Sambil ngelapak ya gaes...
Dia bukan gadisku yang berubah jadi Tia Kinasih dia bukan gadisku 4 hari lagi menuju pre order.
Jangan lupa, yang mau peluk mas Ridwan bisa kepoin dulu di ig ya .
Makasiiihhhh :*
---------------------
Candra terdiam sambil mendengarkan suara speaker aktif yang mengatakan bahwa, pengumuman pemenang akan diumumkan pukul tiga sore. Sedangkan sekarang baru jam setengah dua siang. Mereka memutuskan untuk pergi ke mall terdekat untuk membeli beberapa pakaian untuk di bawa ke Lombok lusa.
Siang itu mereka pergi ke sebuah mall untuk membeli beberapa pakaian yang akan dibawa ke Lombok. Sebenarnya Candra tidak memerlukannya. Tapi, Karin memaksa dia untuk membeli sebuah kaos dengan motif garis-garis hitam yang sama dengan yang Karin ambil. Saat Candra mengangguk, senyum Karin mengembang. Dia amat bahagia hari ini.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga, artinya mereka harus kembali ke sekolah untuk menantikan pengumuman even yang Candra buat tanpa sepengetahuan Karin.
Saat sudah sampai di sekolah Karina Laras Pangestu tahu, kalau even ini memang even besar. Semua peserta dikumpulkan dalam satu tempat. Tari, musik, dan puisi menjadi bidang yang diperlombakan. Ajang ini memang hanya membutuhkan juara satu saja dari setiap bidang.
Karin mulai gelisah, dia memilin jari-jarinya tanda kalau dia sedang tidak nyaman. Candra menunggunya di luar. Cowok itu terlihat sedang menelepon seseorang, tapi matanya terus memandangnya.
Seorang MC sedang berbicara di depan peserta audisi. Mereka mengatakan bangga atas antusias dan bakat yang ditunjukkan kepada juri. Mereka sangat puas atas SMA Neptunus yang mau menyediakan venue dengan segala keribetannya.
Seorang juri datang menghampiri MC dan memberikan sebuah map berwarna ungu.
"Ini hasil dari audisi hari ini sudah keluar. Karena kami hanya mengambil juara satu saja di setiap bidang, kami mohon maaf untuk yang belum beruntung. Semoga kalian salah satu yang ada di sini, ya," ujar seorang MC memulai acara pengumuman audisi ini.
"Yang pertama dari bidang seni tari." Mata karin terbelalak, dia tidak menyangka kalau tari akan disebut paling awal, "siapa kira-kira yang akan jadi pemenangnya?" MC itu malah membuat Karina semakin gugup. Dia benar-benar takut kecewa kalau ternyata dia tidak masuk kualifikasi sebagai pemenang.
"Karena sudah deg-deg an banget, tari akan saya umumkan paling akhir, ya." Terdengar suara sorak-sorai yang menyayangkan hal itu. Tapi, tidak dengan Karin. Gadis itu hanya diam karena dirinya benar-benar sedang gugup.
"Pemenang ajang pencarian bakat musik adalah Arjuna Pramadi!!" teriak MC yang disambut dengan tepuk tangan dari peserta lain.
"Silahkan Arjuna maju ke depan," kata sang MC sambil memberikan jalan.
"Sekarang saya mau umumkan pemenang audisi musikalisasi puisi yang sejak tadi sudah bikin saya baper parah. Sudah, ya. Langsung saja, ini dia pemenang musikalisasi puisi yaitu Albert Siahaan!!" seru MC lagi.
Cowok yang bernama Albert itu tersenyum dan menunduk lalu maju ke depan. Cowok dengan kacamata tebal itu tidak terlalu terlihat di sekolahan, bahkan Karin tidak mengenalinya.
Di ruangan ini riuh semakin terdengar, Karin sudah sangat gelisah menanti giliran tari diumumkan pemenangnya.
"Pemenang terakhir dari ajang pencarian bakat kali ini dari Tari, adalahhhh... selamat untuk kamu yang ada di sana! Give a plause for our dancer is Karina Laras!!" teriak MC di depan panggung. Karin menutup mulutnya tidak percaya. Namanya dipanggil, artinya dia mendapatkan kesempatan ini. Dia akan sekolah nari, membuktikan kepada neneknya bahwa seseorang sepertinya juga bisa memabanggakan negara tercintanya. Dia akan melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A half of me
Fiksi RemajaIni bagian dari cinta masa lalu yang datang dan pergi. Yang saat ini kembali tiba-tiba membuat banyak rencana melebur jadi sebuah harapan. Harapan yang akan di nomor duakan setelah kamu.