Gadis itu tersadar. Matanya mulai terbuka. Yang pertama kali dilihatnya adalah langit-langit yang didominasi warna putih. Bau obat begitu menyeruak menusuk indra penciumannya tanpa diberitahu pun ia tahu bahwa sekarang ia tengah berada di rumah sakit. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali.
Gadis itu adalah Lisa. Ia sekarang telah tersadar. Pikirannya memutar kejadian terakhir sebelum semuanya menjadi gelap. Kepala gadis itu berdenyut nyeri. Ia mencoba menggerakkan tangan kanannya, namun terasa berat. Segera dilihatnya kearah tangannya. Senyumnya mengembang tatkala melihat kekasihnya tengah tidur disampingnya dengan memegang erat tangannya.
Dibelainya kepala Jungkook lembut, agar tak membuat laki-laki itu bangun, tetapi ternyata dugaannya salah, sekecil apapun gerakan yang dilakukannya, ternyata membuat lelaki itu terbangun.
Jungkook yang merasa ada yang membelai kepalanya pun terbangun, dikerjapkannya matanya berulang kali, mencoba menyesuaikan dengan cahaya ketika sudah benar-benar jelas pandangannya, ia melihat Lisa tersenyum kearahnya. Jungkook mengucek matanya berulang kali. Meyakinkan apakah itu halusinasinya saja, ternyata tidak. Lisa memang sudah sadar. Ya, kekasihnya sudah sadar. Ia sungguh bahagia. Bahkan saking bahagianya sampai-sampai ia menitikkan air mata.
"Sayang, kamu udah sadar, aku panggilin dokter dulu ya. Jangan gerak-gerak dulu" ujar Jungkook heboh sendiri.
Lisa hanya mengangguk lemah. Ia tersenyum melihat tingkah heboh Jungkook yang menurutnya terlalu, lebay. Tapi ia merasa bahagia karena Jungkook mengkhawatirkannya.
"Dokter, dok pasien sudah sadar" teriak Jungkook keras tanpa peduli dengan orang lain yang menatapnya.
Tak lama kemudian datanglah dokter Kim bersama beberapa suster di sampingnya. Dokter Kim segera masuk ke ruangan Lisa dan langsung memeriksanya. Sedangkan Jungkook menunggu di luar. Tak lama, pintu ruang rawat Losa terbuka. Menampilkan sosok dokter Kim yang kini tersenyum.
"Lisa sudah tidak apa-apa. Dia anak yang kuat. Dia tak mungkin menyerah sampai disini sekarang silahkan masuk, saya rasa dia butuh kamu" jelas dokter Kim disertai candaannya.
Jungkook hanya tersenyum sembari mengucapkan terima kasih kepada dokter Kim. Ia segera masuk ke ruang rawat Lisa. Didapatinya gadis itu sedang menatap kearah luar jendela sekarang. Pandangan matanya terlihat kosong. Ia seperti sedang melamun. Entah apa yang sedang dilamunkannya.
"Sayang" panggil Jungkook.
Lisa tersentak mendengar suara Jungkook. Ia takut Jungkook curiga tentang apa yang dipikirkanya sekarang.
"I-iya" jawab Lisa gugup seraya menghampiri Jungkook yang berdiri di samping ranjang.
Sedangkan Jungkook mengernyitkan dahinya.
"Kenapa Lisa tampak gugup" batin Jungkook dalam hati.
Jungkook segera duduk di samping ranjang Lisa. Direngkuhnya kedua tangan Lisa dan dikecupnya berkali-kali.
"Kamu kenapa?" tanya Jungkook lembut.
"Aku gak papa kok" jawab Lisa.
"Jujur sama aku sayang, aku ini pacar kamu"
"Aku gapapa jung" jawab Lisa mencoba meyakinkan Jungkook.
Bohong jika Lisa mengatakan dirinya baik-baik saja. Justru perasaannya sedang tidak baik sekarang, tapi ia tak ingin Jungkook tahu tentang apa yang dirasakannya. Ia tak ingin Jungkook tahu tentang apa yang dialaminya.
Flashback on
Lisa terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Ia masih menunggu dokter yang dipanggil Jungkook tapi tak kunjung datang. Tapi beberapa saat kemudian, datanglah dokter Kim bersama beberapa orang suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sense✔
Teen Fiction[ENDING] "Sense is falling, sense the pain that I get from the person I love... But the love he never once gave to me" Story by devaokta (Indonesian Language) [Start : 06 Januari 2020] [End : 06 Juni 2020]