Part 31

16.3K 698 23
                                    

Pikiran Anita tidak tenang, ia masih ingat kata-kata suaminya, tidak terasa air matanya jatuh

'al aku tidak tahu jalan pikiranmu, hingga kau tega berbuat seperti ini kepada aku dan juga arkana' gumam Anita, tidak terasa air mata Anita menetes

Sejak malam Al memberi tahu rencananya, Al selalu pulang lebih awal, ia menyempatkan waktu untuk bermain bersama arkana

"Al ini sudah malam, apa kau tidak mengantuk?" Tanya Anita sambil merebahkan kepalanya di bahu Al

"Ini sudah selesai, sebentar aku bereskan berkasnya" Al bangkit dari kasur dan meletakkan tas kerja di sofa kamarnya

Al naik di atas ranjang
"Sayang, aku sudah memulai permainannya, kau tunggu saja, semuanya pasti akan berakhir, jangan terlalu dipikirkan sayang" Al memeluk Anita

"Al apa tidak ada cara lain, jika kau membalas dengan kejahatan, berarti tidak ada bedanya kau dengan mereka" Anita berusaha membujuk suaminya

"Kau tenang saja aku tidak akan berpaling, jika itu yang kau takutkan sayang" mendengar perkataan Al, Anita mengerucutkan bibirnya

"Kenapa bibirnya begitu, minta di cium ya" goda Al

"Mana ada, kau ini lama-lama jadi mesum ya" Anita kesal dengan tingkah suaminya

"Sayang, coba kamu baca pesan aku sama Maria, aku tidak mau menyembunyikan apapun darimu sayang" Al menyerahkan ponselnya

"Tidak perlu Al, aku percaya padamu, ayo kita tidur sudah malam" Anita merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya

"Sayang, aku merindukan Al junior" bisik Al sambil mengelus perut Anita dari belakang

"Elus saja terus perut ku Al, jika kau rindu"

"Bukan itu maksud ku, aku ingin mengunjunginya saya" tangan Al mulai meraba-raba setiap inci tubuh Anita, Anita paham apa yang sedang di inginkan suaminya dan ia mengikuti permainan suaminya, dan terjadilah malam panas antara mereka

______________________________________
Anita membersihkan kamarnya sambil menunggu Al selesai mandi, kemudian menyiapkan keperluan allardo, tak lama kemudian Al keluar dari kamar mandi

"Al, ini pakaian mu" Anita memberikan pakaian kepada Al, Al langsung memakai pakaiannya, setelah selesai Anita membantu memasangkan dasi Al
"Al, aku ingin kembali ke rumah kita"

"Memangnya kenapa kalau kita disini, apa kau tidak nyaman berada disini?"

"Bukan begitu Al, hanya saja aku tidak mau merepotkan mama dan yang lainnya"

"Aku rasa, mama tidak akan mengizinkan, kau tahukan mama bagaimana"

"Tapi Al, aku benar-benar tidak mau merepotkan mama lagi"

"Ya sudah, kalau begitu nanti malam kita akan coba bicara sama mama ya"

"Sudah selesai, tunggu aku dibawah, aku akan mengambil tas mu diruang kerja"

"Sayang kau tidak boleh kelelahan, biar aku saja yang mengambilnya, tidak ada bantahan"

"Kau ini berlebihan sekali Al" Al pergi menuju ruang kerja, sementara Anita menuju ruang makan, terlihat Sarah dan Mery sedang menyiapkan makanan diatas meja

"Pagi ma, pagi kak" sapa Anita

"Pagi juga sayang, pagi an" sahut Sarah dan Mery serentak

"Maafkan aku tidak bisa membantu kalian" kata Anita

"Kau ini bagaimana, jelas-jelas makanan ini kau yang masak tadi" jawab Mery

"Ya ampun An, mama sudah bilang kau tidak perlu melakukan pekerjaan dapur, lain kali mama tidak izinkan lagi kau melakukannya An" ujar Sarah

"Betul ma, marahin saja anita, sudah diberitahu tidak di dengar" tambah Mery

"Baiklah, ratu dan tuan putri ku yang cerewet, hamba akan mendengar kan perintah kalian" jawab Anita memutar matanya malas

"Hei, ada apa ini?" Tanya Abraham yang tak sengaja mendengar obrolan istri dan para menantunya

"Ini pa, menantumu yang satu ini, tidak bisa di kasih tahu" sahut Sarah

"Ya sudah jangan ribut lagi, aku sudah lapar ini" kata Al yang tiba-tiba muncul bersama anak-anak dan Dom

Mereka kemudian sarapan bersama hanya terdengar suara dentingan sendok di ruang makan, setelah selesai sarapan, mereka melakukan aktivitas masing-masing

______________________________________

Semakin hari, Al dan Maria semakin dekat, Anita mencoba bersabar dengan apa yang sedang terjadi pada keluarganya, walaupun ia tahu ini hanya sandiwara namun ia tidak bisa mengontrol rasa cemburu saat melihat suaminya bersama dengan wanita lain, kandungan Anita memasuki usia 7 bulan, seperti dugaan Sarah, Anita mengandung anak kembar, namun ia tidak ingin mengetahui jenis kelamin anak-anaknya. Meskipun sibuk Al selalu menyempatkan waktu untuk keluarganya.

Anita sedang besantai dihalaman belakang dengan Sarah, tiba-tiba seorang maid menghampiri mereka
"Maaf nyonya mengganggu waktu anda, di depan ada seorang wanita bersama anak kecil ingin bertemu dengan nyonya Anita" kata maid

"Baik lah, aku akan kesana" kata Anita

"Ayo an, kita lihat siapa yang datang" kata Sarah, dan mereka pergi menuju ruang tamu, ternyata Amira dan anaknya yang datang

"Ada perlu apa kau kesini" tanya Sarah dengan sinis

"Aku kesini ingin memberitahu Anita sesuatu"

"Tidak usah bertele-tele, katakan apa mau mu" sergah Sarah

"Baiklah, akan ku katakan, aku kesini minta uang bulanan yang di janjikan Al, tapi setelah aku tunggu beberapa bulan, ia tidak juga mentransfer uang kepadaku" jelas Amira

"Memangnya kau siapa, beraninya kau meminta uang kepada anak ku"

"Maaf Tante, apa Tante tidak tahu jika Al punya anak dengan ku, ini anak ku dengan Al namanya danisha" kata amira

"Aku tidak percaya dengan mu, kau pasti menipu anakku" kata Sarah marah

"Ma, sudah ma, memang betul danisha anaknya Al ma, dia sudah melakukan tes DNA" kata Anita, walaupun ia tahu yang sebenarnya ia tidak akan mengatakannya tanpa bukti

"Jadi kau sudah tahu jika Al punya anak dengan perempuan ini an?" Anita hanya mengangguk

"Ya Allah, mengapa jadi seperti ini" kata Sarah, lalu Sarah menghubungi Al dan memintanya segera pulang

My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang