Part 29

22.8K 910 16
                                    

Al, Bryan dan Dom yang masih berada dikamar Dom mendengar suara gelak tawa dari bawah

"Sepertinya mama dan Anita sudah kembali" kata Dom

"Sepertinya, kalau begitu aku kebawah dulu untuk memberi kejutan" kata Al sambil tersenyum

"Aku juga ikut, sekalian menyaksikan drama mu" kata bryan terkekeh

"Aku juga" kata Dom

"Memang kau bisa berjalan?"tanya Al

"Kau ini meremehkan ku, aku bisa berjalan dengan menggunakan tongkat bodoh"kata Dom kesal

"Ya sudah kalian jangan bertengkar di sini, nanti malah gagal kejutannya" kata Bryan sambil membantu Dom berdiri dan Al sudah menuruni tangga, ternyata ayahnya sudah menunggu dari tadi di ruang keluarga

"Hai, pa bagaimana kabar mu" tanya Al sambil memeluk ayahnya, Abraham merasa bahagia anaknya telah kembali

"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan mu" tanya Abraham

"Aku baik-baik saja tidak usah khawatir, oh iya mama dimana?" Tanya Al

"Sebentar papa panggilkan, mereka sedang di dapur" kata Abraham, dan ia langsung menuju dapur

Tak lama kemudian mereka Muncul dari arah dapur, Sarah melihat ke arah ruang keluarga, ia terkejut melihat sosok Al yang duduk di sofa

"Ya Allah, Al kau kembali sayang, ini beneran kau" kata Sarah langsung berlari ke arah Al dan memeluk nya, Betapa terkejutnya Anita mendengar nama Al di sebut, ia melihat ke arah sofa ternyata benar itu Al, ia sangat bahagia suaminya telah kembali

"Iya ma aku kembali" kata Al sambil melepaskan pelukannya, dan pandangannya beralih ke Anita dan memandang manik mata Anita yang sudah mulai berkaca-kaca

"Kemarilah sayang, aku tahu kau pasti merindukan aku" kata Al kepada Anita dan Anita langsung berjalan ke arah Al untuk memeluknya, Anita menumpahkan tangisnya di dekapan Al, ia tidak bisa lagi berkata-kata

Mereka semua menatap haru kedua pasangan suami istri yang melepaskan rindu

"Hei, sudah lah sayang jangan menangis lagi aku sudah ada di hadapanmu sayang" kata Al, bukannya melepaskan pelukannya Anita malah mengeratkan pelukannya

"Ayo kita duduk dulu dan kau Al bagaimana ceritanya kau bisa selamat" tanya Sarah, dan mereka duduk namun Al tidak melepaskan pelukannya, ia masih memeluk Anita dari samping sambil menggenggam tangan Anita, dan Al menceritakan semuanya namun ia tidak menceritakan rencana

Anita kembali menangis mendengar cerita Al, dan Sarah juga menangis hingga terisak, Abraham mengetatkan rahang nya sambil mengusap punggung istrinya ia tidak menduga jika sepupunya itu memiliki dendam terhadap keluarganya

"Sudah ma jangan menangis lagi, Queenza pasti akan sedih jika mama menangis" kata Dom menenangkan mamanya, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan diikuti suara gelak tawa anak kecil

"Al" ucap Mery yang tampak terkejut

"Papa, Om" kata Arkana dan Kenneth bersamaan dan mereka langsung berlari ke arah Al dan memeluk Al

"Kau tidak mau memeluk ku juga Kakak ipar" kata Al melirik Mery dan langsung Dom menatap Al tajam

"Oke-oke, aku bercanda" kata Al sambil terkekeh

"Papa Arkana kangen papa, papa tahu Arkana selalu berdoa agar papa pulang, tapi kata Ken  Allah lebih sayang papa, apa karena Arkana nakal" kata Arkana sambil menangis dipangkuan Al dan Ken juga ikut menangis di pangkuan Al

"Sudah sayang kalian jangan menangis lagi, sekarang papa sudah ada di depan kalian, jangan nangis lagi ya, kalian jelek sekali kalau menangis" kata Al

"Tidak om, aku selalu ganteng walaupun sedang menangis" kata Kenneth

"Kau ini bisa saja" kata Bryan lalu mencubit pipi Kenneth

"Ih, om bry selalu suka cubit pipi Ken, nanti jadi chubby, nanti Aurel tidak suka lagi pada Ken" kata Ken mengerucutkan bibirnya

"Alah kau ini banyak bicara, setiap hari juga banyak cewek-cewek yang ngejar-ngejar" kata Arkana

"Itu kan cewek-cewek jelek, tidak seperti mu selalu digoda-goda cewek cantik di sekolah" kata Ken tak mau kalah

Sontak saja mereka semua yang di ruang keluarga tertawa mendengar ocehan Arkana dan Kenneth

"Siapa dulu dong ayahnya ganteng pantas saja anaknya jadi primadona di sekolah, tidak seperti papa mu yang jelek itu" kata Al sombong sambil menunjuk Dom yang mulai kesal dengan tingkah Al

"Ih, om Al ngeselin" kata Ken cemberut

"Al kau ini seperti anak kecil, berhenti menggoda anak ku" kata Dom

"Sudah-sudah sekarang kita makan siang saja, mama sudah lapar, kasihan Anita dan cucu mama kelaparan" kata Sarah namun Al belum mengerti maksud mamanya

"Iya ma ayo, Anita jangan lupa minum susu dulu ya biar dapat asupan calon keponakan aku" kata Mery sambil mengedipkan matanya ke Anita

"Tunggu-tunggu, calon keponakan, emang siapa yang hamil" tanya Al heran

"Tentu saja Anita, kau tidak lihat perutnya sudah mulai membuncit, kau ini bodoh atau bagaimana" kata Mery memutar matanya malas

"Ap- apa h- ha- hamil?" Kata Al masih belum percaya

"Iya Al, aku sedang hamil usianya sudah hampir dua bulan" kata Anita

"Sepertinya cucu mama kembar an, karena sudah hampir 2 bulan saja sudah kelihatan perutnya" kata Sarah

"Semoga saja ma, doakan saja" kata Anita

"Sayang aku mau jadi ayah lagi, terima kasih sayang, aku mencintaimu" kata Al menetes kan air mata sambil memeluk Anita

"Iya Al, kau sudah kembali sudah membuat ku bahagia, terima kasih tidak melupakan aku" kata Anita ikut menetes kan air mata

"Sudah-sudah hentikan drama kalian, aku sudah lapar ini, mau sampai kapan berdiri disini" kata Bryan dan semuanya hanya tersenyum

"Kau ini merusak suasana saja" kata Al dan mereka beranjak dari sofa menuju ruang makan

"Arkana dan Kenneth ganti baju dulu ya" kata Sarah

"Siap Oma" kata mereka bersamaan

My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang