Thirty Three

4.3K 389 72
                                        

Jangan lupa follow dulu sebelum baca, setidaknya hargai aku.

×××

Laki-laki berpakaian serba hitam itu masih saja terdiam menatap selembar surat digenggamannya. Air matanya menetes deras tatkala membaca setiap kata yang terangkai indah. Berkali-kali ia membaca surat itu. Hasilnya pun tetap sama, ia selalu menangis setelahnya.

•••

To Kookie

Hai? Apa kabar kookie nya lalice? Udah lama ya, kita gak bisa kayak dulu lagi, sebab keadaan diriku yang tidak memungkinkan.

Kookie, aku menulis surat ini dengan penuh kesakitan mengingat bahwa hidupku tak lama lagi. Aku gak punya banyak waktu buat nemenin kamu disini, karena kita bakal terpisah selamanya. Kamu di dunia sedangkan aku berada pada alam keabadian.

Jika saat itu telah tiba. Saat dimana aku harus pergi untuk selama-lamanya. Aku mohon sama kamu, ikhlasin kepergian aku, relain aku pergi agar aku lebih tenang disana.

Kookie nya lalice jangan bersedih dan jangan pernah menangis. Pertemuan kita ini sudah digariskan dan perpisahan kita ini pun telah tertulis pada takdir kita. Sekalipun kita tidak ditakdirkan bersama di dunia, tapi aku bahagia bisa mempunyai cinta milikmu. Aku bahagia pernah mengenal cinta yang belum pernah aku dapatkan selama ini.

Kebahagiaan dan kenangan yang mungkin akan kubawa pada tempat ku berpijak nanti. Aku bahagia. Sungguh jangan pernah kamu meragukan itu.

Kookie aku minta maaf jika selama ini aku hanya bisa membuatmu tertekan akan keadaanku. Maaf telah merepotkanmu. Maaf jika pernah membuatmu terluka, dan maaf pernah membuatmu sakit.

Sekali lagi maafkan aku. Aku mencintaimu selalu Kookie-yaa

Lalisa

Linangan air mata tak dapat terbendung lagi oleh jungkook. Tangannya senantiasa menggenggam erat surat terakhir dari kekasihnya. Dadanya terasa sesak dan sakit. Secepat itukah? Secepat itukah ia dipisahkan oleh cintanya? Ia bahkan masih belum percaya akan hal itu.

"Aku juga mencintaimu Lalice. Selamat jalan" ujar jungkook sebelum pandangannya kabur dan perlahan menghitam.

Gelap dan jungkook tak sadarkan diri.

Satu persatu kelopak bunga itu jatuh diatas gundukan tanah yang masih basah. Bahkan dari semua orang yang mengenakan pakaian serba hitam itu pun tak kuasa menahan pilunya ketika tubuh itu tertimbun oleh tanah. Hari ini adalah hari dimana pemakaman berlangsung. Semua orang terdekat Lisa pun tampak menghadiri pemakaman Lisa.

Ada dokter Kim, orang tua Lisa, jungkook, orang tua Jungkook, teman sekolah, dan kerabat jauh Lisa. Mereka semua tak menyangka secepat ini kepergian Lisa dari dunia ini. Bahkan rasa sesak dan pilu begitu terasa di hati mereka masing-masing.

Terlebih lagi kedua orangtua Lisa yang sedari awal hingga jenazah Lisa akan dikebumikan, selalu menangis. Tak sanggup kehilangan putri mereka satu-satunya. Bahkan sooya sudah beberapa kali jatuh pingsan akibat terlalu banyak menangis.

Sedangkan jungkook, setelah pingsan tadi, ia terus saja menangis merapalkan nama gadisnya, ya Lisa. Bahkan saat ini ia duduk disamping makam Lisa dan mencium batu nisannya. Semua orang yang hadir menatapnya iba. Meski sebenarnya mereka juga merasa kehilangan, namun jungkook terlihat sangat kacau. Sedalam itukah dampak Lisa dalam hidup jungkook?

Satu per satu orang yang hadir melangkahkan kakinya keluar dari pemakaman. Pemakaman Lisa telah usai. Namun kedua orang tua Lisa dan jungkook masih saja senantiasa duduk bersimpuh di makam Lisa. Mereka masih saja meratapi kepergian Lisa.

Sense✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang