Part empatpuluh (revisi)

31.3K 2.1K 658
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN


Jangan jadi siders dong. Klik bintang di pojok kiri bawah, dan itu sangat berharga buatku.
Buat yang selalu setia nungguin Ell Up, trima kasih banyak.
Maaf kalau belakangan ini lama up.

Maaf kalau typo

***

Sedari di kantin sampai pulang sekolah Alice bersikap dingin pada Ayres hingga membuat lelaki itu frustasi. Ayres sendiri sadar akan kesalahannya, ingin menjelaskan dan meminta maaf tapi Alice selalu menghindar dan mengacuhkannya. Jadi Ayres memilih untuk ikut mendiami perempuan yang tengah mengandung anaknya itu.

Alice sendiri merasa jenuh melihat Ayres yang sepertinya tak menghiraukan ucapannya yang melarang lelaki itu terlalu peduli pada gadis yang katanya hanya berstatus sebagai sahabatnya itu. Apa salahnya mempertegas pada gadis itu jika dirinya sudah memiliki tanggung jawab sekarang. Atau si perempuan itu yang kegatalan pada suaminya.

Padahal jelas-jelas Clara ada pada saat Alice mengatakan jika dia sudah menikah dan Clara juga tau jika dia sekarang malah tengah mengandung anak dari Ayres. Apa perempuan itu sudah tidak ada harga diri hingga tidak berhenti mencari perhatian suaminya. Sepertinya Alice harus mencarikan lelaki agar Clara berpaling. Tapi, apa tidak berlebihan, kesannya malah seperti Alice terlalu peduli dengan perempuan itu.

Persetan!

Alice bahkan tidak tau siapa sebenarnya yang salah diantara keduanya. Clara yang selalu berusaha mencari perhatian suaminya atau malah Ayres yang terlalu peduli hingga melupakan istrinya. Sepertinya Alice harus mengurung Ayres dikamar sehingga dia tidak pergi kemana-mana.

Tapi, jika dia mengurung Ayres sama saja dia juga ikut mengurung dirinya sendiri. Tidak tidak. Sepertinya dia harus memikirkan hukuman apa yang cocok untuk suami nakalnya itu.

“Mampir ke supermarket” ucap Alice singkat memecahkan keheningan di mobil.

Sekarang mereka tengah dalam perjalanan pulang setelah tadi mampir sebentar ke café untuk makan siang.

“Mau belanja?” tanya Ayres

“Hm”

“Oke. Gak papa ikut dulu Cla?” tanya nya lagi pada orang yang duduk di jok belakang.

Alice menghela nafas hampir lupa jika ada orang lain yang ikut dengan mereka, dan pas sekali orang itu adalah orang membuat moodnya buruk hari ini.

“Gak papa deh” ujar Clara lembut. Mendengar itu ingin rasanya Alice melemparnya ke luar.

Alice masih ingat tadi saat bel pulang, dia sudah keluar dari kelasnya dan mendapati Ayres dan Clara menungguinya di depan kelas dengan saling mengobrol.

Alasan kenapa Clara ikut di mobil mereka adalah sebagai bentuk permintaan maaf Ayres karena membuat kaki Clara terkilir saat keduanya tabrakan dikoridor sekolah jam istirahat tadi. Jelas saja Alice makin kesal dengan sifat baik yang dimiliki suaminya ini.

Padahal Clarra bisa saja ikut dengan Rian karna berangkat sekolah dia dengan cowok itu. Kenapa harus semobil dengannya coba. Mengingat itu membuat Alice semakin gondok.

Sesampainya di depan supermarket Alice keluar lebih tanpa menoleh pada Ayres. Melihat itu Ayres buru-buru keluar menyusul, bahkan lupa jika Clara masih diam dalam mobil.

Clara yang di lupakan pun memilih diam dalam mobil yang sepertinya lupa dimatikan oleh Ayres, sehingga masih adem jika harus menunggu pasutri tersebut.

AL & AY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang