💜

11.1K 594 11
                                    

Happy reading beb

-----'''-----
Seorang pria perlahan mendekat kearah gadis mungil yang tengah melepas sahabatnya pergi ke istana barunya.

Sebelum gadis itu beranjak, pria itu telah mencengkram erat pergelangan tangannya yang tentu saja langsung ditepis kasar oleh gadis itu.

Acelin POV

Qila sudah pergi bersama Alpha Farel. Huhhh!! Aku harus bermain dengan siapa. Tapi tak apalah semoga Qila bahagia dan tidak memikirkan ku. Sebenarnya ia telah menyuruhku tinggal bersamanya tetapi aku tak enak hati.

Setelah kereta yang ditumpangi Qila sudah tidak terlihat aku berniat untuk kembali ke kamar karena jujur tubuhku sangat lelah hari ini.

Grep

Tunggu tangan siapa yang memegang tanganku?. Ku sentakkan tangan itu dari pergelangan tanganku. Tunggu! pheromon ini... Ku coba mendongak menatap orang yang berani menyentuhku.

Tatapan itu sangat menakutkan. Cocok sekali untuknya yang seorang King. Harum tubuhnya juga bisa kucium dengan jarak yang emm lumayan dekat menurutku. Namun harum tubuhnya sangat nyaman.

"Mine" bisiknya, apa aku tidak salah dengar. Dia menyebutku miliknya, heiii lalu aku harus bilang wow gitu?.

"Cih." decih ku lirih namun sepertinya pria yang tidak lain King itu mendengar decihanku. Buktinya cengkeramannya menguat mungkin bisa ditebak akan meninggalkan bekas. Huh tangan ku yang malang.

Ku edarkan pandanganku, seketika aku tersadar menjadi tontonan karena berdekatan dengan King Kenzie. Oh astaga, lebih baik aku kembali ke kamarku.

"Kamu mau kemana?" tanyanya dingin tanpa menarik pheromonnya yang telah ia keluarkan.

"Maafkan saya King telah menghalangi jalan Anda." ucapku meminta maaf sembari berpura-pura jadi rakyat yang menghormati pemimpin. Aku juga sedikit demi sedikit menarik pergelangan tangan ku. Huh! Benar bukan membekas.

Ku langkahkan kembali kakiku menyingkir dari hadapannya. Tapi baru beberapa langkah kaki ku terasa berat. Tunggu! mengapa sulit sekali? apa yang terjadi pada kakiku, berat sekali.

"Kemana?" tanyanya dengan smirk dan pheromon yang ia keluarkan bertambah pekat. Anggota pack dan para pemimpin hanya bisa menatap kami. Ingin sekali ku memukul mereka. Apakah mereka tidak lihat rakyatnya sedang ditindas.

"Saya ingin kembali ke dalam. Apakah Anda butuh sesuatu?" tanya ku mulai jengah. Tak ku pedulikan lagi tentang kedudukan saat ini. Yang aku inginkan segera pergi dan menjauh dari hadapannya, tidur dan makan dengan kenyang.

"Aku mau dirimu." Jawabnya santai sembari berjalan mendekat ke arahku.

"Kalian semua ingat ini! gadis ini milikku!" teriaknya lantang.

Hah! apa-apaan ini. Aku hanya milik mateku. Umurku saja masih sangat muda. Wolfku juga belum muncul.

"Dan untuk Anda Alpha Aland. Aku akan membawanya sekarang ke Packku dan pastinya tanpa penolakan." ucapnya sembari menatap Alpha Aland yang berdiri menunduk.

"Kalian mengerti?" tanyanya pada semua orang yang saat ini menunduk takut.

"Mengerti King!!" jawab semuanya.

"Heh, aku adalah milikku, bukan milikmu jadi lepaskan sihir sialan ini dari tubuhku!" suruh ku padanya. Biarlah sopan santunku kali ini lenyap. Aku sudah sangat kesal dengan sikapnya. Tidak tahukah dia kalau saat ini aku hanya ingin tidur.

"Arrghhh..." teriakku ketika tangan besarnya mencengkram rahang ku, membuatku mendongak menatapnya sembari meringis saat sesuatu menusuk rahangku. Sepanjang apa sih kukunya sakit banget!.

Acelin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang