12. UKS > Revisi✔

7.3K 226 1
                                    

|UNTUK CERITA PADA PART INI SUDAH DILAKUKAN REVISI BESAR-BERASAN, UNTUK BEBERAPA BAGIAN DIHILANGKAN NAMUN INTI CERITA MASIH SAMA SEPERTI SEBELUMNYA. REVISI INI BERTUJUAN AGAR CERITA DAPAT LEBIH MUDAH DI PAHAMI|

☆▪︎▪︎☆

Tak terasa sudah empat minggu Rista bersekolah di PIHS pertemanan nya dengan Hana, Hara dan Ara semakin dekat, mereka banyak bertukar cerita mulai dari hal sedih senang dan masih banyak lagi.

Disebuah kamar bernuasa Abu-abu terdapat seorang gadis yang masih terhanyut dalam mimpinya. Padahal sinar mentari sudah masuk ke dalam kamar nya.

Tringgggg tringggg

Suara alaram menggelegar di memenuhi kamar Rista namun gadis itu tak kunjung bangun dari tidurnya.

Nghhh

"Males banget sekolahhh," Gumam Rista kembali menarik selimutnya.

Tak lama Rista keluar kamar mandi dengan rambut yang tergulung handuk. Ia mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya.

"Selesai.."

"Dek udah bangun?" Tanya Ray dari luar.

"Sudah" Teriak Rista.

Hari ini ia merasa tak enak badan. Jika ia tak sekolah ia akan tertinggal pelajaran. Ia segera keluar kamar untuk sarapan, ia merasa sangat lemas. Dengan perlahan ia menuruni tangga.

Sampai di bawah Rista duduk menaruh kepala nya di meja makan karna merasa tak sanggup untuk sekedar mengangkat kepala.

Keluarga nya melihat Rista tak ceria seperti biasanya merasa khawatir.

"Are you oke?" Tanya Leon mengelus rambut Rista.

"Yah, im fine" Ucap Rista mengangguk lemas.

Setelah sarapan kita berangkat melakukan kegiatan masing-masing. Kali ini Ray berangkat bersama Rista ke Sekolah menggunakan Motor kesayangan nya.

》》》

Bener dugaan nya jika naik mobil mereka pasti akan telat sampai. Dia menggunakan motor saja sampai ke Sekolah 1 menit sebelum pintu gerbang tertutup.

Rista segera berlari ke kelas nya walaupun badan nya terasa lemas ia berharap belum ada guru yang masuk ke kelas nya.

"Huh.... huh... huh..." Rista mengatur nafasnya karna berlari tadi.

"Kenapa luh?" Tanya Ara menghampiri Rista yang baru saja masuk.

"Huh...huh.. gw telat... hampir aja gw di ketahuan guru BK" Ucap Rista masih dengan nafas yang memburu.

"Tenang, atur nafas luh dulu baru ngomong" Ucap Hana mengusap Punggung Rista.

"Nih minum," Hara memberikan Botol minun nya. "Pasti luh nonton drakor lagi kan?" Sambung Hara yang sudah hafal dengan kelakuan Rista.

"Tanggung sudah sisa beberapa Episod lagi gw gas aja"

"Ihh... kalo ketahuan Abang luh bisa habis luh sama mereka"

"Gak akan tau kalo ga ada yang ngasih tau mereka"

Jam pertama dimulai dengan mata pelajaran PPKN yang diajar dengan Pak Kumis a.k.a Pak Daru guru paling galak.

Pak Dari selesai menjelaskan materi. "Ada yang ingin bertanya?"

Sunyi... tak ada jawaban...

"Baiklah, karna tak ada yang bertanya biar Bapak yang bertanya ke kalian semua" Ucap nya sambil tersenyum menyeramkan.

Seluruh siswa/i menegang, semua menghindari kontak mata dengan Pak Daru. Pak Daru berkeliling untuk memilih mangsa nya kali ini.

Mata Pak Daru tertuju pada bagian belakang pojok, ia melihat seorang murid yang sedang tertidur pulas kali ini ia mendapatkan mangsa yang lezat.

Brakk...!

"Kamu tidak mendengarkan apa yang saja jelaskan dari tadi?" Ucap Pak Daru.

"Ta... ta, bangun" Ucap Hana menggoyang-goyang kan tubuh Rista. Yap gadis yang tertidur itu Rista.

Ughhh....

"Kenapa si Han?" Rista yang terbangun dari tidur pulasnya.

"Oh... kamu cucu pemilik sekolah ini... kamu sudah pintar kah? Sampai-sampai mengabikan penjelasan materi saya?"

"Maaf Pak tapi saya sedang tidak-" ucap Rista terpotong.

"Jangan mentang-mentang kamu cucu pemilik sekolah jangan se-enak nya kamu! Kamu disini juga murid biasa sama seperti yang lain. Sekolah milik Kakek mu tapi kok kamu yang banyak gaya"

"Saya tau, saya sama dengan murid lain nya. Tapi senggak nya saya nggak merasa sok paling berkuasa disini seperti anda yang seolah-olah anda pemiliknya" Sindir Rista sambil menatap Pak Daru.

"Owh jadi ini sifat asli penerus Keluarga terpandang ingat ini harta keluarga mu bukan milik kamu"

"Tapi itu akan turun ke saya. Gimana tuh Pak?"

"Nggak tau diri kamu!!" Sarkas Pak Daru.

"Gak tau di untung dari mana pak?! Saya bersyukur kok bisa terlahir di Keluarga ini. Lagi bapak ini kenapa si tiba-tiba ngurusin hidup saya begini" Ucap Rista dengan santai walaupun mata sudah mulai kunang-kunang.

"Sudah Ta," ucap Hana menengakan Rista.

Muka Rista sudah benar-benar pucat saat ini ia seperti mayat hidup. Ia merasa semua sedang berputar-putar dan seketika semua menjadi gelap.

Brukk!..

Dengan segera mereka membawa Rista ke UKS dan berita ini cepat menyebar ke seluruh sekolah sampai ke kuping Ray dan Zeo.

Ray dan Zeo yang mendengar Rista masuk UKS dengan cepat ia berlari meninggalkan kelas begitu saja.

Ray sudah sadar jika adik nya memang sedang sakit sejak pagi tapi ia pikir akan baik-baik saja ternyata pikiran nya salah.

Ray melihat adiknya berbaring dengan wajah pucat di UKS hati nya terasa sakit, ini salahnya karna tidak menjaga adiknya dengan baik.

"Zeo telfon orang rumah" Perintah Ray dengan segera Zeo menuruti perintah Abang sepupunya.

"Astaga kok bisa si dek" Ucap Ray mengelus pipi mulus adiknya.

Satu persatu Abang mereka kumpul di sini setelah mendengar salah satu penyebab Rista pingsan karna berdepat dengan Pak Daru.

Rista sadar dari pingsan nya, ia melihat dirinya masih berada di UKS sekolahnya. Ia masih merasa sangat pusing melihat sekeliling disana terdapat Ray dan Zeo yang menjaga nya.

Unghhhh...

Ray dan Zeo yang medengar Rista bersuara mereka dengan cepat menghampiri adiknya.
"Zeo cepat panggil yang lain kasih tau mereka Adik sudah sadar." Perintah Ray setelah itu Zeo berlari mendatangi ruang guru tempat semua abang sepupunya berkumpul.

"Sudah bangun?" Tanya Ray dengan khawatir.

"Em... tolong minum bang" Ucap Rista mencoba mengambil minum.

Tak butuh waktu lama Zeo datang bersama David dan yang lain. "Langsung bawa ke Rs aja" Perintah David.


Bersambung...

Jangan lupa VOTE ya Kakak semua..
☆☆☆☆☆

Penulisan
Kamis, 19 Maret 2020
17.09

Revisi
Jumat, 06 Januari 2023
17.29

RistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang