Part duapuluh empat (revisi)

39.2K 1.8K 63
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Happy reading🖤

***

Ayres dkk tengah duduk sambil bercerita ringan di tribun penonton lapangan basket indoor, katanya untuk menghindari guru piket yang patroli mencari siswa-siswi yang bolos. Karena guru piket sangat jarang datang kemari. Jika sudah berkumpul seperti ini apa saja akan jadi bahan pembicaraan mereka. Mulai dari Aldi si cowok gemuk dengan badan yang selalu mengeluarkan bau tak sedap sampai guru Fisika muda yang baru saja terdengar menjalin hubungan dengan pak Eko salah satu staff TU.

Jangan kira hanya cewek-cewek saja yang bisa bergosip, buktinya Ayres dkk juga tak pernah ketinggalan gosip terbaru disekolahnya. Tentu saja dengan Clara yang membawa gossip tersebut, dan jadilah cerita mereka yang akan berakar sampai kemana-mana. Biasanya yang paling semangat jika mendapat gossip baru adalah Clara, Dika dan Bilal, sedang Hidar dan Ayres hanya akan menjadi pendengar dan sekali-kali akan menimpali.

Seperti sekarang, Ayres sedang duduk diam namun pikiran yang entah ada dimana. Pikirannya sedang gusar karena pesannya yang tak kunjung dibalas oleh Alice. Tadi dia sempat spam chat ke Alice yang isinya permintaan maaf dan ajakan bertemu, tapi sampai sekarang chatnya tak ada satu pun yang dibalas oleh cewek itu dan membuatnya semakin frustasi.

Clara yang sedang duduk bersandar pada kursi terus memperhatikan Ayres yang terlihat gusar. Diturunkannya kakinya yang sedari tadi berada diatas paha Bilal. Bukan tanpa alasan kakinya ada diatas paha Bilal, lelaki itu sedari tadi sibuk memijit kaki Clara yang sakit. Sebegitu pedulinya mereka pada Clara.

If you want know, keempat cowok itu sudah menganggap Clara seperti adik mereka sendiri yang harus selalu mereka sayangi dan mereka lindungi. Karna menurut mereka berempat Clara adalah cewek yang baik, perhatian, pengertian dan sangat manja pada mereka. Jika ada masalah diantara mereka selalu Clara lah yang menjadi penengah.

Hidar pernah bilang 'Clara tuh kalau ngomel udah kaya ibu-ibu yang lagi marahin anaknya yang bandel. Tapi setelah marah-marah pasti bakal di nasehatin supaya kita gak ngelakuin kesalahan yang sama. Yah walaupun pasti bakal di ulangin lagi'.

Clara juga orang peka terhadap sekitar, seperti sekarang disaat yang lain asik bercerita hanya dia yang menyadari salah satu temannya sedang gelisah.

"kenapa Res? Alice belum ngebalas chat lo?" ucapnya membuat ketiga cowok yang asik bercerita itu berhenti.

Ayres mengangguk lemah dan menunduk lesu. "galau banget yah gue Alice ngambek gini" katanya sambil terkekeh. "Baru pertama kali rasanya gue galau gara-gara cewek, gini yah ternyata rasanya" lanjutnya lagi. Perkataannya barusan membuat teman-temannya tertawa.

"Ya iyalah, secara lo gak pernah pacaran" ujar Dika disela tawanya.

Bilal menganggukkan kepala setuju, "Lo gak pernah berurusan sama cewek selain Clara, sekali lo ada hubungan sama cewek lain, eh langsung tunangan" sekarang mereka malah asik mengejek Ayres yang baru kali ini galau karna perempuan. Jangan heran walaupun Ayres memiliki tampang yang menawan dia sama sekali tidak pernah menjalin hubungan dengan cewek manapun.

Ketiga temannya yang lain pun sama, Bilal, Dika dan Hidar sangat jarang terdengar memiliki hubungan dengan perempuan. Mungkin pernah tapi hanya sekali dua kali. Jika orang lain memilih untuk berganti-ganti pacar, maka ketiga cowok itu lebih memilih untuk setia pada pasangan masing-masing, yah walaupun pada akhirnya mereka putus juga. Seperti sekarang status ketiga cowok itu jomblo bahagia, kata Bilal.

Back to reality.

Ayres menatap datar teman-temannya yang sedari tadi mengejeknya. "Gue sumpel mulut lo satu-satu kalau gak mau berhenti juga" Ayres berdiri dari duduknya mengabaikan mereka yang terus tertawa.

AL & AY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang