PROLOG

13.2K 784 101
                                    

Usai mengabarkan pada kedua orangtuanya kalau dia akan bermalam di apartemen Nicholas, Dave lantas melajukan mobilnya ke tempat sahabat kental sejak duduk di bangku taman kanak-kanaknya itu tinggal.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya pria bernama lengkap Davendra Naditya Trisdiantoro sampai di depan sebuah unit yang terletak di lantai 24 gedung D Nauta's Village.

Begitu pintu terbuka, sang empunya langsung menyilakan Dave untuk masuk dengan tak lupa menggodanya. "Pulangnya siang amat, Bos?"

Seraya merebahkan tubuh di sofa, "Gue jijik sama cewek berotak selangkangan," ungkap Dave yang membuat Nicholas tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha... langsung digrepe-grepe ya, lo?"

"Bahkan gue diajak ngamar dong," curhat Dave yang kemudian bergidik geli. "Padahal selama kita berkomunikasi, ngga ada tuh indikasi ke sana. Jadi, ya, gue pikir dia bedalah sama yang lain-lain. Eh, tahunya.... Ck!"

"Dia ngajak lo ena-ena juga kayak Briana, Kana, Liana, Myrna, dan Rana?"

Dave mengganggukkan kepalanya. "Hidup gue nista banget ngga, sih, Nich?"

Nicholas tampak menggeleng dengan cepat. "Justru lo tuh harus bersyukur."

"Bersyukur untuk?"

"Untuk kelaris manisan selangkangan Anda, Tuan Muda!"

"Kalau lo ngga bisa serius, gue bakar nih apartemen," ancam Dave pada putra semata wayang pasangan Giandra Subroto dan Anneke Brodjonegoro itu.

"Selamat dibakar balik sama Levin kalau gitu." Mendengar nama Levin disebut, Dave langsung memejamkan mata sambil mengurut-urut keningnya. Bukan karena takut dibakar, tapi nyatanya pria tersebut adalah kakak dari sang cinta yang selama ini selalu diingkarinya.

"Nah, kan! Kalau gue sebut Levin, langsug jinak deh lo," ejek Nicholas seraya menuju ke kulkas untuk mengambil dua kaleng minuman bersoda dan meletakkannya di atas meja yang ada di depan Dave.

Melihat Dave bergeming, jiwa usil Nicholas semakin bangkit. "Dave, gue punya satu pertanyaan buat lo," ucapnya seraya bersiap untuk melarikan diri.

"Mau nanya apaan lo?"

"Hmm... kalau nih, kalau gue sebut nama Karenina Semesta, reaksi lo bakal jadi jinak juga atau malah binal?"

Dave langsung membuka mata dan menatap tajam Nicholas. "Lo sahabat gue, bukan?"

"Kalau gue sih bilang iya, nggak tahu Mas Anang," jawab Nicholas disela-sela kekehannya.

"Dasar sinting! Sudah, ah, gue mau mandi." Dave lantas bangkit dan melangkahkan kakinya menuju kamar tidur utama.

"Lo belum jawab gue, Dol!"

Dave menghentikan langkah. Dia memutar tubuh dan berteriak, "Gue jadi binal! Puas, lo?"

Mendengar itu, tawa Nicholas pun pecah dan memenuhi seluruh penjuru unit. "Davendol.... Davendol... Apanya yang binal kalau gengsi lo saja masih ngalahin tingginya puncak Himalaya," selorohnya setelah sang objek sudah menghilang di balik pintu.

Tbc...

Hai, my dearest readers!
Selamat datang di kisahnya Dave 💞💜
Semoga berkenan mengikutinya dan lebih suka dengan alur yang ini🙏 😉😍
.
.
.
Kak Rurs with💎

Semesta Davendra✔ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang