
Yg langsung membuat sebuah suara berat dibelakang gue berseru protes karena gue yg menarik tangannya paksa.
"Tidur Chan masih pagi" Ucap Hyunjin yg sekarang wajahnya bersembunyi di bahu gue, gue melepas lagi tangan Hyunjin yg kembali melingkar dipinggang gue dengan kesal.
"Iya lo tau ini masih pagi dan lo datang ke kamar gue ngeganggu mimpi gue. Apa lo gila Jin? Ini jam 3 pagi, jam 3 pagi Jin!" Ucap gue dengan kesal, gue mencoba menahan tangan gue yg sudah mau mencakar wajahnya.
Hyunjin terkekeh dan berucap "Gue kangen sama lo makanya gue kesini" Ucap Hyunjin kelewat santai dan membalikkan tubuh gue buat menghadapnya.
Wajah gue cengo mendengar jawaban Hyunjin, gak waras! Orang waras mana yg dateng ke kamar perempuan sepagi ini cuma karena kangen?
Gue berdecak malas dan menatapnya tajam, mata gue memicing dan menatapnya aneh setelah melihat Hyunjin yg senyum-senyum sendiri di depan gue.
Gak gue gak bisa gini lagi sama Hyunjin, udah cukup gue sakit hati karena dia. Gue udah susah payah ngelupain dia, gue gak bakal dengan mudah membiarkan Hyunjin mengusik hidup gue lagi.
Kalau gue sama Hyunjin masih gini, gue bakal kembali nyakitin diri gue sendiri dan juga mereka akan ikut terluka. Gue gak mau membuat orang terdekat gue kecewa karena diri gue yg masih lemah buat menghadapi Hyunjin.
"Jin lepas!" Perintah gue, nada gue sama sekali gak bersahabat tapi Hyunjin sama sekali gak memperdulikan gue dan kembali membawa gue kepelukannya dengan sangat erat.
Gue memejamkan mata gue mencoba mengikis satu-persatu kewarasan gue, mencoba menggunakan logika gue daripada hati gue sendiri yg merasa nyaman dengan apa yg terjadi sekarang.
Gue gak bisa gini.
Akhirnya gue mengucapkan kalimat yg membuat gue sendiri terkejut "Apa gue semurahan itu di mata lo?" Ucap gue membuat Hyunjin dengan cepat melepaskan tangannya yg merengkuh pinggang gue.
Gue sama sekali gak bermaksud menyinggung kejadian yg lalu, tapi logika gue kembali tergerak dengan sendirinya.
Hyunjin Pov
"Apa gue semurahan itu di mata lo?" Gue dengan cepat melepas pelukan gue dan beralih menatap Chani.
Mata gue mengerjap bingung dan takut menjadi satu, dengan ragu gue menanyakan apa maksud dari kalimat Chani.
"Maksud lo apa Chan?" Tanya gue yg bingung dengan ucapan Chani.
Chani tersenyum dengan sinis yg membuat gue bergidik ngeri dengan senyumannya "Kenapa? Bukannya lo yg bilang gitu sama gue?" Ucap Chani yg membuat gue semakin bingung dengan ucapannya.
Hening selama beberapa detik, gue yg masih dengan pikiran gue mencoba mengurai satu-persatu kalimat Chani dan mengingat hal-hal yg mungkin sudah menyakiti perasaan Chani.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔
Fiksi PenggemarGimana rasanya sahabatan bertiga? semuanya indah tapi.... bukankan harus ada perasaan yang berkorban? dan itu gue. . . . "Gak usah marah, lo cuma sahabat gue" - Hwang Hyunjin "Lo gak boleh jatuh cinta sama gue, karena gue tau gimana rasanya mencinta...