Berulah

5K 343 9
                                    

Happy reading buat kalian

Please jangan lupa vote
😭
Biar seneng gua🙂

Dah lah

Bye

☁️☁️☁️☁️☁️
☁️☁️☁️☁️
☁️☁️☁️
☁️☁️
☁️
🕊️

"Aish Ken lepas" Berontak Acelin saat dirinya dibawa melesat. Kenzie berhenti melesat dan berjalan seperti biasa di lorong menuju kamarnya. Kenzie melepaskan dekapannya dan berjalan terlebih dahulu menuju kamarnya.

"Ken nggak sopan tau ninggalin tamu, apalagi tamunya Kak Gisel." Acelin menyusul langkah Kenzie ia berjalan tepat di belakang Kenzie.

"Kak Gisel kan udah baik mengunjungi mu. Seharusnya kau meluangkan waktu untuknya. Dan nggak baik bicara dengan nada tegas dan tinggi di hadapan pasangan. Nanti kalau Kak Gisel marah baru tau ras- Aduh" Acelin merasakan punggungnya menabrak dinding setelah badannya di tarik ke samping.

Kenzie menatap tajam Acelin yang berada di kungkungannya. Acelin yang awalnya seperti seorang ibu yang memberi petuah kepada anaknya diam seketika. Acelin menelan ludahnya pelan-pelan melirik tatapan Kenzie.

"Pasanganku hanya kau. Aku hanya menyukai kau dan aku hanya akan baik padaku." Ucap Kenzie.

Blush

"Aishh kenapa Malu? Kau ini biasanya juga biasa-biasa saja." Batin Acelin meruntuki dirinya yang blushing karena ucapan Kenzie.

Pipi Acelin memerah. Ia menunduk dalam-dalam agar Kenzie tidak melihat pipinya. Kenzie yang melihat telinga Acelin yang memerah seketika mengulum bibirnya menahan senyum lebar yang kapan saja bisa ia perlihatkan.

Cup

Acelin mengerjapkan mata berulangkali setelahnya menatap Kenzie yang berlalu begitu saja setelah mendongakkan kepalanya dan mengecup kilat pipinya. Tangan Acelin terangkat memegang pipinya. Tanpa sadar Acelin tersenyum malu sembari mengigit bibirnya.

"Tunggu!!! Kenapa aku senang astaga! Ingat Acelin kau harus bebas." Acelin menepuk-nepuk keras pipinya sembari menggeleng cepat.

"Bagaimana dengan perkataan ibu dan ayah? Apa aku harus menerima takdirku?" Acelin berjongkok di tempat yang sama. Ia mulai memikirkan perkataan ibu dan ayahnya. Acelin menatap ke arah pintu kamar Kenzie yang terlihat dari posisinya. Setelahnya menyenderkan punggungnya ke dinding lorong kamar.

"Sepertinya aku harus mulai menerimanya."

❣️

"Selamat siang King. Maaf mengganggu waktu istirahat Anda. Putri Gisel membuat keributan di halaman King." Lapor Jack yang tiba-tiba masuk ke ruangannya.

"Selesaikan secepatnya!" Jawab Kenzie tenang setelahnya ia kembali fokus mengurus beberapa berkas kerajaan.

"Emm maaf King masalahnya Qu..Queen juga ada di sana." Jawab Jack sembari menunduk takut saat tiba-tiba mata tajam Kenzie menatap membunuh padanya.

BRAKK

"Astaga!" Latah Jack saat Kenzie mengebrak meja kerjanya yang tidak tanggung-tanggung sampai terbelah.

Acelin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang