Gimana rasanya sahabatan bertiga?
semuanya indah
tapi....
bukankan harus ada perasaan yang berkorban?
dan itu gue.
.
.
.
"Gak usah marah, lo cuma sahabat gue" - Hwang Hyunjin
"Lo gak boleh jatuh cinta sama gue, karena gue tau gimana rasanya mencinta...
Pagi yeorobunkuuu...❤ Aku mau sempatin up di pagi hari sebelum aku brgkt kuliah. Iyaaa hari sabtu aku masih ada kuliah huhuuu😭 padet bgt jadwalku buat semester ini😭
Komen sebanyak-banyaknya ya biar aku cepet-cepet updatenya!
Ada yg kangen Jaemin? Kalo gituu.... Happy reading❤
〰️〰️〰️
"Chani?"
Gue menoleh dan menatap terkejut ke arah datangnya Jaemin.
"Jaem? Ngapain kesini?" Tanya gue sembari berdiri dan menarik lengannya untuk duduk di depan gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaemin menyengir lucu sembari berucap "Gue bosen makanan di kantin FK jadinya kesini" Jelasnya yg hanya gue angguki paham.
"Lo kemana aja?" Tanya Jaemin tiba-tiba yg membuat alis gue mengerut bingung karena ucapannya.
"Apanya?"
"2 hari gak bisa di hubungi, sibuk kencan sama Hyunjin?" Ucapnya seraya tersenyum meledek.
Gue memutar bola mata gue dengan malas dan berdecak kesal "Ck kencan my ass! Masa iya gue gak bisa dihubungin? Lo kali yg gak nyari gue!" Seru gue kesal dan tak lama Jaemin tertawa keras dengan kepalanya yg mengangguk-ngangguk.
"Emang gue gak nyari lo" Ucapnya susah payah karena masih terus tertawa.
Gue melempar dompet gue ke arah perutnya dengan kesal "Terus kenapa bilang gitu sih bangsat!"
Dengan sisa tawanya Jaemin berucap "Habis lo gak ada kabar lagi, terakhir lo nyamper gue cuma ngasih bekal"
Gue mencibir pelan dan memilih mengabaikan ucapan Jaemin.
Pesanan Jaemin datang dan untuk sesaat Jaemin sibuk dengan makanannya.
"Jaem"
Jaemin mendongak dengan mulut penuhnya tanpa mau menjawab membuat gue melanjutkan ucapan gue "Udah ada yg baru?" Tanya gue dengan sopan tapi tetap saja membuat Jaemin tersedak.
"Eh ehhhh.... " Panik gue dengan cepat berdiri dan menepuk-nepuk punggungnya pelan.
"Jaem gapapa? Duh maaf" Gue masih menepuk punggung Jaemin dan memberikan minum yg tadi sudah di pesan Jaemin.
Jaemin menarik tangan gue dan meminta gue untuk kembali duduk di tempat gue yg langsung gue turuti.
"Tadi pertanyaan macam apa Chan?" Tanya Jaemin serius, kedua sikunya menumpu dimeja dan tangannya saling bertautan di bawah dagunya.
Gue tersenyum kikuk dan berucap "Iya kan mungkin aja" Jawab gue dengan nada yg terkesan ragu masih dengan senyuman kikuk gue.
Jaemin menghela nafasnya "Chan gue milih buat jadi sahabat lo bukan berarti gue udah punya yg lain, gue milih opsi itu juga karena gue rasa itu yg terbaik buat kita"
