Part 22

22K 895 16
                                    

Sinar matahari menembus jendela kaca dan mengusik tidur Anita, Anita perlahan membuka matanya, ia melihat ke sisi kiri dan kanan ia tidak menemukan Arkana dan Kenneth, ia melihat jam di nakas menunjukkan pukul 7 a.m, Anita hendak beranjak dari tempat tidur tiba-tiba pintu kamarnya terbuka

"Hai sayang sudah bangun" kata Sarah

"Ia ma, maaf Anita telat bangun" kata Anita

"Tidak apa-apa kamu istirahat saja dulu, ini mama bawakan sarapan untuk kamu" kata Sarah sambil meletakkan nampan berisi susu dan sandwich di samping Anita

"Kenapa mama repot-repot, Anita bisa sarapan dibawah saja ma, ma anak-anak mana ma?"

"Mereka lagi bermain dibawah, mereka barusan siap sarapan", kata Sarah, Anita hanya mengangguk lalu Anita teringat Al yang mengalami kecelakaan

"Ma bagaimana ma, apa ada kabar tentang Al?"

"Semalam anak buah papa memberi tahu jika ada seseorang yang sengaja membuat Al kecelakaan" Anita langsung membekap mulutnya air mata terus mengalir, Sarah memindahkan nampan diatas nakas agar ia bisa memeluk anita

"Sudah sayang tenangkan dirimu, Al pasti akan ketemu an" ucap Sarah sambil memeluk Anita

"Ma kenapa kebahagiaan ini hanya sebentar aku rasakan, Ar pasti akan sedih ma, ia baru saja merasakan kehadiran seorang ayah" ucap Anita yang tak bisa membendung air matanya, Sarah ikut menangis mendengar ucapan menantunya itu

"Kamu yang sabar ya An, kita berdoa saja agar semuanya baik-baik saja, sudah sayang jangan menangis lagi kasihan janin yang ada dalam kandungan kamu nanti dia ikut sedih" kata Sarah mencoba menghibur anita

"Ma aku tidak sanggup untuk kehilangan Al ma" ucap Anita terus saja menangis

"Sudah ya, sekarang kamu sarapan dulu ya, biar cucu mama mendapatkan nutrisi"

"Aku tidak lapar ma"

"Anita untuk kali ini saja dengarkan mama ya, kamu harus sarapan demi anak kamu, Al pasti sedih kalau tahu kamu begini" ucap Sarah terus membujuk Anita

" Baiklah ma tapi an makan sedikit saja ya ma" kata Anita

"Tidak apa-apa yang penting kamu makan" kata Sarah sambil tersenyum dan menghapus air mata Anita

----------------------
Ditempat kejadian seorang bodyguard tak sengaja melihat kearah semak yang tak jauh dari posisi mobil, ia melihat seperti batang kayu yang hangus terbakar, dengan penasaran ia pergi kearah semak tersebut, betapa terkejutnya ia melihat seorang mayat yang sudah hangus terbakar dengan wajah dan beberapa bagian tubuh yang hancur

"Hei kalian kemari lah" ucap bodyguard yang bernama vino itu memanggil teman-temannya beserta beberapa orang polisi

"Ada apa kau berteriak" ucap salah satu dari mereka sambil berjalan ke arahnya

"Kau lihat ini segera hubungi boss" ucap vino sambil menunjuk mayat tersebut

"Baiklah" kata George, lalu George menghubungi boss nya

"--------------"

"Baiklah boss" ucap George sambil memutuskan panggilan telepon

"Aku sudah menghubungi boss, katanya ia akan segera kesini untuk memastikan" ucap George dan mereka hanya mengangguk

beberapa saat kemudian setelah mereka semua selesai memeriksa mayat tersebut, polisi mengatakan jika mayat yang mereka temukan adalah mayat allardo, Bryan yang berada di ruang pemeriksaan itu begitu syok mendapatkan keadaan Al yang seperti itu, lalu Bryan mengabarkan berita ini kepada keluarga Jhonson

------------------
Anita syok mendengar kabar jika mayat suaminya telah ditemukan, ia sempat pingsan selama 2 jam, kini keluarga tengah menunggu kepulangan jenazah

"Mama" kata Arkana memanggil ibunya sambil menangis

"Iya sayang, mama yakin itu bukanlah papa" ucap Anita memeluk anaknya

"Anita" panggil alentha yang baru saja datang dengan Daniel

"Mama, ini pasti bohongkan, itu tidak mungkin Al kan ma" ucap Anita yang terus saja menangis sambil memeluk Arkana

"Anita kamu tidak boleh seperti ini, kamu harus ikhlas nak" ucap alentha

"Tidak ma ini tidak mungkin, Al berjanji kepada ku akan pulang ma" ucap Anita yang terus menangis histeris Sarah dan alentha berusaha menguatkan Anita agar tidak terjadi sesuatu kepada Anita

Seluruh keluarga berkumpul di kediaman keluarga Johnson, tiba-tiba Amira datang dan masuk kedalam rumah ia melihat Anita yang menangis, dan menghampiri Anita

"Anita" panggil Amira, Anita melihat Amira yang datang langsung saja marah

"Untuk apa kau ke sini, belum puas kau menghancurkan keluarga ku" ucap Anita, Anita mengingat bagaimana liciknya Amira yang hendak menipu suaminya dan ingin menghancurkan keluarganya

"Anita kau salah aku ke sini untuk--" belum selesai Amira bicara Anita sudah menyela

"Lebih baik kau pergi dari sini, sebelum aku menyeretmu keluar" ucap Anita dengan menggebu-gebu membuat orang-orang terkejut melihat Anita marah

"Ta-- tapi"

"Bodyguard, seret wanita ini keluar" kata Anita, dan beberapa bodyguard menyeret Amira keluar

"Lepas aku bisa pergi sendiri" ucap Amira kesal dan ia pergi dari kediaman keluarga Johnson

"Sayang tenangkan dirimu ya" kata Sarah mengelus lengan Anita

Setelah lama menunggu, tampak sebuah helikopter mendarat di halaman mansion keluarga Johnson, kemudian helikopter itu menurunkan sebuah peti dan membawanya kedalam rumah

Anita menatap peti itu, ia tidak sanggup menahan air matanya

"Itu bukan Al, aku yakin Al masih hidup, kenapa harus begini ya Allah, kenapa ini harus terjadi disaat aku dan Al saling mencintai engkau mengambilnya dari ku" kata Anita

"Anita sadarlah kau tidak boleh seperti ini, kau tahu Al pasti sedih jika melihat kau seperti ini, kau tidak kasihan kepada arkana dan anak dalam kandungan mu, kau harus kuat Anita, aku tahu kau wanita yang kuat, aku mohon jangan seperti ini" kata Mery menangis dan memeluk Anita

Arkana sedih melihat ibunya begitu terpukul karena kepergian ayahnya, tiba-tiba seseorang memeluknya yaitu Kenneth

"Ken aku baru saja bahagia karena memiliki papa, aku bahagia sangat bahagia walaupun hanya sementara, aku sayang sama papa ken, aku rindu sama papa, aku janji tidak akan nakal lagi, aku janji tidak akan meminta mainan lagi, asal papa tidak pergi dariku lagi Ken" ucap Arkana sambil menangis

"Kau tau Ar om Al itu sangat baik, dia sangat sayang kepada kau dan juga aku, dulu mama dan papa sering menitipkan aku kepada om Al aku sangat senang karena om Al selalu memanjakan aku, tapi sekarang om Al pergi meninggalkan kita" ucap Kenneth yang juga sedang menangis
dan itu tidak lepas dari pendengaran Carol ia sedih mendengarkannya, lalu ia berjalan mendekat ke arah Kenneth dan Arkana

"Hei jagoan kalian tidak usah sedih ya, papa Al  akan sedih melihat kalian seperti ini, kalian mau papa Al sedih" kata Carol sambil mengusap air mata Arkana dan Kenneth lalu mereka menggelengkan kepala

"Sekarang kalian senyum dong, biar papa Al tidak sedih melihat kalian dari atas sana" kata Carol dan mereka tersenyum

"Nah, begitu dong kan kalian jadi ganteng" ucap Carol menghibur arkana dan Kenneth

"Jadi selama ini kita tidak ganteng tante?" Tanya Kenneth

"Ganteng dong, tapi kalau kalian nangis gantengnya hilang" kata Carol berusaha membuat mereka tersenyum



My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang