Follow sebelum membaca
Jangan lupa Vote dan Komen
Jangan jadi silent rider gaiss 😊
Happy Reading***
Satu minggu pelaksaan ujian semester telah dilewati oleh Ayres dan Alice dan juga para sahabatnya. Kini mereka tengah berada di lapangan indoor hanya sekedar nongkrong dan menonton Ayres dkk yang sedang main basket karna masih jam 11 siang, terlalu awal jika ingin kembali ke rumah. Mereka juga sedang menunggu Aila dan Jovita yang sekarang sedang rapat osis. Katanya mulai hari senin nanti anggota osis akan mengadakan classmeeting.
Siang nanti mereka berencana ingin ke mall untuk sekedar jalan-jalan menjernihkan pikiran setelah seminggu ini berkutat dengan buku dan kawanannya.
Alice mengedarkan pandangannya, banyak siswi yang ikut menonton Ayres dkk bermain basket. Dia juga melihat beberapa adik kelas berdiri ditengah lapangan dengan berbagai macam minuman di tangan masing-masing. Dia yakin para adik kelas itu akan memberikannya pada Ayres.
Cih! Untung saja dia sudah membeli minuman isotonik dikantin tadi. Kita lihat, Ayres bakal terima minuman dari adik kelas itu atau tidak.
Alice mengenal salah satu dari adik kelas yang berdiri di pinggir lapangan, itu Mela. Gadis itu masih mencari perhatian Ayres rupanya. Dia ingat waktu Mela memberi hadiah pada Ayres yang Alice saja berpikir dua kali untuk membelikannya. Bayangkan saja jam tangan Rolex seharga hampir 250 juta, bisa-bisa bangkrut Alice jika ingin membelikan barang itu untuk Ayres.
Sebenarnya bisa saja dia membelikan jam tangan seperti itu untuk Ayres. Apalagi sekarang dia ada yang membiayai, tinggal minta saja uangnya pada Ayres, lalu dengan senang hati Alice akan membelikannya. Hahaha, itu sama saja Ayres beli dengan uangnya sendiri, dan kau hanya sebagai perantara. Dasar Alice!
Tepukan dipundaknya membuat Alice kembali kedunia nyata. 'Emang tadi di dunia mana Ell?'. Alice menoleh dan menaikkan sebelah alisnya seolah berkata 'kenapa?' Nesya sang pelaku menunjuk kearah lapangan dengan dagunya. Alice menoleh dan melihat Ayres dan Rian tengah di kelilingi oleh adik kelas yang tadi berdiri dengan minuman di tangan mereka.
Dari tempatnya duduk Alice dapat melihat Ayres yang hanya memasang wajah datar yang malah membuatnya semakin tampan.
Ayres sendiri merasa jengah melihat adik kelasnya berdiri mengelilinginya dan Rian sambil menyodorkan bermacam-macam Air minum dan juga handuk. Padahal dia berharap jika istrinya lah yang memberikannya minum dan mengelap keringatnya.
Lalu pandangan Ayres berpusat pada satu orang yang pernah ikut dengannya belanja di supermarket bersama Alice, Mela. Adik kelas yang sampai sekarang masih setia memberikan makanan atau benda didalam laci mejanya.
Ayres kadang bingung kenapa Mela masih berusaha mengejarnya padahal Mela tau kalau dia sudah punya Alice. Satu sekolah pun tau kalau Ayres dan Alice tuh berpacaran, bahkan ada yang menyebut mereka couple of the year atau apalah itu. Bukan hanya Mela sebenarnya tapi banyak lagi. Resiko orang ganteng gini yah.
"Kak, ini diminum yah" ucap Mela sambil menyodorkan minuman berwarna Oren tepat didepan muka cowok itu.
Ayres melihat kesamping, ternyata Rian sudah meninggalkannya sendiri dan sekarang Rian sudah bergabung bersama yang lain ditribun. Dia dapat melihat Alice yang menatap tajam kearahnya. Sekilas Ayres mendapat ide untuk menjahili gadis itu. 'Lama gak pernah liat dia cemburu'
Ayres mengambil air yang disodorkan Mela lalu meminumnya hingga sisa setengah. "Makasih Mel" ucapnya disertai senyum yang dibuat semanis mungkin. Saat Ayres meminum lagi, dia terkaget karna Mela mengelap keringat di leher dan dahinya dengan tisu. Ayres menegang dan dia melirik Alice yang terlihat seperti banteng ingin menyeruduknya. Jangan lupakan wajahnya yang merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & AY (END)
Novela Juvenil17++ Alice & Ayres Menikah karna keinginan terakhir dari Ayah Alice. Menikah di usia yang bahkan belum bisa memiliki KTP namun harus menjalani kehidupan rumah tangga. Mau tau ceritanya, Just read this story FOLLOW TERLEBIH DAHULU. JANGAN LUPA VOTE...