Bab 28 (Jalan-Jalan Bersama)

84 6 0
                                    

"Mas ini kita langsung cek in ke hotel kan?" Tanya Mila saat mereka keluar dari bandara Internasional Jerman.

"Iya sayangku. Mari semuanya!!" Ajak Devano

Mereka semua menunggu kedatangan Taksi yang sudah Devano pesan untuk pergi ke hotel.

"Ayo semua, Taksinya sudah dekat"

Mereka menunggu taksi yang dipesan dipinggir jalan. Tak butuh lama hanya kurang dari 5 menit taksi yang dipesan Devano sudah datang. Taksi itu berjumlah 4 unit.

mereka memasuki taksi tersebut, koper-koper mereka diletakkan di tempat khusus koper yang berada diatap mobil.

Supir-supir tadi sedang berbicara pada Devano menggunakan bahasa Inggris.

"Sudah Mas?" Tanya Mila pada Devano yang baru memasuki mobil.

"Tentu sayang, semuanya sudah aman." Devano tersenyum pada istrinya.

Mereka menempuh perjalan kurang lebih 45 menit untuk sampai dihotel.

Mereka semua berjalan memasuki hotel yang cukup terkenal dikota Paris. Para suami mereka sedang Cek in hotel yang akan mereka tempati.

"Sudah selesai?" Tanya Nabila

"Sudah. Ayo!"Ajak Bagas

Devano yang membayar tiket pesawat mereka sedangkan hotel mereka lebih memilih membayar sendiri.

Mereka berjalan menuju lift. Disana ada 2 lift dan itu memudahakan mereka untuk naik ke kamarnya.

Nabila, Bagas dan putranya dapat kamar nomor 334 tepat dilantai 5.

Fira, Harun dan putrinya berada di kamar 335 pintunya tepat didepan kamar Nabila dan Bagas.

336 adalah kamar Mila dan Devano.

337 adalah kamar Avril dan Alwi.

Mereka memasuki kamar mereka masing-masing untuk mengistirahatkan.

"Kamu suka?" Tanya Devano sambil membawa koper bawaannya, Ia melihat istrinya membuka tirai penutup jendela

"Pastilah Mas. Ini sangat indah" Ucap Mila dan tak melihat kearah Devano.

"Tapi lebih indah milik suamimu ini kan sayang?" Tanya Devano memeluk Istrinya dari belakang.

"Apaan sih Mas! ini masih siang kok udah Omes aja"

"Lagian ada orang yang menarik, mana mungkin aku bisa biarkan begitu saja." Devano mulai jahil.

"Aishhhh"

Mila pun berhenti berbicara dan fokus kedepan nya karna menyuguhkan pemandangan kota Paris yang indah.

"Ini seperti bulan madu kedua kita ya sayang." Ucap Devano sambil menciumi pucuk kepala istrinya.

Mila tak menjawab karna masih fokus melihat pemandanag indah didepannya.

"Udah liat pemandangan yang memukau jadi lupa sama suami " Dindir Devano dan langsung menuju ranjang.

"Eh gak gitu Mas. Aku minta maaf. Bukan maksud ku seperti itu. Aku kan baru pertama kali ke paris jadi mana mungkin aku mengabaikan pemandanag yang indah ini." Ujar Mila bersalah

"Baiklah tapi ini dulu." Ucap Devano menujuk Bibirnya

Mila hanya bisa tersipu malu

"Kalau gak mau ya udah"

"Eh iya" Mila berjalan mendekat ke Devano

Cup

Saat mila ingin melepaskan ciumannya malah ditahan oleh devano, Jadilah Acara....

Sahabat Sampai Surga [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang