Hari makin lama semakin gelap, Jeonghan sudah pulang membawakan barang yang diminta para dongsaengnya.
Di rumah dongsaengnya Jeonghan lagi asik makan bareng dan sekarang Jeonghan juga ikut makan bersama, makan malam.
"Aku kangen Vernon." Ujar Seungkwan membuat suasana yang tadi ceria menjadi hening.
"Aku juga, apa mereka baik baik saja?" Ucap Jisoo menopang dagunya.
"Apa mereka sudah makan?" Ujar Jihoon.
"Dimana mereka sekarang?"
"Apa Gege akan baik baik saja tanpa aku?"
"Cheol juga pasti akan panik disaat seperti ini."
Semua langsung memikirkan hal mereka masing masing sambil menopang dagu mereka diatas meja juga ada yang membaringkan kepalanya diatas meja.
Jeonghan berdiri membuat para dongsaengnya tersentak kaget karenanya.
"Eh iya, aku bawa senjatanya." Ucap Jeonghan berjalan pergi ke ruang tengah sambil menutup jendelanya agar tidak tidak orang yang mengintip.
Semua langsung berkumpul di tengah tengah mengelilingi sebuah kotak berisikan senjata.
"M16A4 Senapan otomatis, Jarak efektif 600m. Kapasitas Megazine 30 putaran, pandangan teleskopik terpasang. Ini memiliki tiga mode penembakan, satu tembakan, satu tembakan sembur, dan otomatis penuh." Jelas Jeonghan pada dongsaengnya.
"Wah.. keren.. aku gak pernah memegang senjata api seperti ini, biasanya hanya pistol biasa." Ujar Jihoon berbinar melihat senjata yang sekarang ia pegang.
"Aku juga sudah memberikan peredam suara agar suara tembakannya tidak bisa terdengar." Sambung Jeonghan.
Yang lain langsung mengambil satu satu senjatanya. Jeonghan langsung melihat Minghao yang masih dalam kondisi penyembuhan.
"Minghao, kamu gak boleh ikut karena kamu harus istirahat!" Ujar Jeonghan.
"Tapi.." Minghao menatap Jeonghan dan para unnienya dengan mata puppy nya.
"Tetap tidak! Kalo kamu gak jadi anak yang baik, aku tidak akan memberikan senjata baru untukmu." Ancam Jeonghan.
"Yaudah.." jawab Minghao dengan mulut yang melengkung kebawah.
Yang lain hanya terkekeh melihat Minghao yang jadi nurut sama unnie nya.
"Nah gitu dong, nanti kalo kamu udah sehat unnie akan memberikanmu hadiah." Ujar Jeonghan.
"Aku juga akan memberikannya padamu." Ucap Jisoo.
Senyum Minghao langsung merekah setelah mendengar nya. Iya Minghao suka di kasih hadiah.
"Janji loh ya." Ucap Minghao.
"Iya." Jawab Jeonghan dan Jisoo.
Minghao langsung kembali ke kamarnya karena ia merasa lelah dan capek, mungkin karena habis operasi beberapa kali, membuatnya menjadi lebih tak bertenaga dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚘𝚟𝚎'𝚜 𝙺𝚒𝚕𝚕 𝚈𝚘𝚞 [SVT GS] [END]
De Todo"Aku sudah menolong mu, dan itu semua akan berakhir disini." "Kita akan memulai hidup baru kita, kalian tidak cocok berada disini." "Walau kenyataannya akan sangat menyakitkan." "Kalian bukan termasuk masalah dari semua ini." "Sekarang kamu bisa beb...