"Awww" rintih gadis yang sudah terduduk di lantai koridor sekolah seraya memegang pantatnya yang berciuman dengan lantai.
"Bego! Lo kalo jalan pake mata dong, dikira ini jalan nenek moyang lo" bukannya meminta maaf laki-laki yang menabrak gadis itu justru memaki dan membentaknya.
"Maaf aku gak sengaja soalnya aku buru-buru. Kamu gak papa kan?" tanya gadis itu seraya menatap laki-laki itu.
Laki-laki itu bukannya menjawab justru ia menatap tajam gadis itu, sehingga gadis itu menunduk ketakutan. Kemudian laki-laki itu tersenyum meledek.
"Cih basi, permintaan maaf lo gak guna. Gue juga gak bakal maafin lo sebab lo udah nyari masalah sama gue!" ujar laki-laki itu seraya tersenyum devil.
"Kita bakal sering ketemu" ujar laki-laki itu seraya berlalu tanpa mempedulikan gadis dihadapannya yang sedari tadi menunduk ketakutan tanpa berani menatap laki-laki yang sudah jauh tak terlihat dari koridor sekolah. Gadis itu takut dibentak sehingga sedari tadi ia menundukkan kepalanya.
"Harus kuat" batin gadis itu.
Gadis itu mulai melangkah menuju tujuan awalnya. Tertera tulisan di atas pintu "Ruang Kepsek"
Dia mulai mengetuk pintu.
"Masuk"
Gadis itu mulai memasuki ruangan itu dan berjalan menuju meja kepala sekolah.
"Kamu murid baru" tanya kepsek pada gadis yang berada di depannya.
"Iya pak"
"Baiklah ikuti saya bakal saya beritahu kelas kamu" ujar kepsek seraya berjalan terlebih dahulu, gadis itu berjalan mengikuti kepsek.
•••
Tok Tok Tok
"Maaf Bu Joy mengganggu sebentar, saya ingin mengantar murid baru" ujar kespek.
"Baik Pak Kim"
"Baiklah saya permisi"
"Anak-anak kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan nama kamu"
"Hai semua aku Lalisa Manoban panggil aja Lisa, semoga kita dapat berteman baik" ujar gadis bernama Lisa seraya tersenyum manis.
"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya bu Joy.
"Minta nomer telpon dong cantik"
"Imut kayak barbie"
"Sok cantik"
"Cabe ih"
Gadis bernama Lisa hanya tersenyum mendengar pujian dan makian dari mereka semua, berusa tidak menaruh hati makian teman-teman barunya itu.
"Sudah diam, baiklah silahkan kamu duduk dengan jungkook"
"Murid yang merasa namanya saya sebut angkat tangan"
Sosok laki-laki itu menganggkat tangannya tanpa mendongak sedikitpun.
Lisa menghampiri teman sebangkunya. Lisa diam-diam mengagumi sesaat laki-laki yang berada di hadapannya.
"Laki-laki tadi" batin Lisa seraya mengalihkan pandangan kala laki-laki yang bernama jungkook itu menatapnya tajam.
"Dunia sempit ya sampai-sampai gue harus ketemu kuman kayak lo" sarkas jungkook.
"Maaf aku gak sengaja" lirih Lisa seraya menunduk. Ia takut dengan laki-laki bernama jungkook dia kasar Lisa gak bisa dibentak, tapi ia harus sabar. Lisa mencoba memfokuskan diri pada penjelasan Bu Joy tak menghiraukan tatapan tajam jungkook.
•••
Istirahat banyak murid berhamburan, ada yang pergi ke perpus guna main game online, katanya wifi perpus lancar. Ada yang berebut antrian makan guna mengisi perut. Lain halnya dengan Lisa yang masih setia duduk di dalam kelas, ditemani Jungkook yang sedari tadi tetap fokus membaca bukunya.
Lisa sesekali melirik kearah jungkook yang fokus membaca, "Kenapa dia dingin sekali? Apa yang terjadi denganya?" Lisa mencoba tak memikirkannya, ia mengeluarkan bekal dari dalam tas miliknya.
"Kamu mau?" tanya Lisa seraya menyodorkan kotak bekal di hadapan Jungkook.
Jungkook melirik Lisa tanpa berminat menyahutinya, dan kembali fokus membaca bukunya.
"Kalo kamu mau kita bisa bagi dua kok"
Jungkook merasa terusik pun mulai bersuara.
"APA LO BILANG? BAGI DUA MAKAN SAMA LO. NAJIS GUE GAK SUDI!!!" teriak jungkook seraya melenggang pergi meninggalkan Lisa yang sedang menunduk ketakutan.
"Lisa salah apa hiks lisa kan cuma nawarin hiks" guman Lisa seraya sesegukan menahan tangis, sebut aja Lisa cengeng tapi Lisa gak suka dia kasar.
Follow, Vote dan Komen
Semakin banyak vote bakal semakin cepet update:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sense✔
Teen Fiction[ENDING] "Sense is falling, sense the pain that I get from the person I love... But the love he never once gave to me" Story by devaokta (Indonesian Language) [Start : 06 Januari 2020] [End : 06 Juni 2020]