FOLLOW SEBELUM BACA
TINGGALKAN VOTE DAN KOMMENT
Happy reading🖤Di dalam ruangan serba putih dengan berbagai macam alat medis terdapat beberapa orang. Ruangan yang ber AC ini akan menjadi saksi berubahnya status 2 anak remaja yang akan melangsungkan akad pernikahan dengan sangat sederhana. Di saksikan oleh seorang laki-laki paruh baya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, sepasang suami istri yang tak lain adalah orang tua dari mempelai laki-laki, penghulu, dan seorang dokter yang bertugas sebagai saksi.
"Saya terima nikah dan kawinnya Alice Zhafira Abraham binti Farhan Abraham dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"
"Bagaimana saksi? Sah?"
"SAH"
"Alhamdulillah"
Setalah akad di laksanakan sang mempelai laki-laki atau biasa di panggil Ayres memasangkan cincin ke jari manis istrinya. Lalu di lakukan juga oleh Alice sang mempelai perempuan. Setelah itu Alice mencium tangan Ayres sebagai tanda menghormati orang yang telah menjadi suaminya kini, lalu Ayres mencium kening istrinya.
Acara pernikahan telah selesai tidak ada acara lain selain akad yang dilakukan secara tertutup dan sederhana. Pernikahan ini harus di rahasiakan karena pasutri tersebut yang masih duduk di bangku SMA kelas XI. Bahkan keluarga besar dari kedua belah pihak tidak diberitahu tentang pernikahan yang mendadak ini.
Farhan yang kini masih terbaring lemah di brankar rumah sakit menangis terharu karena akhirnya dia dapat melihat putri tunggalnya menikah sebelum ajal menjemputnya. Alice yang melihat ayahnya menangis langsung bangkit dan memeluk ayahnya dari samping.
"Fira udah ngikutin permintaan ayah. Sekarang ayah yang harus nuturin permintaan Fira. Ayah harus sembuh" ucap Alice, "Promise me dad" Farhan hanya menganggukkan kepalanya lemah. Beliau pun tidak yakin apakah dia dapat sembuh dari penyakit yang sudah di deritanya semenjak sang istri meninggalkannya bersama putri kecilnya. "I promise baby" ucap Farhan.
Ayres yang melihat itu hanya menatap Alice dan ayah mertuanya dengan tatapan sendu. Dia tau bahwa ayah mertuanya itu tidak dapat bertahan beberapa lama lagi. Ayres mendengar namanya di panggil oleh Farhan mendekat dan berdiri di samping istrinya.
"Ayres, ayah titip putri kesayangan ayah kepadamu, bahagiakan dan selalu jaga dia semampumu, jangan pernah membuatnya bersedih. Sekarang Fira adalah tanggung jawabmu, dan surga istri ada di tangan suami. Jangan pernah kecewakan ayah dan juga daddy dan mommy mu. Semoga kalian selalu bahagia" ucap Farhan pada Ayres dengan suara yang lemah. Alice yang mendengar penuturan ayahnya hanya bisa menangis. Sungguh dia tak sanggup bila harus kehilangan orang dia sayangi untuk kedua kalinya.
Tak lama beberapa menit kemudian mesin pendeteksi jantung yang tersambung langsung ke badan Farhan berbunyi nyaring dan menampilkan garis lurus. Orang-orang yang berada dalam ruangan langsung tertunduk lesu karna baru saja kehilangan orang terdekat mereka. Alice yang berada di samping brankar Ayahnya hanya bisa menangis terisak meratapi takdirnya yang harus kehilangan lagi.
"Hiks..hiks.. ayah jangan tinggalin Fira hiks.. hikss.."
Mommy Ayres yang mendengar Alice menangis terisak langsung memeluk menantunya. "Sabar sayang, ikhlaskan ayahmu. Ayahmu sudah sembuh sekarang dan tidak akan merasakan sakit lagi. Doakan yang terbaik untuk ayahmu sayang. Beliau sudah bertemu dengan bundamu di Atas sana" ucap Amira Mommy Ayres.
Arka -Daddy Ayres- langsung mengurus segala administrasi dan kepulangan jenazah agar dapat segera di pulangkan. Ayres hanya duduk di sofa melihat istrinya menangis terisak dalam pelukan Mommynya di samping tubuh Almarhum ayahnya. Ingin rasanya Ayres menenangkan istri kecilnya itu namun dia masih canggung karena mereka pun baru bertemu hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & AY (END)
Fiksi Remaja17++ Alice & Ayres Menikah karna keinginan terakhir dari Ayah Alice. Menikah di usia yang bahkan belum bisa memiliki KTP namun harus menjalani kehidupan rumah tangga. Mau tau ceritanya, Just read this story FOLLOW TERLEBIH DAHULU. JANGAN LUPA VOTE...