?-004

3K 309 54
                                    

Sekarang BR squad sudah berada di apartemen mereka, duduk di ruang tengah sambil membicarakan masalah tadi, yaitu menebak dari salah satu kedua squad.

"Menurut kalian.. siapa dari salah satu kedua squad itu?" Tanya Jeonghan meminta pendapat dari yang lain.

"Entahlah, kita tidak bisa menebak tanpa bukti." Jawab Wonwoo

"Kalo dipikir-pikir lagi, tidak mungkin mereka melakukannya sendiri, ini pasti ada salah satu orang yang bekerja sama dengan mereka." Sahut Jihoon.

Jeonghan, Wonwoo dan Jisoo mengangguk, benar kata Jihoon, tidak mungkin ada squad yang memiliki senjata bom atau bahkan pistol juga sniper. Kecuali jika mereka bekerja sama Dengan salah satu perusahaan yang menjual senjata yang sama seperti Jeonghan.

"Jadi yang ingin kamu katakan adalah, ini ulah dari salah satu musuhku di bidang perusahaan?" Tanya Jeonghan.

"Bisa jadi iya, bisa jadi tidak." Jawab Jihoon menyeringai misterius.

Sontak semua langsung heran apa yang diucapkan Jihoon.

"Maksudmu?" Tanya Jisoo, ia sama sekali tak mengerti apa yang ingin Jihoon ucapkan.

"Maksudku, musuh kita tak hanya satu, bisa saja ada yang bekerja di perusahaan unnie, dan lagi unnie tidak pernah mengecek perkembangan perusahaan sendiri bukan?" Jelas Jihoon.

"Jadi maksudmu, salah satu musuh kita berada di perusahaan ku?" Tanya Jeonghan.

"Nah itu yang kumaksud, bisa saja unnie menemukan petunjuk disana." Ujar Jihoon.

Semua tampak berpikir dengan ucapan Jihoon tadi. Mereka tak habis pikir apa yang dipikirkan Jihoon. Mungkin ada benarnya juga, lagian tidak ada salahnya untuk mencoba mengecek.

Kring kring kring

Semua langsung tersentak kaget ketika telepon berdering, Wonwoo yang dekat dengan telepon langsung mengangkat telepon tersebut.

"Tebakan kalian tidak sepenuhnya salah anakku." Lalu secara tiba-tiba telepon dimatikan sepihak sebelum Wonwoo mengatakan apapun.

Wonwoo terdiam dengan telepon yang masih terletak di telinganya.

"Siapa won?" Tanya Jisoo.

Wonwoo berbalik dengan wajah serius ia tak mengatakan apapun, tapi melihat kerutan di keningnya menandakan ia sedang marah atau bingung.

"Suara seseorang yang aku kenal, dia mengatakan bahwa ucapan Jihoon tak sepenuhnya salah." Jelas Wonwoo.

"Kamu mengenal suaranya? Apa kamu mengingat siapa yang memiliki suara tersebut?" Tanya Jeonghan.

Wonwoo mengembalikan telepon ketempatnya lalu duduk ditempatnya berada.

"Aku tak menyangka jika dia yang melakukannya." Ucap Wonwoo.

"Siapa dia?" Tanya Jihoon dengan tidak sabarannya.

Kring kring kring

Telepon kembali berdering dengan tak sabarannya, kali ini Jisoo yang berdiri dan mengangkat telepon tersebut.

"Halo?"

"Unnie! Gimana ini?!" Ujar Seungkwan panik, ya itu Seungkwan yang menelpon.

Mendengar suara panik Seungkwan membuat yang lain pada ngerubungi teleponnya.

"Ada apa Kwan?!" Tanya Jeonghan yang mengambil alih telepon.

"Hao unnie.. Hao unnie.." Seungkwan disana tampak panik sekali.

"Tenangkan dirimu dulu Kwan!" Teriak Jihoon.

𝙻𝚘𝚟𝚎'𝚜 𝙺𝚒𝚕𝚕 𝚈𝚘𝚞 [SVT GS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang