Bab 19 (Figting Baju)

65 8 0
                                    

"Assalamualaikum. Ami!! Ami!!" Salam seorang lelaki yang mengetuk pintu kontrakan calon istrinya.

"Waalaikumsalam. Eh iya mas sebentar."  Ucap Mila sebagai penghuni rumah sambil berjalan ke pintu depan

Ya dia adalah Devano yang mengucapkan salam dan Mila yang menjawabnya dari dalam.

"Sudah siap?" Tanya Devano sambil tersenyum hangat.

"Sudah mas. Ayo!" Ucap Mila setelah mengunci pintu rumah kontrakannya.

Mereka pergi ke butik pilihan yang Devano kata langganan Mamanya Devano untuk figting baju mereka.

Mereka telah sampai di butik tersebut. alangkah terkejudnya bahwa butik yang dipilihkan mamanya Devano adalah butik terkenal di Bandung yang terkenal akan Rancangannya yang elegan tapi mewah.

"Permisi! Apa tante Winda ada didalam?" Tanya Devano kepada salah satu karyawan butik.

"Eh tuan Devano, Anda sudah tunggu didalam. Mari saya antar!" Ucap karyawan tadi

Mereka berdua mengikuti karyawan tadi. Ternyata mereka disambut hangat oleh wanita paruh baya yang punya paras cantik.

"Wah kalian sudah datang rupanya." Ucap girang Wanita tadi

"Iya tante. Gimana kabar tante, sehat?" Ucap Devano sambil mencium tangan Wanita tadi.

"Tante ya seperti yang kamu lihat ini Vano. Apa ini calon istrimu Vano? Wah dia benar-benar cantik sekali. Kamu gak salah pilih istri ya." Ucap Wanita Yang dipanggil Tante oleh Devano.

"Ah iya tante. Dia calon istriku Kamila. Ami kenalkan Dia Tante Winda, pemilik sekaligus Desainer butik ini." Ucap Devano memperkenalkan Wanita yang bernama Winda tadi.

"Saya
Kamila tapi panggil saya Mila aja tante." Gugup Mila rapi masih memapilakn senyum cerahnya.

"Tenang aja cantik, tante gak akan ngapa-ngapain kamu kok." Cegah Winda, dia terkikik geli lihat kegugupan orang didepannya.

"Ouh yha Sebentar tante Ambilkan Gaun sama tuxedonya. Maaf Tante hampir lupa." Ujar Winda Yang hampir lupa.

Tak lama kemudian Winda membawa gaun dan Tuxedo untuk Mila dan Devano dengan dibantu satu karyawannya

"Ini gaunmu cantik Dicoba dulu yha. sa tolong kamu temani Mila ganti baju!" Ucap Winda kepada Karyawan yang membawa tuxedo Devano tadi.

"Baik bu. Mari mbak saya antar." Ucap Karyawan tadi sambil membawa Gaun untuk Mila

Mereka berdua pergi ke ruangan ganti baju. Devano masih melihat punggung Mila yang semakin menjauh dari pandangannya.

"Udah jangan dilihatin terus. gak akan hilang diambil orang kok." Ejek Winda, Dia sempat tertawa geli lihat keponakannya ini.

"Apa sih tante. Ah ya, Dimana tuxedoku? biar aku coba sekalian." Ujar Devano

"Ini. Tante udah buatkan yang spesial untuk Mu." Ucap bangga Winda

"Loh kok malah kayak martabak sih tante." Canda Devano

"Terserah tante dong." Ucap Winda mengejek

Devano tak menjawabnya dan langsung pergi ke ruang ganti untuk mencoba tuxedo yang dirancang untuknya

Tak lama hanya butuh 20 menit untuk mereka berdua keluar dari ruang ganti. Dan tentunya sudah memakai gaun dan tukedo yang di berikan. Mila keluar dengan dibantu Disa karyawan Winda tentunya.

Mereka begitu tampak serasi dengan balutan kain berwana Biru muda yang tentunya telah diubah menjadi Gaun dan tuxedo yang pass.

"Wah sangat pas di badan kalian. Tentunya juga sangat cocok. Gimana ada yang perlu tante perbaiki?" Ucap bangga Winda

"Enggak usah tante, ini aja udah pas di badan vano kok, cuma masih kebesaran dikit di bagian pinggang tapi sepertinya nanti kalau hari H pasti pas banget deh." Ucap Devano

"Ah syukurlah. Kalau kamu cantik?" Tanya Winda pada Mila

"Ini sudah sangat pas kok tante." Ucap Mila

"Ah syukurlah kalau memang sangat pas, api sebentar!"/Cegah Winda dan mulai mendekatkan Mila dan Devano

Devano dan Mila bingung apa yang mau dilakukan Winda pada mereka.

"Ini buat model rancangan baru tentunya. Dan juga mau dikirimkan Mamamu buat bukti." Ucap Winda dan Mulai memotret kedua pasangan itu dengan Kamera ponsel yang canggih pastinya.

"Lebih dekat dan yha, jangan lupa saling tatap, senyumnya jangan ketinggalan." Arahan Winda pada Mila dan Devano dan Mereka nampak gugup tapi tetap mengikuti instruksi arahan winda.

1

2

3

Cekrek

"Wah benar-benar pasangan serasi. Tante yakin pasti mamamu akan senang sekali Vano." Ucap bangga Winda

"yaudah tan kita mau ganti baju dulu." Pamit Devano

"Ah iya tante hampir lupa. Yaudah sana kalian ganti bajunya." Ucap Winda

"Ah tante semakin terkikis faktor U. Kelihatannya aja masih muda eh ternyata pelupa." Ejek Devano

"Biarin... Gini-gini masih kayak anak perawan loh No." Ucap winda

Mila yang melihat interaksi mereka pun hanya tersenyum. Dan teryata dibalik sosok Dingin dan tegas Devano ternyata masih tersimpan Bahwa dia suka mengejek orang dan selera humor yang anjlok.

Mila yang melihat Devano akan menjawab Ucapan winda pun menginjak Kaki Devano yang terbalut sepatu sportif hitamnya dengan kakinya yang masih mengenakan sepatu outfit putihnya.

"Serah tante aja deh."bNgalah Devano yang melihat bahwa calon istrinya mengatakan lewat matanya yang bilang "udah cukup jangan diteruskan"

Winda pun tertawa cekikikan melihat Devano yang notabenya sebagai putra dari sahabatnya menurut pada calon istrinya.

Mereka menganti baju mereka dengan baju semula yang sempat terjeda karna pertekaran sedikit tadi

Mereka telah selesai dan Mereka mengembalikan Gaun dan tuxedo yang akan dipakai Mila dan Devano di acara Resepsi mereka

"Kami pamit pulang dulu tante. Makasih Waktunya." Pamit Devani dan tak lupa mencium tangan winda

"Tante Mila pulang dulu yha. Maaf kalau merepotkan tante. sekali lagi makasih tante" Ucap Mila pada Winda

"Sama-sama. Tante doakan semoga lancar sampai hari H." Ucap Winda

"Amin. makasih tante" ucap Mila yang sudah berjalan menjahui Winda

Mereka pulang dan tak lupa Devano mengantarkan Mila ke kontrakannya yang tentu ada yang menyupiri mereka

Di perjalanan hanya ada keheningan sebelum Mila berucap sesuatu pada Devano

"Mas sepertinya akrab banget sama Tante Winda?"

"Ah iya mi. Tante Winda adalah sahabat Mama waktu SMA jadi kami sering ketemu. Apalagi kalau Dia berkunjung dirumah pasti aku, Kak Nadha, Andra, sama Fani pasti bercanda banyak sama Tante Winda dan suaminya, om Ian apalagi kalau ada 1 Anaknya yang pulang dari london. Seru banget" Jelas Devano.

Tak terasa Mobil yang dinaiki mereka telah sampai di Kontrakan Mila

"Maaf Tuan,Nona ini sudah sampai." ucap Supir Devano dan membukkankan pintu bagi Mila

"Mas Vano, pak Bejo saya masuk dulu yha. makasih waktu dan tumpangannya. Assalamualaikum" Salam Mila sebelum berjalan memasuki rumah kontrakannya

"Waalikumsalam. Ayo pak kita ke kantor sekarang." Perintah Devano

" Ah iya tuan." Patuh pak Bejo,  supir Devano

""""""""«««««»»»»»""""""""

Revisi 23 September 2020

Apload Deh....

Jangan lupa tinggalkan jejak..denagan Vote dan comen😊

Sahabat Sampai Surga [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang