Dilarang meniru cerita ini!!!
Cerita ini hanya FIKSI Mohon maaf jika ada kesamaan Karakter dan Latar belakang.
|UNTUK CERITA PADA PART INI SUDAH DILAKUKAN REVISI BESAR-BERASAN, UNTUK BEBERAPA BAGIAN DIHILANGKAN NAMUN INTI CERITA MASIH SAMA SEPERTI SEBELUMNYA. REVISI INI BERTUJUAN AGAR CERITA DAPAT LEBIH MUDAH DI PAHAMI|
***
HAPPY READING
Pagi hari sudah di isi dengan teriakan dari Rista yang sedang di goda oleh Ray karna mukanya yang bengkak. Ray tak henti hentinya menggoda sang adik karna yang dia sukai adalah membuat adiknya menangis.
Melihat kaca wajahnya yang bengkak karna semalam ia terlalu banyak makan, ia terlihat seperti babi. Segera turun untuk mengambil ice agar bengkak di wajahnya segera hilang.
Kembali ke kamarnya dan menggunakan baju seragam sekolahnya karna hari ini hari senin, hari terhoror bagi anak sekolah.
Setelah siap dan rapih Rista kembali turun untuk sarapan bersama, ini sudah hampir setengah tujuh pagi. Ketika sampai di meja makan, Rista menatap Ray tajam.
"Dari tadi pagi sudah ribut kenapa si Ray?" Tanya Alica.
"Hah, gapapa lucu aja liat adek." Jawab Ray dengan tenang sambil melirik ke arah Rista.
"Lucu apaan? Gak ada yang lucu." Jawab Rista sinis.
"Lucu muka luh kaya babi. Bengkak banget, hahahaha."
"Ray! Bicara kamu!" Tegur Larry seketika Ray berhenti tertawa.
Setelah semua sarapan mereka bersiap siap untuk berangkat kerja dan sekolah. Mension akan sepi ketika pagi dan kembali ramai sore hingga malam, seperti itu setiap hari.
Rista hari ini pergi bersama Ray karna supirnya libur, tak jarang mereka berdua berangkat bersama. "Lama banget gw tinggal nih." Teriak Ray yang sudah menunggu di depan.
"Sabar." Ucap Rista sambil berlari keluar tapi tali sepatu sebelahnya tidak terikat sempurna membuatnya terjatuh ketika hendak turun.
Brak!
"Dek!" Pekik David yang berjalan di belakang Rista.
Posisi Ray yang lebih dekat membuat ia cepat menghampiri Rista yang sudah tersungkur di tanah. "Di ikat dulu yang bener" Ucap Ray membantu Rista bangun.
"Makanya orang jangan diburu buru, tau waktunya masih banyak!" Tegur David tak lupa menjitak kepala sang adik.
"Habis iket sepatu aja bisa 10 sendiri." Balas Ray sambil mengikatkan tali sepatu Rista lebih kencang.
Tangan dan lutut Rista mengeluarkan darah, dengan cepat para Maid membawakan kotak P3K yang tersedia di rumah. Perlahan lukanya diobati, tak lupa teriakan histeris Rista ketika kapas dan alkohol mengenai luka nya.
Setelah semua drama selesai David meminta agar Rista berangkat bersamanya saja, tapi sang Adik menolaknya karna bel sekolah sebentar lagi akan berbunyi ia tak ingin terjebak macat dan terlambat masuk kelas.
Ray mengganti motornya menjadi Harley Davidson Iron 883 yang sedikit lebih rendah agar lebih mudah naik turun. Kebetulan ia juga sudah lama sekali tidak menggunakan motor ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rista
Short StoryFOLLOW AKUN @itaaaaaja Sebagian part di unpublished untuk kepentingan Revisi dan secepatnya akan di publis kembali. Sedang revisi besar-besaran, part lengkap✔👍🏻. Rank #1 Rista ||15 Mai 2020 - 6 februari 2022 Rank #1 Agus || 21 mai 2...