🐾Amarah

7.5K 419 3
                                    

Happy reading guys 🌫️

_____---_____

Kenzie POV

Akhirnya selesai....

"Ken, bukankah Danilo mau kesini?" Mindlink Leo

"Entahlah" jawab Kenzie sedikit berpikir. Leo tidak menjawab hanya terdiam sedikit berpikir.

"Tapi seharusnya dia telah sampai beberapa jam yang lalu. Karena aku merasakan kehadirannya." Mindlink Ku sedikit berpikir.

Hening














BRAK

Pintu ruangan ku buka dengan kasar. Melesat pergi setelah menemukan jawaban atas apa yang ku pikirkan.

"Awas kamu Danilo, sedikit saja kamu menyentuh milikku akan ku buat kamu tidak bisa macam-macam lagi dengan apa yang sudah menjadi milikku." batinku geram mengingat sifat sahabatku yang suka bermain-main denganku.

Geraman kasar keluar dari mulutku mendapati kamarku kosong. Dimana gadis kecil itu?

"Dimana Acelin Ken?" Mindlink Leo padaku dari suaranya tersimpan rasa takut yang dominan.

"Tenanglah Le, kamu pasti bisa merasakan bukan bahwa Acelin masih di istana." ucapku menenangkan Leo yang ingin sekali mengambil alih tubuhku.

"Bagaimana bisa tenang Ken, aku takut ia pergi auuuuu" Leo berputar-putar di kepalaku membuat ku pusing.

"Tunggu hukumanku gadis kecil." Gumamku setelah mengetahui keberadaan Acelin.

Aku melesat menuju tempat dimana gadis kecilku berada. Sepertinya aku harus menyiapkan hukuman yang setimpal untuk gadisku itu.

Seringai kejam terbit di wajahku, memikirkan hukuman-hukuman yang akan ku berikan pada gadis pembangkang itu.

Kenzie POV end
.
.
.
.
Tempat pelatihan

"Wahhh, ini mengagumkan." Acelin terperangah melihat tempat pelatihan yang sangat luas serta banyak sekali pedang, busur, panah, dan benda tajam lainnya disana.

"Ck, apakah kamu baru pertama kali melihat tempat pelatihan yang seperti ini?" Tanya Danilo sedikit terkekeh.

"Jelas! Ini sangat luar biasa." Jawab Acelin antusias.

"Baiklah-baiklah" tuntas Danilo.

"Ayo kita kesana!" Ucap Acelin menarik pergelangan tangan Danilo. Berjalan mendekati tempat beberapa pedang tajam berada. Sedangkan Danilo hanya mengikuti Acelin karena ia masih terkejut dengan tarikan Acelin.

Belum beberapa langkah berjalan, tubuh Danilo sudah terlempar menubruk pohon yang tidak jauh dari tempat pelatihan berada. Warrior yang berlatih seketika mengalihkan perhatian melihat ke asal suara berasal.

"Astaga Danil!" Teriak Acelin melihat Danilo menubruk pohon. Mengabaikan orang yang membuat Danilo terlempar. Acelin berjalan berniat menghampiri Danilo berniat untuk mambantu. Belum sempat melangkah tangan Acelin ditarik kuat oleh telapak tangan besar.

Grrrrrr

Geraman berasal dari belakang tubuh Acelin membuat tubuh Acelin menegang seketika. Perlahan-lahan Acelin membalikkan tubuhnya menghadap tubuh tegap yang dilapisi jubah mahal di belakangnya.

"Kiii....ng" cicit Acelin takut melihat mata tajam itu menghunus tepat di manik matanya.

"Tidak bisakah kamu tak membuatku marah." Ucap Kenzie tanpa mengalihkan perhatiannya dari Acelin.

Acelin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang