Part 17

27.8K 1K 13
                                    

Malam ini allardo tidak bisa tidur, ia masih teringat kata-kata Bryan untuk memberi tahu Anita, ia sangat mencintai Anita dan juga arkana ia tidak ingin kehilangan mereka untuk yang kedua kali, kata-kata Bryan menyadarkannya bahwa ia begitu terlalu menyakiti Anita, kali ini ia harus mengambil tindakan tegas, ia tahu perasaan kepada Amira hanya obsesi sesaat karena danisha

Anita terbangun pukul 1 pagi ia melihat allardo belum tidur

"Al kenapa kau belum tidur" tanya Anita, allardo terkejut mendengar suara Anita

"Tidak, aku tidak bisa tidur"

"Apa ada masalah hingga kau tidak bisa tidur?"

"Jika aku jujur apa kau akan meninggalkan ku?" Ucap al, seketika perasaan Anita menjadi tidak enak ia merasa akan terjadi sesuatu

"Coba kau jujur, ada apa sebenarnya, kau jangan membuat ku takut Al, percayalah aku akan ada selalu  disampingmu, menggenggam tangan mu ketika kamu kesulitan untuk berdiri, jadikan aku sebagai sandaran mu, aku mencintaimu Al" ucap anita, allardo terharu mendengar kan nya, ia merasa Anita tidak pantas untuk nya Anita begitu baik, bahkan ia telah melukai hati Anita berkali-kali

'akan kah Anita menerima semua masa lalu ku' batin al, ia memantapkan niatnya untuk memberi tahu Anita

"Anita akan kukatakan sebenarnya, mulai dari siapa yang terus-terusan menelpon ku saat kita sedang piknik di rumah mama" ucap allardo kemudian allardo menceritakan semuanya termasuk Gracia yang sering diajak nya ONS

Anita terdiam mendengar cerita Al, ia mencerna setiap kata-kata Al, ia sakit hati ketika tahu suaminya punya anak dengan wanita lain yang tak lain adalah mantan kekasih nya, namun ia merasa ada kejanggalan, ia teringat saat ia tidak sengaja menabrak Amira di rumah sakit, ia terus memikirkan langkah apa yang akan ia ambil, Anita sangat mencintai allardo, baru sekejap mereka merasa kebahagiaan tetapi mengapa ada badai yang tiba-tiba menerjang rumah tangga mereka

"An maafkan aku, sungguh aku tidak bermaksud untuk melukai mu, An apa kau mendengarkan aku" ucap Al

"Iya aku mendengar kan mu, lalu apa yang akan kau lakukan" tanya Anita

"Aku belum tahu harus berbuat apa an, tetapi nanti pukul 9 aku harus pergi ke Landon untuk mengurus perusahaan di sana karena ada masalah, apa kau mau menemani aku kita menyelesaikan masalah ini sama-sama, aku janji akan memberi tahu apapun yang dikatakan Amira kepadamu, kau berhak tahu semua ini karena kau adalah istri ku" ucap Al sambil meneteskan air mata dan memeluk Anita, Anita merasakan ada yang menetes di bahunya lalu ia melihat allardo menangis, Anita berusaha untuk tegar, Al benar mereka harus menyelesaikan ini semua bersama-sama

"Aku akan mendampingimu Al dalam suka maupun duka, semua sudah diatur oleh yang maha Kuasa, ini sangat menyakitkan walaupun semua ini masa lalu namun akan sangat berpengaruh pada masa depan kita" ucap Anita, walaupun hatinya sakit namun ia bahagia karena allardo mau jujur dan menceritakan semuanya, setidaknya suaminya masih menghargainya sebagai seorang istri dan ibu untuk anaknya

"Tapi bagaimana dengan Arkana, jika dia tahu, aku yakin dia akan sangat membenciku an, maafkan aku an, tolong maafkan aku" ucap allardo ia masih terisak, Anita tidak tega melihat suaminya menangis kemudian mengusap air mata Al

"Sudah jangan menangis lagi,aku sudah memaafkanmu, kita hadapi semua ini bersama-sama aku akan membantu mu untuk melalui nya" ucap Anita ia juga ikut menangis

"Kau menyuruhku untuk tidak menangis tetapi kau juga ikut menangis sayang" ucap Al kemudian mencium pipi anita, dan berhasil membuat pipi Anita memerah

"Kau ini bisa cuma menggoda ku saja" ucap Anita, Al hanya terkekeh

"Al aku merasa ada yang tidak beres" ucap Anita

"Ada apa"

"Kau tahu saat aku ke rumah sakit untuk menjenguk Alden anak Carol aku tidak sengaja menabrak Amira disana, ia seperti terburu-buru, dan aku mengikuti nya lalu aku melihat ia bertemu dengan seorang pria dan memberikan sebuah amplop coklat aku tidak tahu apa yang ia berikan" ucap Anita

Allardo teringat jika ia melakukan tes DNA di rumah sakit keluarga Bagas
"Apa kau tahu ciri-ciri orangnya" tanya Al

"Sebentar aku ambil ponsel, waktu itu aku sempat memotret mereka" ucap Anita sambil mengambil ponsel dan memperlihatkan photo yang ia dapatkan

"Lihat saja jika sampai Amira menipu ku akan ku buat hidupnya menderita" ucap al

"Tenangkan dirimu Al" ucap Anita sambil mengusap lengan suaminya

"Kita akan menyelidiki semua ini, jika memang Amira ingin bermain-main dengan ku lihat saja akibatnya, untuk Arkana kita tidak usah memberi tahunya dulu, kita tunggu sampai kebenaran terungkap, jika danisha benar anak ku baru kita akan memberi tahunya, aku berharap danisha bukan anak ku" ucap al

"Aku harap juga begitu Al" ucap Anita

"Selama aku pergi, aku akan menyuruh beberapa orang bodyguard untuk menjagamu dengan Arkana" ucap Al

"Tidak usah Al, kami bisa menjaga diri dengan baik"

"Kau tidak tahu, Amira itu licik, buktinya ia sanggup memalsukan hasil tes itu"

"Itu kan belum terbukti, mana tahu danisha itu benar anak mu" ucap Anita cemberut

"Kau sepertinya berharap jika anak itu anak ku, aku tidak mau tahu pokoknya kau harus di awasi oleh bodyguard jika kau bepergian atau pun dirumah, tidak ada bantahan" ucap Al

"Kau ini berlebihan sekali" ucap Anita

"Terserah apa katamu yang penting aku tidak mau terjadi sesuatu kepada kau dan Arkana saat aku jauh dari kalian, aku akan menyuruh Bryan menyelidiki semua ini" ucap Al sambil mengecup pipi Anita

"Kalau begitu kita tidur ya, ini sudah pukul 3 tidak terasa kita berbicara begitu lama" ucap Al dan Anita hanya mengangguk

"Sini aku peluk, aku sangat merindukanmu" ucap Al sambil merebahkan Anita, dan mereka tidur sambil berpelukan


My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang