Bab 11 (Berbagi Cerita)

89 8 0
                                    

Fira Pov

Hari ini aku mau pergi ketemuan ke kafe salah satu Mila sahabatku.  Aku memutuskan pergi kesana setelah kedua orang tuaku pulang ke Jakarta.

Tapi sebelumnya aku sudah mengabari sahabatku kalau aku akan menunggu kedua orang tuaku pulang terlebih dahulu.

Pukul 11:00 Wib, aku memutuskan untuk pergi ke cafe Mila karna kedua orang tuaku sudah kembali pulang kerumah mereka di Jakarta.

Akupun pergi dengan menggunakan taksi dan hanya butuh waktu -+30 menit akupun sampai di Cafe sahabatku yang sudah ramai pembeli.

Aku langsung memasuki Cafe tersebut dan sebelumnya aku sudah membayar taksi tadi.

Aku mengedarkan pandanganku untuk mencari pemilik kafe ini, dia adalah salah satu sahabatku yang tergolong sangat usil diantara kami.

Aku lantas menemukan nya, dia rupanya sedang membersihkan salah satu meja disana

Bukannya dia gak punya pegawai. Yang membersihkan kotoran dimeja.. ya ada tapi masih sedikit hanya 5 orang, Dan juga kata Mila sendiri, dia lebih suka membersihkan meja yang kotor alasannya.

"Aku agak risih melihat yang kotor-kotor di depan mataku sendiri. Ingin sekali aku membersihkan nya."

Ya begitulah Mila beralasan

Akupun menghampiri Mila dan berencana menjahilinya sedikit.

Aku berjalan pelan-pelan dari belakangnya. karna posisinya membelakangi ku jadi aku lebih leluasa untuk menjahilinya.

"Assalamualaikum Nona. sedang apa kau disini?" ucapku sambil menutup matanya dengan kedua tanganku dan suaraku yang kubuat-buat menjadi suara lelaki yang Cool dan nge Bass.

" Astagfirullah. Waalaikumsalam  Tuan, Aku hanya hanya sekedar membersihkan meja yang kotor tuan. Maaf tolong singkirkan tanganmu terlebih dulu dari mataku." Ucapnya gugup dan sangat ketakutan.

Ya bagaimana dia gak ketakutan.. Kami sebagai seorang wanita muslimah sangat menjaga jarak antara lelaki yang bukan mahromnya.

Aku makin engan untuk melepaskan tanganku dari matanya.. Anggap saja ini salah satu rasa usilnku padanya.

"Tuan tolong lepaskan tanganmu dari mataku, Ehh.. bentar-bentar!
kok aku kenal wangi parfumnya ya.. Sepertinya wangi.... ah ni parfum Fira, iya ini parfum Fira."

Para pengunjung lainnya yang melihat interaksi ini hanya bisa menahan tawanya, dan juga ada yang senyum senyum geli.

"Iya ini memang wangi parfumnya.. Harumnya itu menunjukkan bahwa ini benar-benar dirinya. Permisi apa betul kamu Fira sahabatku?" Tanya nya masih aja gugup, tapi nadanya  tudak seperti tadi.

Aku pun melepaskan tanganku yang menutupi matanya dan dia segera membalik badannya dengan perlahan lahan dan..

"Benarkan itu pasti kamu itu.. Modusmu ketahuan.. Lain kali kalu mau ngerjai orang gak usah make parfum segala!" Ucapnya kesal

Aku membalas dengan senyum cengegesan saat dimarahi olehnya.

"Yaudah ayo duduk dulu!"

Aku hanya pasrah menuruti permintaan nya. Setelah aku terduduk aku ditawari olehnya.

"Mau minum apa Fir? atau gak makan sekalian?"

"Makasih sebelumnya. tapi kalau boleh minum jus mangga aja. Kalau untuk makan terjmaasih tawarannya, tapi itu tidak perlu. soalnya aku tadi sudah makan ringan dirumah bersama orang tuaku."

Sahabat Sampai Surga [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang