Part duapuluh tiga (revisi)

36.9K 1.7K 72
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN


happy reading

***

UKS, Suara desahan, ena-ena, Clara dan Ayres. Whaaattt!!! GILAAAA.

Alice mencengkram erat rokknya mendengar 1 kata yang keluar dari mulut Ayres, dia mengingat cerita Oliv tadi. Bolehkah dia berharap jika orang dimaksud oleh Oliv tadi bukan suaminya.

Semua orang yang ada dimeja memandang Alice yang diam mematung memandang kosong baksonya yang sudah habis. Bilal yang duduk tepat disamping Alice mengenggam lembut tangan gadis itu. Seolah tau apa isi otak Alice, Bilal mencoba untuk menenangkannya.

"Are you okey, Al" ucap Bilal pelan namun dapat membuyarkan lamunan Alice.

"I'm fine" balasnya kemudian melepaskan genggaman tangan Bilal. Mata nya melihat semua teman-temannya yang juga diam. Pandangannya bertemu dengan mata Ayres yang melihatnya dengan tatapan bingung.

Alice tiba-tiba berdiri "gue pergi dulu"

"Al, lo ma-" ucapan Rian terpotong karna Alice lebih dulu menyela.

"Anyone don't follow me. I want to be alone" ucapnya cepat kemudian berlari meninggalkan kantin.

Semua yang ada dimeja memandang sendu Alice, mereka semua tau apa yang ada dipikiran Alice. Oliv yang mendengar langsung kejadian di UKS tadi juga dapat merasakan apa yang dirasakan Alice. Sebenarnya dia ingin sekali menenangkan gadis itu, tapi Oliv paham jika Alice ingin sendiri dulu.

"Ini ada apaansih sebenarnya, kenapa Alice pergi" Ucap Clara menyadarkan semuanya. Dia baru saja duduk dengan Ayres yang masih setia berada disampingnya. Nesya, Aila dan Jovita hanya bisa diam karna tak tau harus bereaksi seperti apa.

"Res, lo dari pagi dari mana aja gak masuk kelas?" Tanya Bilal dengan tatapan mengimintidasi.

"Gue kan udah bilang tadi, gue di UKS" ucap Ayres santai belum mengerti apa yang terjadi.

"Oh My-!! Lo berdua sama Clara-.. Damn! You jerk bro!!" seru Rian tak percaya kemudian berlalu meninggalkan kantin menyusul Alice diikuti Oliv, Nesya, Aila dan Jovita dibelakangnya, membuat Clara dan Ayres semakin bingung.

"Someone. Can explain to us what is happening here" Ucap Clara merasa ada yang tidak beres disini. Dika, Bilal dan Hidar saling berpandangan seakan mereka dapat membaca pikiran.

"Kalian kenapa diem aja?!" gertak Ayres membuat ketiga cowok itu tersadar.

Dika menghela nafas perlahan. "Jadi gini ceritanya -" Dika menceritakan apa yang diceritakan Oliv tadi secara rinci dan apa yang dipikirannya juga temannya yang lain. "Alice pasti kecewa banget sama lo bro" Penjelasan Dika membuat Ayres dan Clara melototkan matanya.

"FUCK!! Shit!" umpat Ayres mendengar penjelasan Dika. Ayres menjambak rambutnya dengan kedua siku bertumbu pada meja. Kepalanya menunduk semakin pusing dengan permasalahan yang ada.

"Please tell us if it's not right, Res, Cla." Ucap Bilal berharap jika semua ini adalah salah paham.

Clara sedari tadi diam dan pandangannya kosong kedepan. Bingung ingin berkata untuk meluruskan kesalah pahaman ini. Di liriknya Ayres yang wajahnya kini memerah, dia yakin Ayres saat ini sangat frustasi. "Ayres" panggilnya pelan.

Ayres menoleh mendapati wajah memelas sahabatnya "I'm sorry" ucap Clara pelan.

"No, ini bukan salah lo. Ini hanya salah paham" ujar Ayres menenangkan Clara.

AL & AY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang