24. Handphone Baru > Revisi✔

4.1K 143 0
                                    


|UNTUK CERITA PADA PART INI SUDAH DILAKUKAN REVISI BESAR-BERASAN, UNTUK BEBERAPA BAGIAN DIHILANGKAN NAMUN INTI CERITA MASIH SAMA SEPERTI SEBELUMNYA. REVISI INI BERTUJUAN AGAR CERITA DAPAT LEBIH MUDAH DI PAHAMI|

☆▪︎▪︎☆

Cerita ini hanya fiksi!!!

Sudah beberapa hari berlalu Rista tak pernah meninggalkan kamarnya karna ia harus menyelesaikan materi yang kemarin di handphone nya.

Alica khawatir karna anak perempuan nya tak pernah turun semenjak ponselnya di banting oleh anak pertamanya, pintu kamar juga selalu terkunci ia kesulitan untuk masuk ke kamar sang anak.

Alica memanggil Rista namun tak pernah dapat jawaban dari anak perempuan nya. Bahkan tak turun untuk makan bersama, Alica tak tenang hatinya takut sang anak kenapa-kenapa.

"Sayang, apa gak sebaiknya kita bongkar saja pintu itu? Aku khawatir" ucap Alica kepada Larry di sampingnya.

"Apa kamu sudah coba panggil dia? Atau buka pakai kunci cadangan?" Tanya Larry ia tak mau terlalu gegabah soal ini.

"Aku sudah coba panggil dia terus menerus tapi tak ada jawaban, terus aku juga udah coba pake kunci cadangan tapi gak bisa masuk karna dia ninggalin kunci itu di pintu"

"Kamu sudah telfon dia?"

"Kamu lupa ya? Ponsel dia kan dibanting sama David" ucap Alica mencolek tubuh sang suami.

"Astaga aku lupa maaf sayang, coba kamu bilang ke David"

Makan malam tiba ini sudah makan malam ketiga tanpa Rista semua masih bertanya tanya kenapa adiknya apakah ini aksi pemberontakan dia karna uang Jajan yang dipotong.

Rista yang stok minumnya sudah habis ia turun kebawah untuk mengisi ulang, ia kurang tidur beberapa hari jadi ia harus lebih banyak minum air putih.

Rista melewati keluarga yang sedang makan malam, ia tak peduli karna ia harus kembali ke kamar untuk mengerjakan tugasnya lagi.

"Sayang, makan dulu" ucap Alica mencoba memberhentikan Rista.

"Nanti saja, aku masih harus ngerjain tugas" ucap Rista berjalan menaiki tangga.

"Jangan terlalu terobsesi sayang, kamu perlu makan sudah berapa hari kamu melewatkan makanan"

"Makan dulu nanti kita bisa benerin handphone kamu dan semua file kamu aman" ucap Mark dari meja makan.

"Gak akan bisa! Udah sehancur itu bang" ucap Rista lalu melanjutkan menuju kamarnya.

"Luh si bang" ucap Ray kepada David.

"Aduh, Mamah gak bisa ngeliat dia begini. Adik kamu belum makan tiga hari ini dia cuma minum doang Mamah khawatir" ucap Alica duduk di kursi meja makan.

David segera menyusul sang adik ke kamar, ia tak bisa melihat Alica seperti itu jika bisa ia hajar adiknya jika sang ibu kenapa-kenapa.

David melihat sang adik hendak membuka pintu kamar dengan cepat ia memberhentikan itu. "Makan lalu minta maaf dengan Mamah" ucap David mencengkram tangan Rista dengan kencang.

"Aw! Sakit! Minta maaf apa? Aku gak buat masalah apa-apa" ucap Rista dengan kencang sambil mencoba melepas genggaman tangan David.

David menarik Rista turun dengan paksa. Rista kewalahan mengikuti langkas kaki David yang besar.

"Makan!" Mendorong Rista untuk duduk di kursi meja makan.

"Gak! Aku masih harus ngerjain tugas bang!"

RistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang