Satu🌕

5.4K 337 22
                                    

Hari ini adalah hari dimana Kenzie pulang. Kenzie dan para warrior telah sampai di gerbang utama Darkmoon Pack. Jack beserta para maid dan warrior yang berjaga di mansion sangat resah karena Queen mereka yang mengurung diri di kamar. Jack pun tidak berani memberi tahu Kenzie tentang keadaan Acelin saat ini mereka hanya berdoa agar Kenzie tidak hilang kendali saat tahu keadaan Acelin.

Jack, maid, serta warrior menyambut Kenzie sembari menyembunyikan ketakutan mereka. Kenzie yang telah berubah wujud menjadi manusia pun mengedarkan pandangannya saat berada beberapa langkah di depan Jack.

"Dimana Queen?" Tanya Kenzie dengan mata menatap tajam Jack. Jack hanya diam tidak menjawab membuat amarah Kenzie terpancing.

"DIMANA QUEEN?" Tegas Kenzie bertanya membuat semua orang tersentak.

"Qu..een mengunci diri di kamar Ki-" Ucapan Jack terpotong saat Kenzie telah melesat menghilang membuat semua orang cemas dengan apa yang akan Kenzie lakukan kepada Acelin.

BRAKK

Pintu kamar terbuka lebar membuat seorang gadis yang menyudutkan dirinya di sudut kamar tersentak. Perlahan gadis itu menaikkan pandangannya menatap tidak minat Kenzie yang berdiri dengan amarah yang menguat tepat di tengah-tengah pintu. Kenzie yang melihat keadaan Acelin yang jauh dari kata baik pun langsung saja melesat ke arah Acelin dengan wajah yang sarat akan khawatir. Belum sempat Kenzie menyentuh Acelin, tangannya telah ditepis terlebih dahulu oleh empunya.

"Jangan menyentuhku!" Ucap Acelin sembari menatap tajam Kenzie yang menatapnya khawatir.

"Cih, tidak mungkin dia khawatir."

"Apa yang terjadi?" Tanya Kenzie sembari mengembalikan raut wajahnya menjadi datar seperti biasa.

"..."

"Acelin apa yang terjadi?" tanya Kenzie lagi melihat keterdiaman Acelin yang menatapnya tajam

"..."

"Grrrrr ACELIN!!!" geram Kenzie saat Acelin tidak juga membuka suara.

"..."

"Baiklah jika kamu masih bungkam." Ucap Kenzie geram, setelahnya ia pergi meninggalkan Acelin dengan segala amarahnya. Niatnya ingin langsung bermanja dengan Acelin punah seketika berganti amarah. Dengan langkah cepat ia menuju ke arah penjara untuk meluapkan segala amarahnya. Bahkan ia tidak berniat sedikit pun untuk beristirahat.

Di sisi lain, Acelin tengah memandang kosong kepergian Kenzie. Ia sebenarnya rindu dengan Kenzie bahkan mungkin ia sudah jatuh cinta dengan Kenzie setelah apa yang mereka lalui. Tapi kekecewaannya terhadap Kenzie seakan menguasai dirinya. Hingga ia tidak sadar bahwa malam nanti adalah hal yang sangat dinanti para werewolf yang telah memiliki mate. Bulan yang akan bersinar terang di malam ke-7 saat dimana Moongodes menciptakan mereka berpasangan. Memberi cinta, kasih sayang, serta kehidupan kepada para werewolf.

Malam harinya saat Kenzie merasa bahwa amarahnya sedikit berkurang, ia pun melesat ke kamar yang ditempati Acelin sedari ia tinggalkan. Jubah yang awalnya dipenuhi oleh darah telah berganti dengan sendirinya menjadi jubah putih dihiasi dengan jahitan hitam pada pinggirannya. Setibanya ia dikamar, Acelin masih tidak beranjak sedari ia tinggalkan membuat amarah yang sempat berkurang bermunculan kembali. Kenzie segera mungkin menutup pintu kamarnya serta menguncinya setelahnya melesat ke arah Acelin dan menarik Acelin agar berdiri dari duduknya. Acelin yang mendapat tarikan mendadak tersebut belum sempat menyesuaikan kakinya, yang akhirnya hanya bisa bertumpu pada bahu Kenzie, Kenzie pun dengan sigap melingkarkan tangannya di pinggang Acelin agar tidak jatuh.

Mereka berdua bertatapan sejenak hingga tiba-tiba Acelin tersadar dan menatap Kenzie tajam. Kenzie yang mendapat tatapan tajam tersebut menaikkan satu alisnya bertanya tetapi Acelin Engan menjawab, ia memilih berontak agar lepas dari Kenzie tetapi bagaimanapun juga tenaganya tidak dapat menandingi Kenzie.

Acelin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang