🐾Tanda

7.2K 389 1
                                    

Happy reading guys 🌫️

_____---_____

Acelin POV

Hiks..
Apa salahku? Mengapa ia menyiksaku seperti ini. Dasar br*ngs*k! Siapa dia berani mengataiku jalang. Apakah ia tidak pernah melihat seorang gadis hingga bisa-bisanya mengatai ku jalang.

"Hikss...Aku ingin pulang."

Entah sudah berapa lama aku menangis aku mendengar suara ketukan pintu.

"Hormat saya Queen, saya membawakan makanan Anda." Ucap Jack yang masuk ke ruangan ini dengan diikuti kedua maid yang membawa nampan serta beberapa obat yang aku yakini untuk mengobati lukaku.

"Pergilah aku tak lapar!" Suruh ku lirih.

"Tapi Queen, King bilang Anda harus memakannya." Ucap Jack lagi.

"Aku bilang aku tidak lapar! Peduli apa aku dengan perintahnya." Mereka terdiam mungkin kaget mendengar suaraku yang sedikit berteriak.

"Kami akan menaruhnya di sini Queen." Ucap Jack dan menyuruh kedua maid itu menaruh nampan dan pergi meninggalkan aku sendiri di ruangan ini.

Aku kembali menatap kosong ke depan meratapi takdir yang saat ini aku jalani.

Acelin POV end

Sudah dua hari ini Jack membawakan makanan untuk Acelin. Tapi setiap itu pula Acelin tidak menyentuh makanan itu sama sekali.

Jack menjadi resah ia ingin memberi tahu Kenzie tentang ini, tapi ia takut hukuman untuk Acelin bertambah.

Sedangkan di wilayah tenggara Darkmoon Pack, Kenzie dan juga Danilo sedang melakukan penyelidikan terkait wabah.

"Ken, wabah ini terlihat aneh" Danilo berdiri menghampiri Kenzie setelah membersihkan tangannya yang menyentuh tubuh salah seorang anggota pack di sana.

"Ya aku tahu." Jawab Kenzie sembari mendekat ke arah anggota pack yang terjangkit wabah tersebut.

"Apakah kau tidak melihat ini?" Tunjuk Kenzie ke arah belakang leher anggota pack tersebut.

"Wahhh, kau sangat jeli Ken." Danilo segera menghampiri Kenzie melihat arah yang ditunjuk Kenzie.

"Bukankah ini--"

"Ya kau benar, sepertinya mereka ingin bermain-main dengan kita." Kenzie menyeringai.

"Panggil para tabib untuk menghadapku!" Kenzie berjalan meninggalkan tenda yang langsung diikuti Danilo.

"Ken, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Danilo

"Kau lihat saja nanti. Lebih baik ka-" ucapan Kenzie terpotong oleh seorang warrior.

"Hormat saya King, Maaf atas kelancangan saya King, para tabib telah tiba."

"Suruh mereka masuk!"

Para tabib pun masuk memberi hormat kepada Kenzie.

"Hormat kami King, Alpha Danilo"

"Berdirilah!"

"Mengapa Anda memanggil kami King?" Ucap salah satu tabib tersebut.

"Salah satu dari kalian pasti tahu mengapa kalian berada di sini." Kenzie berdiri dengan tatapan tajamnya berjalan mengelilingi para tabib.

"Ampuni kami King, tapi kami benar-benar tidak tahu." Salah satu tabib bersujud membuat tabib lainnya pun ikut melakukan apa yang tabib itu lakukan.

"Kalian tahu sudah lama aku tidak membunuh seseorang mungkin satu hari yang lalu." Ucap Kenzie dingin sembari memperlihatkan belati perak yang sangat tajam, memutar-mutarnya menggunakan jari telunjuknya.

Acelin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang