IIS || 34

12.4K 966 201
                                    

Vote dan komen😊


•IF I STAY•


Pagi ini Talia sedang melakukan sarapan bersama dengan ahjuma. Ahjuma melihat Talia hanya terus mengaduk-aduk buburnya tanpa dimakan.


"Tidak dimakan, nona?" tanya ahjuma.


Talia lekas mengangkat kepalanya untuk menatap ahjuma.


"O-oh hehe. Aku sedang tidak enak makan ahjuma," balasnya.


Ahjuma hanya tersenyum. Sudah di duga jika Jaehyun tidak ada di sisinya, ia tidak akan nafsu makan.



"Apa perlu memanggil tuan Jaehyun untuk datang?" tawar ahjuma.


Talia terkejut mendengar balasan ahjuma.


"Ah, ahjuma jangan seperti itu! Iya aku akan makan"


Talia memaksakan dirinya untuk sedikit demi sedikit memakan sarapannya. Ia tidak ingin jika Jaehyun datang kerumahnya lagi. Ahjuma hanya tersenyum melihat tingkah Talia.


"Nona...," panggil ahjuma lagi.


"Hm?" balas Talia. Talia menatap wajah ahjuma.


"Ah, tidak jadi hehe"


"Ah, ahjuma ada apa? Jangan membuatku penasaran!"



Talia sangat tidak senang jika diperlakukan seperti itu, justru semakin membuatnya mati penasaran.


"Nanti nona akan kesal jika ahjuma membicarakan tuan Jaehyun," balas ahjuma lagi.


"Memangnya ada apa?" tanya Talia penasaran.


"Begini, kemarin nyonya Jung cerita pada ahjuma jika tuan Jaehyun menangis dirumahnya saat nona masih belum memaafkannya," kata ahjuma mulai bercerita.


"Katanya, tuan Jaehyun terlihat murung. Seperti tidak ada semangat hidup," kata ahjuma lagi.


"Lalu?" balas Talia.


"Sudah itu saja," ahjuma kembali memakan sarapannya.


"Aku sudah memaafkannya, namun aku kesal saat dengan mudahnya ia bilang ingin kembali denganku," balas Talia.


"Semudah membalikkan telapak tangan saja! Selama ini ia kemana?! Selalu asik dengan wanita itu tanpa memikirkan perasaanku, dasar brengsek!" kesal Talia.


"Astaga, nona menjadi kesal kan. Maafkan ahjuma ya"



Pandangan Talia kembali pada mangkuk buburnya.


"Namanya juga penyesalan pasti datangnya paling akhir, nona. Ahjuma yakin jika tuan Jaehyun menyesalinya"


"Ahjuma bukannya ingin memihak siapa pun. Namun ahjuma hanya ingin memberi saran secara objektif, sebelum semuanya terlambat, nona" kata ahjuma lagi.


"Ahjuma dapat melihat ketulusan dan kesungguhan tuan Jaehyun. Apa nona tidak melihatnya?" tanya ahjuma.


Talia hanya diam, ia sebenarnya melihatnya namun entahlah hatinya masih ragu.


"Hati seseorang dapat berubah. Baik itu menjadi jahat sekali atau baik sekali. Penyesalan datangnya pasti di akhir, jika datang di awal tidak mungkin manusia akan berbuat kesalahan bukan?"


IF I : StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang