Thirty

4K 373 27
                                    

Follow dulu sebelum baca, setidaknya hargai saya!

×××

Entah sudah keberapa kalinya mesin itu serasa menarik seluruh darah Lisa, hingga tubuhnya terasa sakit semua. Saat ini Lisa sedang menjalani yang namanya cuci darah. Dan rasanya sungguh membuat Lisa tak ingin untuk mencobanya lagi. Mesin yang mempunyai beberapa selang itu seperti mengambil paksa darah dalam tubuhnya, kemudian menyaringnya dan memasukkannya kembali kedalam tubuh. Sungguh ini sangat menyiksa tubuh Lisa.

Semula, Lisa enggan untuk menjalani proses cuci darah, meskipun kemarin ia telah menyetujuinya. Namun mengingat pengobatan kemoterapi kemarin membuat nyali Lisa menciut begitu saja. Tapi mama, papa, dan Jungkook masih terus saja memaksa Lisa agar mau melakukan pengobatan ini.

Tiba-tiba Lisa merasa mual, tubuhnya pun terasa lemas. Lisa bahkan seperti tak mempunyai kekuatan apapun. Yang lisa rasakan saat ini hanya sakit dan mual. Dalam hati ia terus berdoa, berharap masih bisa menghirup nafas lagi besok. Tetapi sakit ini bertambah lagi di kepalanya. Kepala Lisa sungguh berdenyut nyeri. Tiba-tiba saja ia merasakan pandangannya mulai mengabur dan menjadi gelap, diikuti bunyi nyaring panjang. Hal terakhir yang sempat ia dengar adalah teriakan para suster dan dokter.

•••

"Dok pasien tidak sadarkan diri" ujar seorang suster begitu panik.

"Tekanan darahnya turun, detak jantungnya melemah kembali" ujar salah seorang suster lagi yang kini tengah memeriksa tekanan darah Lisa dan detak jantungnya.

"Cepat selesaikan proses cuci darah ini, kita akan melakukan tindakan lain" ujar dokter Kim kepada beberapa suster.

"Baik dok" jawab mereka serempak.

Beberapa saat kemudian proses cuci darah telah selesai. Saatnya Lisa akan dibawa ke ruang ICU karena ia akan mendapatkan perawatan intensif. Jinan, Sooya dan juga Jungkook yang sedang menunggu Lisa di depan ruang dimana Lisa melakukan cuci darah tadi. Mereka bertiga terkejut saat melihat pintu ruangan tiba-tiba terbuka dan beberapa suster terlihat tergesa mendorong brankar Lisa.

"Dok ada apa dengan putri saya? Kenapa dokter terlihat begitu panik?" tanya mama Lisa yang kini bingung kenapa Lisa dibawa keluar dari ruang cuci darah.

"Pasien akan dipindahkan ke ruang ICU bu, karena kondisinya yang parah" ujar dokter Kim menjelaskan.

"Memangnya kenapa dok? Apa yang terjadi dengan anak saya?" ujar Jinan yang kini angkat bicara, sementara Sooya sudah menangis tersedu. Dan Jungkook? Saat ini ia tengah diam mematung mendengar semuanya. Entah kenapa lidahnya terasa kelu mendengar penuturan sang dokter.

"Baik saya permisi dulu karena pasien harus segera ditangani" ujar dokter Kim. Mereka bertiga serempak mengangguk menjawab perkataan dokter Kim.

Hening.

Satu kata yang menggambarkan suasana saat ini. Hanya terdengar derap langkah lalu lalang orang yang berjalan di depan mereka. Sesekali terdengar isakan Sooya yang agak sedikit kencang. Bahkan beberapa orang yang lewat pun sempat melihat ke arah Sooya.

•••

Suara monitor detak jantung seorang gadis terdengar begitu nyaring di ruangan ini sedangkan sang gadis tengah terbaring lemah di atas brankar dengan wajah yang amat pucat.

Selang oksigen pun berusaha untuk menunjang hidupnya. Juga beberapa alat yang melekat di tubuh lemahnya, seakan-akan ia akan mati tanpa alat-alat itu.

Lisa.

Gadis itu masih saja memejamkan matanya tanpa berniat membukanya sedikitpun. Sedangkan dibalik kaca ada tiga pasang mata yang menatapnya lewat jendela. Memang saat ini belum ada yang boleh menjenguknya, dikarenakan keadaan Lisa yang masih sangat kritis. Alhasil, dengan cara seperti inilah mereka dapat menatap sekaligus mengawasi Lisa meskipun dari kejauhan.
Jinan merangkul bahu Sooya lembut. Menenangkan sang istri. Ia tahu bahwa sang istri tengah kalut sekarang, ia pun sama. Namun bedanya ia masih bisa menahan rasa sedihnya. Berbeda dengan istrinya.

Sense✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang