🐾Hukuman 2

7.3K 359 5
                                    

Happy reading guys 🌫️

_____---_____

"Kau sepertinya suka sekali bermain-main denganku." Ucap Kenzie dengan seringai kejamnya. Membuat Acelin ketakutan sembari mencoba menghirup udara di sekitarnya tangannya pun tak berhenti meronta-ronta, memukul, mencakar agar bisa melepaskan tangan Kenzie yang mencengkram lehernya.

"Terimalah hukumanmu" ucap Kenzie dingin yang langsung melesat membawa serta Acelin.
.
.
.
Bruk

Arghhhh

Erangan Acelin keluar ketika Kenzie melemparnya di sebuah ruangan gelap yang hanya ada jendela kecil tepat di pojok ruangan serta ranjang kecil yang tertutupi selimut putih tipis.

PLAK
PLAK

Acelin tersungkur membuat dahinya terkantuk ujung ranjang yang berada di ruangan tersebut.
"Hiks...hiks..." Tangis Acelin pecah mendapatkan tamparan yang begitu keras hingga ujung bibirnya robek mengeluarkan darah.

Kenzie mencengkram erat rahang Acelin mendongakkannya agar menatap dirinya.

"Apakah kau ingin menjadi jal*ng dengan memperlihatkan bahumu itu?" Tanya Kenzie dengan tajamnya.

Acelin yang mendengar itu seketika ikut menatap tajam mata itu. Tidak ada rasa takut sama sekali membuat amarah Kenzie semakin kentara.

Kenzie mulai mencengkram kuat leher Acelin membuat Acelin mencengkam erat lengan kokoh Kenzie.

"Ingatlah ini baik-baik, kau adalah milikku tak ada yang bisa memilikimu selain diriku. Hanya aku yang bisa menyentuhmu, melihat semua yang ada padamu, senyummu, juga air matamu. Hanya aku yang bisa menyakitimu maupun melindungi mu." Kenzie melepaskan cengkramannya membuat tubuh Acelin meluruh di lantai.

Acelin menghirup rakus udara disekitarnya. Sembari sesekali terbatuk-batuk, sedangkan Kenzie hanya menatapnya walau terkadang ada rasa menyesal dari dalam hatinya.

"Sudah berulangkali aku memberitahumu bahwa kau adalah milikku. Jika pun takdir memisahkan mu dariku aku akan tetap mendapatkan mu. Nanti malam aku akan pergi ke wilayah tenggara aku akan pulang seminggu setelahnya." Ucap Kenzie dingin.

"Kau jangan pernah keluar dari sini. Jangan pernah berbicara dengan pria manapun. Jika aku mendapati kabar tentang mu yang menentang ku. Aku tak segan-segan menandaimu secara paksa bahkan melakukan penyatuan. Apakah kau mengerti?" Tanyanya dingin sembari berjongkok menyamakan tinggi tubuhnya dengan Acelin yang bersimpuh di atas lantai.

Acelin mendongak menatap Kenzie dengan pandangan berani. Tangannya bergerak menghapus darah yang mengalir diujung bibirnya.

"Aku bukanlah milikmu. Kau tak ada hak untuk memiliki. Kau- arghhhh" ucapan Acelin terpotong saat Kenzie dengan kejamnya menarik rambut Acelin membuat Acelin mengerang kesakitan.

"Bukan kau yang memutuskan siapa pemilik mu. Hanya aku yang berhak menentukannya." Ucap Kenzie setelahnya berlalu pergi meninggalkan Acelin yang sudah menangis meratapi takdir yang dia terima.

Kenzie keluar dan tidak lupa mengunci ruangan tersebut. Ia berjalan dengan tegasnya menuju ruang bawah tanah. Ia menggila mencabik penghianat yang berada dalam penjara ruang bawah tanah tersebut.

"Kau kejam Ken, ia mate kita kenapa kau menyakitinya." Mindlink Leo meraung-raung.

Arghhhh

Kenzie menarik rambutnya sendiri. Ia semakin menggila membuat warrior yang berada dalam ruangan yang sama bergidik ngeri.

"Kenapa aku sefrustasi ini?" Batin Kenzie tanpa menghentikan pukulan dan cabikan yang ia berikan pada penghianat di sana.

Setelah puas Kenzie berjalan menuju kamarnya mengganti setelan pakaiannya yang sudah berlumuran darah.

Ia berjalan dengan aura kekuasaannya keluar untuk melakukan perjalanan meneliti wabah yang menyerang pack nya.

"Berangkat!" Suruhnya kepada pasukan yang ikut melakukan perjalanan bersamanya.

"HIDUP KING KENZIE!" Sorakan dari warrior menandakan mereka telah berangkat menuju wilayah tenggara Darkmoon Pack.

Semua orang tidak ada yang berani mengajaknya berbicara, begitupun Danilo yang menunggang kuda di belakangnya. Mereka seakan mengerti bagaimana suasana hati King kejam tersebut saat ini.

Dilain sisi Jack yang memang ditugaskan untuk menggantikannya di Pack merasa iba terhadap Queennya yang di kurung di ruang rahasia Kenzie.

"Ken awasi gadisku, jangan sampai ia berhasil lolos dari ruangan ku. Berikan ia makan dan minum jika memang sudah waktunya." Mindlink Kenzie yang sudah melakukan perjalanan jauhnya.

"Baik King" balas mindlink Jack.

"Moongodes saya hanya berdoa agar hubungan mereka berakhir bahagia." Doa Jack pada Sang Dewi Bulan.

" Doa Jack pada Sang Dewi Bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuda yang ditunggangi Kenzie.




🐾🐾🐾

Mian
part kali ini aku buat sedikit jadi jangan marah hehe

Acelin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang