Misi Pertama

1.4K 152 17
                                    

Saat jam sudah menunjukkan pukul 11, Dave dan seluruh anggota keluarganya terlihat bergerak bersama menuju garasi. Setibanya mereka di sana, "Ada yang mau semobil dengan Varsha?" tanya gadis yang selalu terlihat berpakaian santai dan juga asyik dengan kaos dan celana jinnya itu.

Fakhri menggelengkan kepala dengan cepat. "Sayangnya, Mas masih mau nikah dan punya keluarga sih, Sha," tanggapnya yang membuat Dave dan Abrha kompak tertawa lalu mengiakan ucapan tersebut.

"Yaaah... ya sudah deh. Varsha nebeng mobilnya Papa saja." Seraya memasukkan kunci mobil ke dalam saku celananya, Varsha bergerak mendekat ke arah mobil berplat akhir LMT tersebut.

"Kamu nebeng saja kan, Sha?" Reno yang juga sudah hafal dengan bagaimana gaya menyetir sang putri mendadak khawatir.

"Iya, Papa. Varsha hanya akan duduk manis di samping Abrha kok." Sungguh inilah jawaban yang menenangkan hati semua orang yang akan semobil dengannya.

Selesai menyaksikan drama keluarga yang dikepalai oleh Langit Moreno Trisdiantoro, Dave pun mengajak Abimanyu, Herlina beserta kedua orangtuanya untuk segera masuk ke dalam mobilnya.

Saat ketiga mobil itu sudah keluar dari kompleks perumahan, "Rasanya seperti akan melamar Karen, ya?" tanya Herlina yang tengah duduk di antara Neona dan Abimanyu.

Dengan senyum yang terkembang bebas, Dave menanggapinya dengan penuh semangat. "Semoga perasaan itu akan benar-benar menjadi kenyataan ya, Oma!" Secara cepat dan juga kompak, semuanya mengaminkan doa tersebut.

Dave yang merasa sangat bahagia, berdoa di dalam hatinya. Semoga aku tidak benar-benar terlambat ya, Kar.

*****

Di waktu yang bersamaan, tampaklah sebuah keluarga kecil nan harmonis sedang berkumpul di salah satu ruangan yang ada di Roseril Catering & Resto.

Setelah semalam mereka berlima menginap di rumah Bagas, pagi tadi, Kevin dan Icy memutuskan untuk membawa serta ketiga buah hati mereka ke sini.

Puas bermain bersama di ruangan milikinya, "Siang ini kalian mau makan apa?" Kevin bertanya pada Bara, Aurby dan juga Sierra dengan nada yang terdengar begitu lembut.

"Semur daging, Yah!" jawab Bara dengan cepat.

"Aurby ikut Mas Bara," sambung sang adik kembar.

Usai mengiakan keinginan kedua anak laki-lakinya, "Sierra mau makan apa, Sayang?" Kevin beralih pada sosok gadis kecil yang berwajah mirip sekali dengan istrinya itu.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Sierra memajukan bibir dan menggembungkan pipinya. Sembari mengetukkan jari telunjuk gemuknya ke kening, "Hmm.. kalau Sierra mau ayam goreng lagi, boleh ngga, Yah?" Dia kemudian menatap kedua orangtuanya secara bergantian.

Alih-alih langsung menjawabnya, Icy justru tertawa sambil mengusap pipi gembil milik sang putri bungsu. "Kamu yakin, mau makan ayam goreng lagi?" tanyanya disela-sela tawa.

"Yakin kok, Bun," jawab Sierra dengan mantap.

"Kamu ngga bosen?"

"Ngga."

"Jadi, Sierra kesayangannya Bunda ngga mau makan semur daging nih?"

"Ngga, Bunda Sayang..."

"Kalau begitu, Ayah punya syarat untuk kamu." Melihat sang bungsu mengangguk, "Sierra boleh makan ayam goreng lagi asalkan mau makan sayur hijau pilihan Ayah. Bagaimana, Sayang?"

Meski sempat membulatkan matanya selama sekian detik, "Iya, deh. Sierra mau makan sayur pilihan Ayah." Mendengar hal itu, Kevin dan Icy langsung bangun dari tempat duduknya.

Semesta Davendra✔ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang