Minghao sudah sampai di China, dia menggunakan taksi untuk pergi ke rumah neneknya yang sudah lama tidak ia kunjungi. Bahkan Minghao masih belum pasti apakah alamatnya tidak salah?
Tapi untuk sekarang dia akan mencari tau sendiri dengan bertanya pada penduduk sekitar.
Minghao dengan sabar mencari rumah neneknya itu sambil berjalan kaki dan menyeret koper besarnya. Sayang sekali mobil tidak bisa masuk ke wilayah itu karena jalannya yang terlalu sempit.
Walaupun begitu Minghao tetap menikmati pemandangan yang terlihat dari samping, membuatnya melupakan pegal di kakinya.
"Permisi..." Sapa Minghao pada pejalan kaki.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya ramah.
"Apa anda tau rumah bermarga Xu disini?" Tanya Minghao.
Pejalan kaki itu nampak berpikir sesaat,
"Ah! Apa kau penagih utang?" Tanyanya.Minghao menggelengkan kepalanya namun juga heran apa yang dimaksud.
"Tidak, saya cucunya." Jawab Minghao sambil tersenyum."Kalo gitu kau bisa jalan lurus saja, rumahnya ada diatas bukit." Jawab pejalan kaki tersebut lalu pergi setelah Minghao mengucapkan terima kasih.
Minghao kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga yang berada dijalan menuju atas bukit. Sesekali ia harus beristirahat karena lelah jika terus mengangkat koper besarnya.
"Maksud orang tadi apa ya? Penagih utang?" Pikir Minghao yang sedang duduk di tangga.
Setelah energinya kembali pulih, Minghao menarik kopernya untuk naik keatas lagi. Minghao tak menyangka jika tangganya akan setinggi itu bahkan itu sudah kelima kalinya ia istirahat.
Minghao kembali berpikir, bagaimana bisa neneknya hidup diatas bukit dengan tangga yang begitu banyak?
Akhirnya setelah menaiki beberapa tangga, Minghao sampai di depan gerbang rumahnya, gerbang pintu besar berwarna merah dengan tulisan Xu di bagian atas pintu.
"Akhirnya aku sampai..." Lirih Minghao membungkuk kelelahan.
Dengan cepat Minghao mengetuk pintu gerbang itu dengan pelan, namun tak ada sedikitpun sahutan. Minghao kembali mengetuk pintu gerbang sedikit keras.
"TIDAK ADA UANG DI TEMPATKU!" Sahut dari dalam membuat Minghao tersentak kaget mendengarnya.
Namun Minghao tetap tak berhenti mengetuk pintu tersebut dengan cukup keras.
"SUDAH KUBILANG AKU AKAN MEMBAYARNYA NANTI!" Teriak seorang wanita tua sambil membuka gerbang tersebut.
Tepat setelah gerbang terbuka, wanita tua itu terdiam membeku melihat wanita cantik nan muda dihadapannya.
"Anda siapa?" Tanya wanita tua itu.
Minghao tersenyum,
"Nenek? Apa kau masih mengingat ku?" Tanyanya.Wanita tua yang lusuh, dengan keriput banyak diwajahnya itu langsung menangis sambil meraba wajah Minghao,
"Minghao? Kau... Minghao cucuku..?" Tanyanya.Minghao tersenyum senang,
"Iya nek, ini aku." Jawab Minghao sambil menggenggam tangan neneknya yang berada di pipinya.Nenek itu langsung memeluk erat Minghao, melepaskan kerinduan yang sudah bertahun tahun ia pendam.
Tapi tak lama nenek itu melepaskan pelukannya sambil menatap khawatir."Kamu gak papa kan?! Kemana saja saat ayah dan ibumu dibunuh? Apa kau diculik oleh mereka? Apa mereka memperlakukanmu dengan tidak baik?!" Tanya nenek itu berkali kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚘𝚟𝚎'𝚜 𝙺𝚒𝚕𝚕 𝚈𝚘𝚞 [SVT GS] [END]
عشوائي"Aku sudah menolong mu, dan itu semua akan berakhir disini." "Kita akan memulai hidup baru kita, kalian tidak cocok berada disini." "Walau kenyataannya akan sangat menyakitkan." "Kalian bukan termasuk masalah dari semua ini." "Sekarang kamu bisa beb...