Bab 29 (Mengikhlaskan)

103 6 0
                                    

Sudah hampir 3, 5 tahun dimana Nabila dan Avril bersitegang

"Halo Assalamualaikum. Iya ada apa bang?" Tanya Fira ketika mengangkat telepon dari Abangnya. Fira habis menganti seprei kasurnya.

"AP-PA?" Ucap Fira kaget ketika mendengar berita dari Abangnya

Fira tak kuasa menahan beban tubuhnya. Tubuhnya langsung ambruk seketika.

Dia sudah menangis kencang. Handpone yang tadi dipegang pun langsung jatuh kelantai.

Harun yang mendengar teriakan istrinya pun langsung masuk kekamar dengan mengendong putrinya Dira.

Tiba dikamar Harun melihat istrinya duduk dilantai sambil menangis kencang.

Harun khawatir pada istrinya lalu dia meletakkan Dira dulu di karpet dekat Fira.

"Ada apa umi? Kenapa Umi menangis? Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Harun bertubi-tubi karena khawatir.

" Ab-bi... Ab-bi Fa-iq." Ucap Fira terbata

"Abi kenapa Mi? Ada apa?" Tanya Harun yang malah kebingungan

"Abi meninggal. Abi meninggalkan kita bi, Abi meninggalkan Fira." Ucap Fira takkuasa menahan tangisnya

"Inailahhi wainna ilahi rojiun."

Harun langsung merengkuh Fira kedalam pelukannya untuk menenangkan nya.

"Abi... Abi..." Racau Fira

"Umi harus ikhlaskan Abi. IngsyaAllah Abi udah tenang disisi Allah. Umi yang sabar. Ini sudah kehendak-Nya." Ujar Harun menenangkan Istrinya

"Ayo bi! Ayo! Ayo kita ke sana! Umi ingin bertemu Abi!!" Ajak Fira tak sabar

"Umi tenangkan diri umi dulu! Ikhlas Mi. Ikhlas!" Ucap Harun sambil mengecup pucuk kepala Fira.

Harun melihat istrinya yang sudah mereda pun langsung mengajak Fira dan Dia kerumah Kediaman Abi Faiq Hardianto

Didalam perjalanan Fira hanya mengelus kepala Nadira yang duduk tenang dipangkuan nya.

✘✘✘

Fira, Harun dan Nadira telah sampai Di kediaman Abi Faiq Hardianto. Kediaman mereka telah ramai oleh pelayat yang datang.

Saat sampai Fira langsung menangis kembali, Ia ingin sekali berlari mengahampiri Abinya

Tapi itu dicegah oleh Harun suaminya dengan mencekal pinggang nya. Nadira masih setia dalam kendonganya.

" Hapus air mata umi dulu! Baru setelah itu boleh kedalam." Ucap Harun sambil meyeka Air mata Fira.

Fira menghapus air matanya yang turun membasahi pipi dengan cepat. Nadira di berikan pada Khazan, Sepupu Fira .

Fira memasuki kediaman orang tuanya dengan Harun. Mereka berjalan dengan perasaan sedih dan sesak.

"ABI!!!" Panggil Fira saat di ambang pintu rumah.

Harun membiarkan istrinya menghampiri Abinya yang sudah membujur kaku di tengah para pelayat.

" Abi... Hiks... Hiks.. Kenapa ninggalin Fira? Hiks... Kenapa bi, Apa abi gak sayang Fira lagi? Abi dulu pengen kan main sama Cucu abi... tapi sekarang apa? Kenapa bi?" Ucap Fira yang tak lagi membendung tangisnya.

Ia berbicara dengan Jasad Abinya yang sudah tertutup kain putih tersebut.

Abangnya Fira, Faiz Abdul Nhawal pun tak kuasa menahan tangisnya. Dia terus menerus menintikan air matanya.

Sahabat Sampai Surga [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang