The -021

2K 285 150
                                    

Eh aku baru sadar kalo kemarin aku gak kasih spoiler 😅😅 sumpah aku lupa wkwkw maafkeun ya.

Eh aku baru sadar kalo kemarin aku gak kasih spoiler 😅😅 sumpah aku lupa wkwkw maafkeun ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ehe.















Sorry ya guyss..
And enjoy the story'
Jangan lupa VOTE!

















Jisoo sekarang berada di ruangan ayahnya, kata ayahnya ia ingin membicarakan sesuatu.

"Ayah ada apa memanggil ku?" Tanya Jisoo sambil duduk di sofa.

"Jisoo... Ada apa sebenarnya? Kenapa kau ingin mencari pulau Jiade?" Tanya ayahnya serius.

Jisoo sedikit bingung,
"Ada apa ayah? Mengapa menanyakan hal itu?" Tanyanya.

Ayah Jisoo menghela nafas lelah lalu meletakkan kacamatanya di meja didepannya.
"Pulau yang kau suruh cari itu adalah tempat yang berbahaya, ayah tak mungkin membiarkan kamu pergi kesana." Ujar ayah Jisoo.

Jisoo menunduk sambil memainkan jarinya,
"Ayah kan sudah tahu kalo white squad diculik dan salah satu dari mereka adalah pacarku, dan mereka dibawa lari kesana." Jelas Jisoo.

Lagi lagi ayah Jisoo menghela nafas panjang,
"Apa kau tau tempat seperti apa itu?" Tanya ayah Jisoo.

Jisoo hanya menggelengkan kepalanya.

"Tempat itu sangat sangat berbahaya, disana para pembunuh berada, Kebanyakan disana adalah psychopath! Apa kau masih ingin kesana?" Tanya ayah Jisoo.

"Iya! Aku harus kesana!" Jawab Jisoo yakin menatap lekat mata ayahnya.

Begitupun ayah Jisoo menatap lekat mata anaknya mencari kegetaran dari matanya namun ia tak menemukan nya, itu artinya ia sudah yakin dengan keputusannya.

"Baiklah, ayah tau kau itu kuat, tapi paling tidak, kalian harus bekerja sama." Ujar ayah Jisoo.

"Bekerja sama? Sama siapa?" Tanya Jisoo.

"Kau tak mungkin kan sendirian kesana? Jika kau kesana sama saja mencari mati, jadi kalian harus berkumpul kembali agar saling melindungi." Ujar ayah Jisoo.

Jisoo kembali menunduk ragu,
"Bagaimana caranya? Jeonghan sudah tak mempercayai kita, akan sangat susah."

Ayah Jisoo menepuk kepala anaknya pelan.
"Tidak ada yang tahu sebelum dicoba." Ucapnya tersenyum.

Jisoo sedikit berpikir sejenak lalu mengangguk membenarkan ucapan ayahnya.

"Anak pintar, kalo gitu kau harus mengumpulkan mereka lagi." Ucap ayah Jisoo mendukung anaknya.

"Baiklah ayah."

Jisoo langsung pamit keluar untuk menjernihkan pikiran, ia membeli es krim kesukaannya sambil memakannya di taman.

𝙻𝚘𝚟𝚎'𝚜 𝙺𝚒𝚕𝚕 𝚈𝚘𝚞 [SVT GS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang