15. Persson Hospital pt.3 > Revisi✔

5.7K 186 1
                                    

|UNTUK CERITA PADA PART INI SUDAH DILAKUKAN REVISI BESAR-BERASAN, UNTUK BEBERAPA BAGIAN DIHILANGKAN NAMUN INTI CERITA MASIH SAMA SEPERTI SEBELUMNYA. REVISI INI BERTUJUAN AGAR CERITA DAPAT LEBIH MUDAH DI PAHAMI|

☆▪︎▪︎☆

Alica memeluk anak gadis satu-satunya, hatinya hancur melihat Anak nya seperti ini.

"Stop sayang! Tenang! Denger kata Mamah Tenang" Ucap Alica berbisik ke telingan Rista.

Leon dengan cepat menelfon Azim untuk datang membawa obat penenang untuk adiknya. Leon kembali fokus ke adiknya ia juga salah disini ia membiarkan adiknya tak makan.

Azim datamg dengan beberapa suster membawa suntik yang berisikan obat penenang, seketika Rista kembali tenang dan perlahan-lahan tertidur.

Semua shok melihat Rista seperti ini, ia tak menyangka sang adik akan seperti ini. Adik nya terus menerus menyalahkan dirinya sendiri.

"Papah kemana?" Tanya Alica ketika melihat tidak adanya kehadiran suaminya.

"Katanya ngejar David" Ucap Mark.

》》》

David pergi ke tempat Mobilnya terparkir ia sudah sangat kesal dengan adiknya ia perlu menenangkan dirinya.

Katika hendak jalan mobil dihadang dengan Papah nya, ia segera keluar dari mobil dan menghampiri Papahnya.

"Kamu ini kenapa?" Tanya Larry pelan ia tau anak pertamanya sedang terbalut emosi.

"Kenapa apa nya? Aku hanya ingin pulang" Ucap David dengan santai.

"Kenapa kamu lakuin itu ke adik kamu?"

"Dia tak bisa di kasih tau secara pelan jadi dengan terpaksa aku melakukan itu, lagi cuma menggertak sedkit saja" Ucap David dengan enteng.

"Coba kamu lihat grup Keluarga"

Dengan cepat David membuka ponselnya dan melihat Grup terdapat satu Vidio yang baru saja dikirim oleh Ray.

David menonton dengan fokus ia melihat dampak dari perbuatan nya beberapa menit yang lalu. Ia melihat ke sang Papah dengan tatapan tak percaya.

"Sudah tau dampak nya?" Tanya Larry to the point.

"Sekarang dia gimana?" Ucap David penasaran.

"Mungkin sudah dikasih obat penenang dengan Azim"

David kembali ke Ruang rawat sang adik dengan wajah dingin walaupun ia khawatir ia tetap kelas dengan adiknya.
Sampai di kamar ia melihat sang adik sudah tertidur dengan pulas, bener kata Papanya adiknya sudah di beri obat penenang oleh Azim.

"Kamu ini kenapa si David Mamah hampir saja jantungan ngeliat adik kamu seperti ini" Ucap Alica menghampir David lalu memukul lengan anaknya.

"Aku hanya membentak nya sedikit agar dia paham" ucap David seperti tidak memiliki perikemanusiaan.

"Sudah lah Mah lagi dia juga sudah tidur Mamah dan yang lain pulang saja biar aku yang jaga disini" Ucap David mengelus pundak Alica.

Semua ragu untuk meninggalkan David berdua dengan Rista setelah kejadian ini.

"Its oke, aku bisa jaga emosi aku. Kalian pulang besok masih ada kerja bukan?" Ucap David membuat yang lain lebih percaya kepada dirinya.

"Jangan melakukan hal konyol lagi kamu!" Ucap Alica memperingati David.

Setelah itu semua nya pergi meninggalkan David dan Rista yang sedang tertidur. Ia menatap sang adik kasian tapi ada satu sisi di hatinya yang menyimpang rasa kesel terhadap adiknya.

RistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang