Part 25

19.7K 753 13
                                    

Sudah sebulan berlalu, Anita masih merasakan kesedihan ditinggal oleh Al, Anita masih tidak percaya bahwa Al telah pergi meninggalkannya

Anita sedang berada di balkon kamarnya, tiba-tiba ada seorang pria memeluknya dari belakang, lantas saja Anita terkejut, lalu ia menoleh kebelakang

"Al, kau kah ini, ya Allah aku tidak percaya ini kau benar-benar berada di samping ku Al" kata Anita sambil memeluk Al sangat erat dengan air mata yang sudah berlinang

"Iya sayang, aku disamping mu" ucap Al sambil tersenyum

"Ya Allah Al, kau kembali, ini tidak mimpikan Al" kata Anita yang masih terkejut dengan keberadaan suaminya

"Aku selalu ada di sampingmu, kau jangan bersedih sayang" katanya sambil mengusap dan mencium puncak kepala Anita

"Al, disini ada anak kita yang sedang menunggu mu" kata Anita sambil mengusap perutnya

"Benarkah, Alhamdulillah sayang aku bahagia sekali, sayang jemputlah aku, aku sangat merindukanmu, jaga dirimu dan anak-anak kita ya" kata Al sambil mengusap perut Anita yang tampak sudah agak membuncit lalu Al mencium puncak kepala Anita dan seketika itu Al menghilang dari hadapan Anita

Lalu Anita terbangun dari tidurnya, kemudian air mata Anita berlinang, ia merasa bahagia walaupun hanya bertemu dengan Al lewat mimpi, ia melihat jam yang menunjukkan pukul 3 pagi, Anita menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan shalat tahajud

Seminggu berlalu setelah Al mengunjunginya lewat mimpi, Anita masih teringat perkataan Al dan ia semakin yakin bahwa Al masih hidup, segera Anita pergi ke kediaman mertuanya

Setelah sampai di kediaman keluarga Johnson, Anita melihat Sarah sedang menyiram tanaman bunga di halaman rumah

"Hai sayang, aku merindukanmu nak, bagaimana kandunganmu" kata Sarah sambil memeluk Anita

"Alhamdulillah, baik ma, ma ada yang ingin aku bicarakan, sebenarnya aku mau mengunjungi mu kemarin tapi tidak sempat"

"Tidak apa sayang, kau jangan terlalu lelah dan banyak pikiran, lebih baik kau tinggal disini saja bersama kami"

"Terima kasih ma, tapi aku hanya ingin menenangkan diri ma"

"Ayo kita masuk, bicara di dalam saja" kata Sarah sambil membawa Anita masuk kedalam rumah

"Ma, seminggu yang lalu aku bermimpi Al pulang kerumah ma, ia memeluk dan mencium puncak kepala ku ma, aku bahagia walaupun hanya lewat mimpi, aku merindukannya ma" kata Anita sambil menangis didekapan Sarah

"Mama juga merindukannya An, Allah lebih menyayangi dia dan mengambilnya dari kita"

"Tidak ma, aku yakin Al masih hidup, karena didalam mimpi itu dia mengatakan 'sayang jemputlah aku, aku merindukanmu' begitu katanya ma, aku yakin di tempat kejadian pasti ada orang yang menyelamatkannya ma"

"Anita kamu harus sabar nak, jika memang Al masih hidup pasti dia akan kembali kepada kita sayang"

"Ma, izinkan aku pergi ke Croydon untuk mencarinya ma" kata Anita sambil mendongak keatas menatap manik mata Sarah

"Tidak, mama tidak mengizinkan kau kesana, lihatlah keadaanmu sayang, ada calon cucu mama disini, bagaimana arkana, coba kau pikirkan lagi, begini saja mama akan membicarakan dengan papa, biar nanti bodyguard papa yang mencari Al disana, percaya sama mama" kata Sarah sambil mengusap air mata Anita

"Baiklah ma, aku percaya sama mama, semoga Al segera ditemukan, maafkan aku ma sudah egois tanpa memikirkan anak-anak ku"

"Tak apa sayang, wajar saja jika kau mengkhawatirkan suamimu, kalau begitu kau tinggal disini saja untuk sementara waktu, agar kau tidak kelelahan sayangnya"

"Baiklah aku akan tinggal disini"

"Mama senang kau mau tinggal disini, pasti Mery dan Kenneth akan senang kau tinggal disini"

Tidak lama kemudian tampak Mery yang sedang menuruni anak tangga

"Hai An, kau disini" sapa Mery dan langsung memeluk anita

"Iya, belum lama, kau mau kemana?" tanya Anita

"Mulai hari ini Anita tinggal disini" kata Sarah

"Wah, senangnya aku ada teman" kata Mery kegirangan

"Jadi kau tidak senang selama ini hanya tinggal dengan mama" kata Sarah pura-pura memasang wajah cemberut

"Bukan begitu ma, aku senang kok, tapi lebih seru lagi jika Anita tinggal di sini, jadi mama tidak sepi lagi" kata Mery, dan Sarah memeluk kedua menantunya itu

"Wah wah wah, ada apa ini kelihatannya mama senang sekali, meluk-meluk menantu kesayangannya, papa di lupain" kata Abraham yang tiba-tiba muncul dari pintu depan

"Papa kok sudah pulang" kata Sarah sambil melepaskan pelukan mereka

"Ada berkas yang ketinggalan, makanya papa balik lagi" kata Abraham

"Oh" kata Sarah dan Abraham langsung pergi ke ruang kerjanya

"Kak, bagaimana keadaan kak Dom apa sudah ada perkembangan?" Tanya Anita

"Alhamdulillah sudah, Dom sudah bisa berjalan sedikit-sedikit, tapi aku kesal sekali dengannya, masih sakit tapi dia masih juga berkutat dengan laptopnya itu, dan aku bisa apa An" kata Mery

"Anak mama memang workolic semua, termasuk papa, susah dibilangin, tapi walau bagaimanapun mereka tetap akan membagi waktu dengan keluarganya" kata Sarah sambil tersenyum

Anita hanya menunduk mendengar perkataan Sarah, tak terasa air matanya menetes, Mery yang melihat Anita ikut merasakan kesedihan adik iparnya itu dan segera memeluknya

"Kau yang sabar Anita, Allah selalu menyayangi kita" kata Mery

"Sayang, maafkan mama, mama tidak bermaksud membuatmu sedih" kata Sarah

"Sudah-sudah, jangan bersedih lagi, ini sudah pukul 12 siang, biar aku yang menjemput Kenneth dan Arkana, kau disini saja Anita, ma jaga Anita ya, aku keatas dulu mau ganti baju" kata Mery

"Iya, kau tenang saja mama akan menjaga anita, kan Anita juga anak mama" kata Sarah dan Mery langsung pergi meninggalkan mereka

Abraham yang melihatnya merasa senang dan bahagia, anak menantunya bisa akur satu sama lain, Abraham sudah menganggap mereka seperti anaknya sendiri, Abraham kemudian berjalan mendekati Sarah dan Anita

"Pa, sudah ketemu berkasnya?" Tanya Sarah

"Sudah ma, kalau begitu papa balik ke kantor ya"

"Iya pa, hati-hati" kata Sarah sambil menyalami suaminya dan tak lupa pula Abraham mengecup puncak kepala Sarah, dan Anita juga ikut menyalami tangan ayah mertuanya itu

"Hati-hati papa, jangan lupa makan"
Kata Anita, dan Abraham langsung pergi meninggalkan mereka

______________________________________

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan, mohon dimaklumi



My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang