Bab 21 (Wedding Day Spesial Mila)

92 7 0
                                    

"Gimana sayang rasanya mau nikah?" Tanya Karlina pada putrinya

"Rasanya itu deg-degan, gelisah, takut bercampur jadi satu bunda." Ucap mila sejujur-jujurnya

"Itu biasa sayang. Kamu harus harus yakin ya sayang! Bunda sih yakin nak Vano pasti lancar ngucapin
Kobulnya." Ucap Karlina menyemangati putrinya yang akan menikah.

"Dah dek gausah gugup gitu. santai aja." Ucap Karisma sang kakak pada Mila adiknya.

Mereka bertiga berada di kamar Mila. Sedang menunggu berlangsungnya acara ijab kabul yang akan dilangsanakan.

Kalau para sahabat Mila, mereka memutuskan menunggu diluar tepatnya di acara ijab kubul dirumah kediaman orang tua Mila karena mereka sudah mempunyai suami dan tak mungkin mereka tinggalkan.

Tak berselang lama terdengar suara lantang dari pengeras suara yang mereka yakini sebagai suara ayah mereka,  Hilmansyah sedang mengucapkan ijabnya

"Apakah Engkau Muhammad Devano Ferdian?"

"Ya, saya sendiri"

"Bismiilahhirrohman nirrohim, Saya nikahkan dan kawinkan engkau Muhammad Devano Ferdian bin Shafak Ferdian dengan putri kandung saya Kamila Annisa Hilmansyah binti Himnasyah dengan seperangkat alat solat, emas 71 gram, dan sebuah rumah beserta isinya dibayar TUNAI."

Dan disusul suara yang lebih lantang dari Seorang Devano

"Saya terima nikah dan kawinnya Kamila Annisa Hilmansyah binti Hilmansyah dengan seperangkat magar tersebut dibayar TUNAI." Ucap Devano dengan satu tarikan nafas dan lantang.

"Bagaimana para saksi SAH?" Tanya pak pengulu yang mendampingi Acara ijab kabul nya.

"SAH!!!" Ucap serempak para saksi dan tamu undangan.

"Alhamdulillah hirrobbil allamin"

Di lain tempat,tepatnya dikamar Mila 3 orang sudah meneteskan air mata bahagia mereka.

"Alhamdulillah ya tuhanku. Mila Sayang, sekarang kamu udah sah jadi istri nak Devano secara agama dan secara negara sayang. Akhirnya. Selamat ya Putri bunda." Ucap Karlina yang langsung memeluk putri nya dan masih meneteskan air matanya

"Makasih bunda. Dan maaf kalau Mila masih ada salah sama bunda. Maafin Mila bunda." Ucap mila yang masih meneteskan air mata.

Sang kakak Karisma yang melihat pun meneteskan air mata karna ia sudah pernah diposisi Mila.

Drama air mata bahagia masih berlanjut sebelum ketokan pintu dan masuknya Zaidan ke kamar kakak perempuannya

"Assalamualaikum. Maaf bunda, Mbak Risma kalau Zaidan menganggu. Zaidan cuma mau mengajak bunda dan mbak Risma untuk turun sama mbak Mila soalnya udah ditunggu sama orang banyak di bawah." Ujar Zaidan.

"Iya nak. Yaudah ayo sayang kita turun kebawah!" Ajak Karlina.

"Bentar bunda!" Cegah Zaidan

"Kenapa dek? Katanya adu disuruh turun?" Tanya Karisma bingung.

"Ini. kan masih ada bekas air mata di bunda, Mbak Risma, dan mbak Mila. Mendingan diusap dulu deh." Jelas Zaidan dan memberikan tisu yang tersedia di meja rias kamar Mila

Mereka bertiga menurut dan membersihkan bekas air mata mereka, setelah selesai mereka turun

Mila turun dengan diapit Bunda, Risma sedangkan Zaidan dibelakang Mila. Mila sangat malu karna semua tamu undangan melihat Mila saat ini.
Mila diantar oleh Karlina, bundanya ke Devano yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Sahabat Sampai Surga [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang