05. Jail > Revisi✔

9.8K 330 1
                                    

|UNTUK CERITA PADA PART INI SUDAH DILAKUKAN REVISI BESAR-BERASAN, UNTUK BEBERAPA BAGIAN DIHILANGKAN NAMUN INTI CERITA MASIH SAMA SEPERTI SEBELUMNYA. REVISI INI BERTUJUAN AGAR CERITA DAPAT LEBIH MUDAH DI PAHAMI|

☆▪︎▪︎☆

Siang yang cerah di kediaman Keluarga PERSSON.
Hari ini Leon tidak ada jadwal kelas ia memilih untuk berdiam diri di rumah kebetulan sekali dengan Ray yang pulang sekolah lebih cepat karna rapat guru.

Rista bangun dari tidur siangnya tenggorokannya terasa kering, ia memutuskan untuk turun untuk mengambil minum. Setelah minum Rista melamun di ruang Keluarga.

Rista sadar rumahnya hari ini lebih sepi dari biasanya. Ia menoleh melihat sekitar seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan disini.

"Mba, semua orang masih di luar ya?" Tanya Rista ketika melihat Asisten rumah tangga yang lewat.

"Tidak Non, Sepertinya tadi Tuan Ray sudah pulang dan Tuan Leon sepertinya ada di kamarnya." Jawab Asisten rumag tangga itu.

"Em... Bang Ray pulang jam berapa? Ini baru 11:30" tanya Rista ketika melihat jam masih jam setengah dua belas.

"Mungkin satu jam yang lalu" Jawab Asisten Rumah tangga lalu Rista mengangguk paham. "Baiklah, saya permisi" lanjutnya lalu pergi meninggalkan Rista sendiri.

Rista hanya bermain handphone di sofa ruang keluarga, sejak tadi dirinya merasa ada yang bergerak tapi ia hiraukan.

Ia mencoba untuk tak peduli tapi ini semakin menjadi, kemana kedua abangnya? Rista sudah bolak balik memanggil mereka tapi tak ada jawaban.

Ia ingin berlari ke kamar tapi ia takut untuk berjalan. Menoleh ke kanan dan kiri karna ia merasa seperti sedang ditatap oleh orang tapi disini hanya ada dirinya sendiri.

Beberapa kali ia merasa ada yang memanggil dirinya, setiap beberapa menit sekali. Semakin ia menghiraukan semakin kencang panggilan itu.

Tubuh Gadis itu semakin bergatar ia sangat ketakutan saat ini, ia menundukan kepala nya dan memeluk lutut nya ia tak berani melihat sekitar. Ia curiga kenapa rumah ini sangat sepi mungkin salah satunya karna ini.

"Hihihihihihi, do you want to play with me?" Suara itu terdengar tak jauh dari tempat ia duduk.

Rista memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya. "Plis lah, kita sudah beda dunia jadi gausah sok akrab" Ucap Rista melihat sekitar.

Tubuh Rista bergetar ketakutan. "Apa si!! Ga jelas banget" Rista seperti sedang mengobrol dengan seseorang.

Ia ingin sekali berlari ke kamarnya tapi badannya seperti di kunci ia tak bisa bergerak.

Suara itu semakin kencang suara ketawa yang entah dari mana tapi terasa sangat dekat, karna tak kuat Rista menangis dengan kencang kali ini ia tak bercanda, ia benar-benar ketakutan.

"Eh... Eh, sorry Dek abang cuma bercanda" Ucap Ray menarik Rista ke dalam pelukan nya.

"Ga lucu, bercandanya gak lucu!" Ucap Rista memukul dada Ray lalu mengusap ingus yang meluncur ke bawah.

"Asik, berhasil-berhasil ayeee!!" Teriak Leon yang baru saja keluar dari tempat persembunyiannya.

"Kalian sengaja yak?" Tanya Rista dengan emosi.

"Tentu saja, ternyata nyali kamu kecil" Ucap Leon mengejek Rista.
'Awas aja tunggu pembalasan saya!- ucap Rista dalam hati.

》》》

Makan malam tiba, Rista dan Seluruh penghuni rumah sedang bersiap untuk makan malam. Namun, Leon dan Ray belum juga turun.

Rista bertukar tempat duduk dengan Azim ai malas jika harus duduk berdekatan dengan kedua abangnya yang super duper jail.

Selama makan malam Rista terus menatap kedua abangnya dengan intens, ia menatap penuh amarah.

Rista ingin sekali memukul kedua abangnya dengan panci, tapi takut panci milik Mamah nya penyok karna berbenturan dengan orang yang keras kepala.

David yang melihat mata Rista menatap terus kearah Ray dan Leon ia sudah tau pas ada kejadian yang aneh, yang kedua adik nya lakukan. Karna ketiga adik nya secara bersamaan berada dirumah.

Tidak mungkin tidak terjadi hal aneh mengingat kedua adik laki-lakinya sangat lah Jail.

Setelah makan malam mereka semua berkumpul. Rista tak melepas pandangan kebencian nya kepada kedua abang nya. Ia sangat-sangat kesal kepada kedua abangnya mengingat kejadian tadi siang yang sangat menjengkel kan.

"Kamu kenapa dari tadi natap Ray seperti orang benci?" Tanya David penasaran.

"Tanya saja sama dia," Ucap Rista menunjuk abangnya yang tak merasa bersalah sidikit pun.

"Kalian berdua kenapa lagi? Kalian saudara loh, masa berantem begini. Minta maaf dek" Ucap Mark yang mulai angkat bicara.

"Ngga!, bukan Aku yang salah. Kenapa Aku yang harus minta maaf duluan"

"Yee, siapa yang buat masalah? Bukan kita tuh, lagi kamu aja yang penakut" Ucap Ray tak mau disalahkan.

"Jadi... gak ada yang mau minta maaf duluan?" Tanya David yang sudah cape dengan keributan adik-adiknya.

"Gak!" Ucap Rista dan Ray secara bersamaan.

Leon sudah pergi sejak selesai makan malam, ia ijin ke Mamah dan Papah untuk kerja kelompok dirumah temannya dan ijin menginap karna ia besok harus ke Bandung selama beberapa hari.

"Serius gak ada yang minta maaf duluan?" David menanyakan ulang kepada kedua adiknya.

"Nggak!" Jawab mereka dengan Kompak.

"Baiklah, silakan kalian berdiri di pinggir kolom renang sampai ada yang meminta maaf duluan. Jika diantara kalian masih ada yang minta maaf jangan harap kalian bisa masuk!!!"

Rista dan Ray berakhir berdiri di pinggir kolom renang. Mereka benar-benar gengsi untuk meminta maaf duluan. Yang Rista pikir bukan dirinya yang buat kesalahan kenapa harus dia duluan yang meminta maaf.

Mereka bisa saja berlari masuk ke dalam tapi sayangnya itu hanya mimpi karna David mengawasi mereka dari balkon kamarnya.

Angin malam semakin dingin, Rista hanya memakai sepasang piyama pendek ini membuatnya menggigil kedinginan.

Ray yang melihat Rista menggigil kedinginan ia mendekat ke sang adik lalu menyulurkan tanganya. "Gw minta maaf"

Rista menyambut juluran tangan Ray. "Adek juga minta maaf, Abang jangan ulangin lagi ya!"

David yang melihat kedua adik nya bersalaman saling memaafkan tersenyum, ia senang melihat adiknya tak berantem lagi.

Dengan segera David menyuruh adik nya untuk masuk kedalam karna diluar semakin dingin. Dan mereka kembali ke kamarnya masing-masing.

Gimana part ini?

Jangan lupa Vote nya Kakak semua
☆☆☆☆☆

PENULISAN
24 Januari 2020✔
Jum'at
Bekasi,babelan
Aristawati

REVISI
Rabu, 04 Januari 2023✔


Cerita ketiga dari itaaaaaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ketiga dari itaaaaaja

RistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang