Part duapuluh (revisi)

46.8K 1.9K 29
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

HAPPY READING🖤

***

Alice menatap benda pipih berlogo apel tergigit dihadapannya, jarinya bergerak lincah diatas keyboard dengan mata sesekali melirik kearah buku tebal di samping laptopnya. Segelas greentea dan cheese cake menemaninya mengerjakan tugas sekolah sore ini. Duduk sendiri di sudut cafe milik suaminya, dengan seragam masih melekat di tubuhnya dalam artian gadis itu belum pulang kerumah.

Kursi didepannya ditarik oleh seseorang membuat gadis itu menoleh dan mendapati sorang pria paruhbaya yang tengah tersenyum manis padanya. "Daddy.." serunya dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. Lantas Alice berdiri dan bergerak memeluk mertuanya itu.

"Kapan daddy pulang dari perjalanan bisnis, kenapa nggak bilang ke Ayres atau Alice supaya kita bisa jemput dibandara" ucapnya seraya kembali duduk kembali di kursinya.

"Daddy baru sampai siang tadi, dan itu masih jam sekolah tidak mungkin daddy meminta kalian menjemput kami. Itu akan mengganggu jam belajar kalian" Alice mengangguk kepala mengerti.

"Do you want some coffe dad, I'll order for you"

"Actually I started to drink less coffe. Jus mungkin seger sore-sore begini"

"Okay, daddy. Wait a minute" Alice memanggil salat satu pelayan yang cukup di kenalnya, kemudian dia memesankan jus alpukat untuk Arka yang kini terlihat sibuk dengan ipad nya.

"Oh iya. Mana suamimu Al. aku tidak melihatnya dari tadi"

"Ayres di ruang pribadinya dad, dia lagi sama mas Radi. Lagi meeting berdua" ucapnya seraya menutup laptopnya setelah tadi menyimpan file tugasnya.

"Bagaimana kabar Mommy, Dad. I miss her." Lanjutnya

"Your Mommy always healthy. She was resting when I was leaving. Kalau kangen, datang lah kerumah. Ingat, rumah selalu terbuka untuk mu sayang" kata Arka dengan memberikan senyum terbaiknya.

"I will come Dad. Aku ak-" ucapan Alice terpotong karena Ayres yang tiba-tiba datang kemudian duduk disampingnya.

"Daddy? Aku kira daddy masih dalam perjalan bisnis" ucap Ayres terheran melihat Daddy nya sekarang berada di cafenya. Karna selama ini Arka sangat jarang atau bisa dikatakan dapat dihitung jari lelaki paruh baya itu mau datang ke cafénya.

"Tadi daddy datang ke rumah kalian tapi kalian belum pulang. Lalu insting ku mengatakan jika kalian berada disini. Dan ternyata betul saat Dad melihat mobil Alice terparkir didepan"

"Jadi ada apa Dad. Jarang sekali Daddy mau datang menemui ku duluan" ujar Ayres menatap Daddynya.

"Ah iya. Aku hampir lupa. Daddy ingin mengajak kalian untuk datang ke acara salah satu rekan bisnis Dad nanti malam. Daddy yakin para rekan bisnis Daddy masing-masing akan membawa pewaris mereka. Makanya Daddy ingin mengajakmu sekaligus juga mengenalkan anak lelakiku satu-satunya" jelas Arka pada Ayres.

"Ay hanya perlu datang 'kan Dad" Daddy menggangguk sebagai jawaban. "Apakah Alice perlu ikut?" lanjutnya

"Tentu dia harus datang, itu yang dikatakan Mom saat mendapatkan undangan pesta nanti malam. Alice harus ikut yah, ini permintaan nyonya besar" ucap Daddy terkekeh kecil.

Alice hanya dapat mengiyakan walau sebenarnya dia sangat malas untuk datang ke acara seperti itu. Sudah terbayang olehnya dia akan di seret untuk mengikuti kemana langkah Mommy pergi untuk di perkenalkan kepada rekan-rekan sosialitanya. Jangan lupakan senyum manis yang harus selalu terpasang diwajahnya. Oh dan satu lagi, Heels tinggi akan membuatnya lelah berdiri nanti. Oh tidak, memikirkannya saja sudah membuat Alice lelah.

AL & AY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang