Or -017

1.9K 342 108
                                    

Sorry ya yang minta double up tapi aing gak bisa karena terlalu banyak tugas wkwkw jadi kalo saya lambat update dimaklumi ya kawan.























Vote nya tolong, diri ini kekurangan Vote wkwkw..



























Sehari telah berlalu setelah BR squad berpisah karena perkelahian yang bisa dibilang belum jelas siapa yang dimaksud.

Jeonghan sekarang sedang berada di perusahaan mengurus semua data dan berkas berkas. Rencana untuk menyerang UR company juga masih belum tau kapan.

Suho sekarang berada di ruang kerja Jeonghan, membantunya untuk membaca semua berkas milik Jeonghan.

"Sudahlah, aku menyerah." Ujar Suho menaruh berkas yang ia pegang ke meja lalu menyandarkan kepalanya di sofa.

Jeonghan masih fokus membaca seolah tak mendengar keluhan Suho yang sejak tadi ngoceh.

"Hei bagaimana kalo kita gunakan uang kita saja, aku tau perusahaan mu ini bukan main main." Ujar Suho.

"Mengapa begitu?" Tanya Jeonghan.

"Kau tau? Jika kita menggunakan uang kita bisa membeli perusahaan itu dengan gampang." Jawab Suho.

Jeonghan nampak berpikir,
"Boleh juga, aku akan mengirimkan uang yang kau butuhkan, kau bisa kan melakukan semuanya?" Pinta Jeonghan.

"Tentu tidak, kau harus ikut denganku, kita bekerja sama untuk mengambil perusahaan itu, seharusnya ada tanda tanganmu juga di kertas kontrak." Ucap Suho tak setuju.

Jeonghan nampak menarik nafas panjang,
"Baiklah, kau hubungi saja manager UR company untuk menemuiku." Jawab Jeonghan.

Suho yang dengar langsung loncat kegirangan, dengan begini akan mudah tak perlu harus memikirkan rencana.

.
.
.

Wonwoo dan Seungkwan sudah berada di villa milik Wonwoo dulu, suasana mereka sangat canggung seperti tidak ada topik yang bisa dibicarakan, mereka hanya berjalan berdampingan menuju kamar.

"Kwan." Panggil Wonwoo membuat Seungkwan yang tadinya menunduk mendongak menatapnya.

"Ada apa unnie?" Tanya Kwan.

"Kamu tidur sendiri atau kita tidur bareng?" Tanya Wonwoo meminta pendapat Seungkwan.

Seungkwan tanpa berpikir lagi dia langsung menjawab,
"Aku akan tidur dengan unnie."

Mendengar jawaban Wonwoo membuat Wonwoo tersenyum,
"Kalo gitu kita harus membersihkan kamar ini sebelum dipakai."

Seungkwan hanya mengangguk mengikuti Wonwoo masuk kedalam kamarnya. Dan mulailah kedua gadis itu membersihkan kamar yang lumayan besar untuk 2 orang.

Wonwoo yang sudah menyelesaikan semua pekerjaannya itu pergi ke dapur untuk membuatkan makanan, dia sangat mengenal Seungkwan, jika ia selesai bekerja pasti akan merasa lapar.

Seungkwan keluar dari kamar sambil membawa plastik sampah di kedua tangannya.
"Unnie ini harus dibuang kemana?" Tanyanya.

Wonwoo membalikkan badannya melihat Seungkwan.
"Ehm dibelakang ada pembakaran untuk bakar sampah kau bisa memakainya." Jawab Wonwoo.

Seungkwan mengangguk lalu ia berjalan kebelakang mansion untuk membakar sampah.

Wonwoo yang sedang asik membuat makanan itu langsung terdiam menatap sinis kearah pintu keluar, ia mendengar suara mobil yang berhenti didepan apartemennya. Karena tak memiliki senjata seperti pistol atau apapun, ia hanya membawa pisau dapur dan panci tebal.

𝙻𝚘𝚟𝚎'𝚜 𝙺𝚒𝚕𝚕 𝚈𝚘𝚞 [SVT GS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang