IF I : Stay

IIS || 03

•IF I STAY•

Talia telah tinggal di rumah Jaehyun selama 3 hari. Perasaan Talia saat ini nyaman dan cukup betah. Karena paman dan bibi Jung sangat perhatian padanya sama seperti perlakuan ayahnya padanya. Bahkan ia sudah memanggil mereka dengan sebutan mama dan papa.

Apalagi Talia merasakan kehadiran bibi Jung yang sudah ia anggap sebagai ibu sendiri membuat hatinya menghangat. Ia akhirnya dapat merasakan kehangatan dan kasih sayang seorang ibu. Terlihat jika bibi Jung sangat sayang padanya. Karena memang dari dulu bibi Jung sangat menginginkan anak perempuan di rumahnya.

Selama 3 hari pun Jaehyun masih terlihat dingin dengan papanya. Mereka masih belum saling bicara semenjak kejadian beragumen malam lalu. Talia semakin merasa tidak enak, ia merasa kehadirannya hanya membuat masalah. Namun bibi Jung selalu mengatakan bahwa ini bukan salahnya. Sikap dan karakter Jaehyun memang seperti itu.

Jaehyun sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah. Talia masih belum dapat kembali ke sekolah karena izin libur setelah ayahnya meninggal masih ada. Senin depan ia baru mulai kembali ke sekolah.

Jaehyun berangkat ke sekolah menggunakan motor sports hitam miliknya. Ia hanya berpamitan pada mamanya. Masih terlihat wajah marah jaehyun pada papanya. Dan tak lupa, semenjak Talia tinggal di rumahnya belum sedikit pun ia mengobrol dengannya, yang Talia dapatkan hanya tatapan dingin dan arogan dari Jaehyun.

***

Sore ini mama dan papa akan datang ke acara ulang tahun temannya. Talia di ajak untuk ikut bersama mereka namun Talia menolak. Gadis itu beralasan ingin beristirahat saja di rumah. Sebetulnya ia menolak karena merasa tidak enak untuk ikut bergabung dengan acara orang tua.

Suasana rumah sepi, kemudian gadis itu mengambil ponselnya berniat untuk melakukan obrolan di grup dengan sahabatnya. Melihat kini sudah waktunya jam pulang sekolah.

Talia : "kalian sedang apa? Aku rindu"

Joy : "aku juga merindukanmu, Ta. Kapan kembali ke sekolah?"

Luna : "Aku juga merindukanmu. Bagaimana kabarmu? aku baru saja pulang dari sekolah.

Talia : "Aku sudah baik-baik saja. Senin depan aku masuk sekolah!"

Joy : "Benarkah? asyikkk!"

Luna : "Cepat masuk! aku ingin bercerita banyak denganmu hehe"

Belum sempat Talia membalas pesan sahabatnya, ia mendengar suara pintu kamarnya di ketuk dengan kasar sehingga membuat dirinya tersentak karena terkejut.

Duk! Duk! Duk!

Ketukannya semakin kasar dan keras. Talia ingin membukanya namun takut.

Apakah ada maling masuk?. Batinnya.

Ah, tidak mungkin. Batinnya lagi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Talia berjalan perlahan ke arah pintu kamar untuk membukanya. Setelah ia membuka pintu, ia begitu terkejut melihat sosok pria yang sudah berdiri dengan melemparkan tatapan arogan padanya.