Anita memeluk Ken yang masih menangis, ia melupakan masalahnya sebentar dengan Allardo
"Sudah ya Ken, jangan menangis lagi, Tante yakin Arkana pasti baik-baik saja" ucap anita menenangkan Kenneth
"Ken bagaimana Arkana bisa kecelakaan?" Tanya Al
Flash back
Arkana sangat senang bisa bermain dengan Kenneth, Kenneth adalah teman baiknya
"Ken, tadi di sekolah kamu menggambar apa?" Tanya Ar
"Aku menggambar sebuah mobil, aku mau punya mobil seperti mobil om Al"
Ucap Kenneth membuka tasnya dan memperlihatkan hasil gambarnya"Kau gambar apa tadi Ar?" Tanya Ken
"Aku menggambar keluarga ku" ucap Arkana sambil mengeluarkan hasil gambarnya
(Kurang lebih seperti ini gambar nya)
"Kau tau Ken, aku pengen seperti kau dan juga yang lain, yang punya papa, tetapi kata mama ku, papa ku bekerja jauh untuk membayar sekolah, membeli makanan, pakaian, mainan, tetapi aku tidak butuh apapun, aku hanya butuh keluarga yang lengkap seperti kamu dan yang lain, aku pengen bertemu dengan papa ku Ken" ucap Arkana sambil meneteskan air matanya
Tiba-tiba ada 2 orang anak berusia 10 tahun menghampiri mereka dan merampas gambar yang dipegang oleh Arkana
"Jelek sekali gambar mu" ucap salah satu anak tersebut
"Hei kembali kan gambar teman ku" ucap Ken, anak tersebut meremukkan gambar Arkana dan melempar nya kejalan raya
"Kau ambil saja kalau bisa" ucap anak itu, Arkana dan Kenneth berlari menuju jalan raya, setelah menemukan gambar nya Arkana tersenyum senang, namun ada mobil yang melaju ke arah nya, sontak saja Ken berteriak melihatnya
"Ar awas ada mobil" teriak Ken, Arkana melihat mobil melaju ke arahnya
"Mama" teriak Arkana,namun saat itu juga Arkana merasa gelap dan ia tidak sadarkan diri
Ken menangis melihat tubuh Arkana bersimbah darah, ia berlari untuk memanggil Anita dan allardo
Flash end
Anita menangis me dengar cerita ken, dan Ken masih di dalam pelukan Anita
Tiba-tiba ponsel Al berbunyi
"Hallo, ma"
"Al kamu di mana kenapa belum membawa Ken pulang" ucap Sarah
"Ma, Al ada dirumah sakit"
"Apa, Ken kenapa Al" tanya Sarah yang mulai panik
"Ken tidak apa-apa ma, tapi arkana kecelakaan ma" ucap Allardo sedih
"Apa, bagaimana bisa Al, baik lah mama akan menyusul ke sana" ucap Sarah dan mematikan ponsel nya
-----------------
Sarah memberitahu kabar duka kepada anggota keluarga nya, dan membuat mereka gelisah dan panikTak lupa pula Sarah memberitahukan berita duka kepada keluarga Anita, Alentha yang mendengar nya shok, Alentha tidak menyangka ia harus dipertemukan dengan anak dan cucunya dalam keadaan seperti ini
Setelah mereka tiba di rumah sakit, Abraham menanyakan letak ruang operasi, mereka bergegas ke ruang operasi, mereka melihat allardo, Anita dan Kenneth duduk di kursi tunggu
Anita terkejut melihat kedatangan keluarga Johnson dengan keluarga Carvado
Anita berlari ke arah Alentha
"Mama, hiks hiks, anak ku ma" ucap Anita menangis sambil memeluk Alentha
Tiba-tiba seorang dokter keluar
"Kami membutuhkan golongan darah A- secepat nya" ucap dokter
"Ambil darah saya dok, darah saya A- " ucap Allardo
" Ikut saya" ucap dokter
"Anita bagaimana ini bisa terjadi" ucap Sarah menghampiri Anita dan memeluk nya, anita menceritakan semuanya, mereka semua kalut dan sedih mendengar nya
"Nak papa merindukan mu, kemana saja kau selama ini?"tanya Daniel, Anita bungkam
"Tidak usah dipikirkan kata papa mu, yang penting sekarang kita berdoa agar Arkana selamat" ucap Alentha menyakinkan putri nya
Allardo sudah kembali, dan beberapa menit lampu ruang operasi mati kemudian dokter keluar, Anita menghampiri dokter
"Dok, bagaimana anak saya dok" tanya Anita
"Pasien berhasil melewati masa kritis nya,akibat benturan keras membuat bagian kepala belakangnya retak, tetapi kita akan melakukan terapi untuk menyembuhkan, tangannya juga patah, saat ini pasien mengalami koma, jadi anda harus banyak berdoa nyonya, kalau begitu saya permisi" ucap dokter
"Baik dok, terima kasih" ucap Anita dan allardo bersamaan
Bagaimana ceritanya teman-teman, apa kita lanjutkan ?
Berikan komentar nya
Terimakasih telah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband
Romanceseorang wanita cantik bernama Anita Caroline yang berusia 25 tahun harus bekerja keras untuk membiayai hidupnya dengan anak semata wayangnya tanpa seorang suami