Six

5.5K 516 41
                                    

FOLLOW, VOTE DAN KOMEN
Banyak vote bakal cepet update!

♥♥♥

"Lo udah berangkat?"

Suara berat itu mampu mengalihkan perhatian Lisa. Saat ini Lisa sedang membaca buku tentang materi yang selama ini telah dilewatinya selama sakit. Lisa mengerjapkan matanya mencoba meyakinkan apa benar orang yang di depannya ini benar seorang Jungkook atau halusinasinya saja. Ternyata benar orang yang ada di depannya adalah Jungkook. Lisa tersenyum kemudian mengangguk.

"Iya ini aku baru berangkat, kenapa? Apa kamu merindukanku ya?" tanya Lisa seraya terkekeh mencoba menggoda Jungkook.

Jungkook membuang mukanya. Sebal. Itu yang dirasa. Pertanyaannya tadi justru membuat gadis di depannya ge'er. Jungkook membuang nafas kasar.

"Eh lo itu jadi cewek ge'er banget ya, lagian siapa yang rindu sama lo. Yang ada gue pengen lo jauh-jauh dari hidup gue. Kalau perlu lo enyah dari dunia" jawab Jungkook terkesan dingin dan pedas.

Tanpa disadari Jungkook, perkataannya tadi membuat hati seseorang terluka. Matanya mulai memanas. Tapi ia mencoba untuk tegar. Ia kuat. Ia tersenyum lirih.

"Segitunya ya jung orang benci akan keberadaan aku" tanyanya lirih bahkan hampir tak terdengar.

"Perkataanmu tadi bagiku hanya sebutir kerikil jung, tak ada apa-apanya dibandingkan apa yang kualami selama ini" batin Lisa miris.

"Lo ngomong apa tadi?" tanya Jungkook mencoba memastikan.

Lisa menggeleng lemah. Kemudian di tatapnya Jungkook dengan pandangan sayu. Ia tidak boleh terlihat lemah di depan siapapun.

"Aku gak papa kok, udah lupain aja ya"

Jungkook terhenyak melihat kedalam iris mata bulat itu yang tengah menatapnya kini terlihat sayu. Lagi dan lagi Jungkook melihat luka disana. Bahkan Jungkook dapat melihat ada titik air mata disana. Apakah ia sudah membuat gadis itu terluka? Apa karena ucapannya tadi yang menyebabkan luka kesakitan itu bertambah dalam?

Jungkook segera duduk di kursinya. Tepat disamping gadis itu. Kini Lisa terlihat menunduk. Segera direngkuhnya tubuh gadis itu ke pelukannya. Sejenak Lisa terpaku akan apa yang dilakukan Jungkook. Tapi sesaat kemudian Lisa merasa sangat nyaman berada dalam dekapan Jungkook. Bahkan saat ini Lisa dapat mendengar suara detak jantung Jungkook. Matanya semakin terasa memanas. Perlahan cairan bening itu membasahi pipinya. Bahunya bergetar dalam pelukan Jungkook. Jungkook semakin mempererat pelukannya. Nyaman itulah yang dirasakan mereka. Jungkook membiarkan Lisa menangis terlebih dahulu. Setelah tangisnya mulai mereda, Lisa mendongakkan wajahnya menatap Jungkook.

"Kenapa ya jung, aku merasa gak ada satupun orang yang nerima kehadiran aku" tanya Lisa lirih.

Jungkook menatap dalam mata Lisa.

"Gue minta maaf kalau perkataan gue udah nyakitin lo, tapi please jangan pernah nangis di depan gue. Gue bener-bener ga tega liat cewek nangis" Jungkook menghela nafasnya sejenak.

"Jujur gue gak tahu apa maksud lo nganggep semua orang gak ngeharapin kehadiran lo. Gue juga gak tahu apa maksud perkataan lo tempo hari kalau dunia ngejauhi lo. Tapi kenapa tiap gue liat mata lo, gue liat banyak luka disana. Dan sekarang gue udah nambah luka itu. Gue bener-bener minta maaf" ujar Jungkook tulus.

Entah kenapa Jungkook tidak bisa melihat wajah gadis itu penuh penderitaan. Selama ini ia bebas melukai siapa saja tanpa harus peduli apalagi meminta maaf. Tapi entah kenapa ia tak bisa melakukan itu kepada Lisa. Kenapa ia tak rela melihat air mata gadis itu jatuh begitu saja? Kenapa ia tak bisa melihat tatapan penuh luka dari gadis itu?

Sense✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang