FOLLOW SEBELUM MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENJANGAN JADI SIDER
***
Alice kini sedang berada di cafe milik Ayres, tepatnya di ruangan pribadi milik Ayres. Sekarang sudah jam 9 malam, 4 jam lebih dia di tinggalkan sendiri karna Ayres ada urusan yang harus di bahas dengan mas Radi, manager cafe.
Beberapa menit kemudian Ayres masuk dengan map di tangannya dan wajahnya yang keliatan lelah. Di lihatnya Alice yang duduk di kursi kebesarannya, sedangkan Ayres sendiri langsung mendudukkan dirinya di sofa panjang sambil memijit keningnya.
Alice yang melihat tampang suaminya yang kelelahan mendatangi lalu duduk di sampingnya. Di ambil tangan Ayres yang tadi memijit kening lalu tangannya menggantikan memijit kening suaminya.
"Lo udah makan Ay" Tanya Alice tanpa menghentikan kegiatannya. "Udah tadi sama mas Radi, lo sendiri udah?" Tanya Ayres kembali dibalas anggukan oleh Alice.
"Tunggu di sini yah gue keluar dulu" tanpa menunggu jawaban Alice keluar dari ruangan itu. Beberapa menit kemudian Alice masuk dengan 2 gelas coklat panas di tangannya. Di berikannya 1 gelas ke Ayres.
"Makasih istri" ucap Ayres sambil tersenyum manis.
"Lo capek banget yah Ay?"
"Capek sih pasti, apalagi tadi sebelum ke sini gue latihan basket dulu buat turnamen 2 minggu lagi" ucap Ayres menyandarkan kepalanya di sofa.
"Sebelum nikah lo gini juga Ay? Maksud gue capek kaya gini"
"Udah sering sih kaya gini. Pulang sekolah belum istirahat langsung ke café buat ngurus ini itu. Udah terlatih gue mah" kata Ayres kembali menyesap coklat panasnya. "Tapi bedanya dulu gue kaya gini buat gue sendiri, sekarang kan beda udah ada lo yang udah jadi tanggung jawab gue. Tapi gue bahagia sih, capek-capek kaya gini ada yang perhatiin" lanjutnya menatap Alice yang kini juga menatapya.
"Thanks Ay"
"For what?"
"Yah.. makasih aja karna udah mau nerima gue dan jagain gue. Makasih juga untuk semua yang udah lo beri ke gue"
"Iya sama-sama. Ini udah tugas gue sebagai suami lo, udah tanggung jawab gue buat selalu ada buat lo" Alice yang mendengar itu terharu dan matanya berkaca-kaca. Ayres yang melihat itu langsung menariknya ke dalam dekapannya.
"Gue mau berterima kasih sama Ayah karna udah milih lo jadi suami gue, gue sayang sama lo Ay" kata Alice pelan namun masih dapat didengar jelas oleh Ayres.
Ayres tersenyum lebar mendengar pengakuan istrinya, di angkat wajah Alice "gue juga sayang sama lo Al" selanjutnya di daratkan bibirnya ke bibir Alice dengan lembut di lumatnya perlahan, di balas dengan lembut oleh Alice. Setelah merasa kehabisan nafas di lepasnya pangutan bibir mereka. Dapat di lihatnya semburat merah di kedua pipi Alice membuatnya gemas sendiri.
"Pipinya kok merah Al" goda Ayres sambil terkekeh kecil. Alice yang di goda seperti itu memukul dada suaminya.
"Udah ah ayok pulang, mau sampai besok di sini. Gue gerah mau mandi Ay"
"Iya iya ayo pulang" Ayres lalu bangkit menyusul Alice yang sudah lebih dulu keluar dari ruangannya. Saat keluar dari ruangannya di lihatnya keadaan café yang masih ramai pengunjung. Di lihatnya Alice sudah menunggu di samping mobilnya, segera dia menyusul agar gadis itu tidak menunggunya lebih lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & AY (END)
أدب المراهقين17++ Alice & Ayres Menikah karna keinginan terakhir dari Ayah Alice. Menikah di usia yang bahkan belum bisa memiliki KTP namun harus menjalani kehidupan rumah tangga. Mau tau ceritanya, Just read this story FOLLOW TERLEBIH DAHULU. JANGAN LUPA VOTE...