jangan lupa Vote dan Comment
happy reading
***
Minggu, weekend. Hari yang ditunggu oleh semua umat, hari dimana semua orang menghabiskan liburannya dengan bersantai dirumah, tidur di kasur seharian, ngumpul dengan keluarga, dll.
Hari minggu ini di manfaatkan Alice dan Ayres untuk tidak kemana-kemana. Hari minggu mereka gunakan untuk membereskan kamar. Alice bertugas membereskan tempat tidur dan mengganti seprei, Ayres menyapu dan mengepel lantai. Setelah selesai mereka juga membereskan meja belajar masing-masing dan merapikan rak buku yang berantakan. Lalu Alice juga membersihkan kaca jendela, Ayres membersihkan kamar mandi, lalu di lanjutkan mencuci baju oleh Alice.
Untuk urusan mencuci baju memang Alice tidak ingin membebankan pada pembantu yang ada dirumah. Ketika di tanya Alice menjawab 'ini sudah tugasku sebagai istri, jadi sudah kewajibanku mencuci sendiri pakaian ku dan suami'. Setelah dia berkata seperti itu, para pelayan tidak pernah lagi menawarkan untuk mencucikan bajunya. Bahkan untuk masuk kedalam kamar saja mereka dilarang. Itu sudah di anggap daerah teritori oleh Alice. Tidak boleh ada yang membersihkan kecuali dirinya.
Sungguh beruntung Ayres memiliki istri seperti Alice. Memang setelah menikah hidup Ayres mulai berubah. Dari yang tidur sendiri ada yang temani, setiap bangun selalu ada sosok gadis cantik yang meringkuk dalam dekapannya. Selalu ada yang menyiapkan pakaiannya. Makan ada yang melayani. Sungguh bahagia hidup Ayres.
Kegiatan bersih-bersih selesai bertepatan dengan jam makan siang. Makan siang mereka kali ini hanya berdua karna orang tua Ayres sedang berada di luar kota mengurus salah satu bisnis keluarga sekaligus mengunjungi keluarga. Mereka makan dalam keadaan hening, karna tak baik berbicara saat makan. Itulah yang di ajari oleh orang tua mereka.
"Biar pembantu aja yang beresin Al. lo pasti capek abis nyuci sebanyak tadi" ucap Ayres saat melihat Alice bergerak membersihkan sisa mereka makan siang.
"Udah sih, gak papa. Gue bawa ke wastafel aja, gak gue cuci" setelah berkata demikian Alice berlalu menuju dapur meletakkan piring kotor. Ayres berjalan ke ruang keluarga untuk menonton tv atau sekedar bersantai sambil memainkan hpnya.
"Ay, lo mau es krim gak?" teriak Alice dari dapur
"Iya mau, bawa cemilan gue yang ada di kulkas juga Al" balas Ayres teriak juga.
Alice datang dengan es krim dan beberapa plastik cemilan untuk Ayres, dia duduk di lantai besandar pada sofa yang sedang di duduki Ayres.
"Al, siniin snacknya"
"Nih"
"Suapin Al, tangan gue lagi sibuk"
"Ah elah, ribet lo" dengus Alice namun tetap menyuapi Ayres yang sedang sibuk dengan gamenya.
"Ay.."
"hm"
"Bagi duit dong"
"Mau apa lagi, uang yang gue kasi kemarin emang udah habis?"
"Belum sih, uang yang lo kasi kan buat belanja keperluan kita"
"Terus kenapa minta lagi?"
"Gue mau ke salon" kata Alice sambil cengengesan. "Gue mau ubah warna rambut"
"Yaudah entar aja, gak sekarang kan lo perginya? Dompet gue ada di kamar soalnya, mager mau naik lagi"
"Gue janjian sama Nesya dan lainnya jam 4 sore. Sekarang masih jam 2" jawab Alice sambil menyuapi Ayres es krim.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & AY (END)
Novela Juvenil17++ Alice & Ayres Menikah karna keinginan terakhir dari Ayah Alice. Menikah di usia yang bahkan belum bisa memiliki KTP namun harus menjalani kehidupan rumah tangga. Mau tau ceritanya, Just read this story FOLLOW TERLEBIH DAHULU. JANGAN LUPA VOTE...