Ketika dalam aula sedang ramainya suara tembakan juga suara teriakan, Seungkwan berada di bangunan yang lain.
Malam yang cukup dingin serasa udara dingin itu bisa menusuk tulang. Pemandangan lampu yang indah dari kota. Atap, disitulah Seungkwan berada.
Bukan untuk menikmati pemandangan, namun untuk menemui seseorang yang sejak tadi menodongkan senapannya kearah aula.
Seungkwan sekarang berada dibelakang seorang berpakaian hitam nan tebal, juga memakai masker untuk menutup sebagian wahhh dengan senapan jarak jauh bersama orang itu.
Cklik!
Orang itu langsung berbalik badan ketika mendengar suara pistol Seungkwan, tepat setelah ia berbalik lubang pistol berada didepan matanya.
Seungkwan sedikit memiringkan kepalanya hanya untuk melihat reaksi orang yang berada didepannya.
"Hai." Sapanya sambil tersenyum."Baga..bagaimana kau.. bisa tau aku disi..ni...?" Tanya orang itu dengan lirih.
Seungkwan tersenyum meremehkan,
"Apa kau kira aku buta? Aku bisa melihat cahaya yang terpantul dari teleskop mu." Jawabnya sambil terkekeh."Sekarang aku akan tanya padamu... Kau musuh... Atau teman?" Tanya Seungkwan.
Orang itu terdiam tak menjawab.
"Kuartikan itu sebagai musuh." Ucap Seungkwan yang sudah hampir menekan pelatuk nya.
BRUK! Crack!
Seungkwan membelalakkan matanya, entah bagaimana ia sekarang berbaring di lantai.
Orang itu berjongkok sambil menatap Seungkwan yang berada lebih rendah darinya,
"Tak kusangka kau hebat juga... Bisa mengetahui tempatku." Ucapnya.Seungkwan ingin berdiri namun dadanya tertahan oleh kaki orang berpakaian hitam itu.
"Apa? Kau ingin berdiri?" Tanyanya.
Seungkwan hanya menatap sinis orang diatasnya sambil berdecak kesel.
Seungkwan lagi lagi membelalak ketika orang diatasnya itu membuka maskernya.
"Kau gak nyangka bukan?" Ujarnya tersenyum lebar.
Orang yang berada diatasnya tentu Seungkwan kenal, siapa lagi kalo bukan
Seungkwan yang tadi membelalak langsung tersenyum meremehkan,
"Orang pengecut sepertimu ternyata masih punya nyali juga hmm..." Ujarnya.BUK! Bruak!
"Hukh!" Seungkwan terbatuk ketika orang itu menendang perutnya.
"Mari kita lihat apa yang bisa pengecut ini lakukan." Ucap orang itu atau biasa dipanggil Joy.
Seungkwan berdiri dengan perlahan sambil memegangi perutnya yang sakit.
"Nah kau pikir... Aku.. akan takut pada..mu...?" Lirih Seungkwan dengan nafas yang memburu.Seungkwan melirik pistolnya yang terlempar cukup jauh darinya tepatnya berada dibelakang Joy, ia mulai berpikir untuk mendapatkan pistolnya kembali.
"Hmm... Coba saja kalau bisa!" Seru Joy sambil mengeluarkan pistolnya dan menodongkan nya ke Seungkwan.
Untuk sementara Seungkwan terus menghindari tembakan yang diarahkan padanya, walau sesekali tangan juga kakinya tergores karena tembakan.
Seungkwan juga bisa melakukan pertarungan jarak dekat berkat latihan bareng dengan Minghao, dan cara menghindari peluru.
Bahkan sekarang Seungkwan sudah tak jauh dari Joy, tanpa menunggu lagi, Seungkwan berlari dengan cepat dan menendang pistol Joy keatas hingga terlempar tak sampai situ Seungkwan juga menendang pinggang Joy sebagai balasan perutnya, hingga Joy tersungkur kesamping.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚘𝚟𝚎'𝚜 𝙺𝚒𝚕𝚕 𝚈𝚘𝚞 [SVT GS] [END]
عشوائي"Aku sudah menolong mu, dan itu semua akan berakhir disini." "Kita akan memulai hidup baru kita, kalian tidak cocok berada disini." "Walau kenyataannya akan sangat menyakitkan." "Kalian bukan termasuk masalah dari semua ini." "Sekarang kamu bisa beb...