Happy reading to you
☁️☁️☁️☁️☁️
☁️☁️☁️
☁️☁️
☁️
🕊️---
Tak terasa hari itu berlalu dengan cepat. Matahari juga telah kembali ke peraduannya. Berganti dengan langit yang kini dihiasi cahaya-cahaya kecil yang bertabur menghiasi langit malam.
Saat ini Acelin tengah merenung di balkon kamarnya. Mengadah ke atas sesekali tersenyum kagum melihat begitu banyak bintang yang bersinar terang.
"Moongodes, siapakah aku?" Tanya Acelin tersirat kesedihan dalam kalimatnya.
"Jika aku shewolf mengapa aku tidak dapat merasakan wolfku." Setetes air mata membasahi pipi chubby Acelin. Acelin beranjak dari tempatnya. Ia mendudukkan dirinya di kursi panjang tanpa sandaran yang berada di balkon kamarnya.
"Astaga"
Tubuh Acelin menegang saat merasakan hembusan nafas hangat di telinganya. Tanpa berbalik pun ia tahu siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan Kenzie.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Kenzie setelah menjauhkan wajahnya. Acelin mendongak menatap Kenzie yang menunduk balik menatapnya.
"Belum mengantuk." Acelin memutuskan tatapannya kembali menatap hamparan langit di depannya.
Kenzie ikut mendudukkan dirinya tepat di belakang Acelin dengan kaki yang mengurung tubuh mungil Acelin. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Acelin serta menyibakkan rambut Acelin ke sebelah kiri.
Kenzie mulai mendekatkan wajahnya di leher putih Acelin. Menghirup aroma Acelin yang memabukkan sesekali memberi kecupan di sana. Acelin hanya pasrah, toh menolak tidak ada gunanya bagi Kenzie.
"Ken geli." Acelin mencoba menjauhkan dirinya saat dirasa Kenzie semakin gencar melakukan aksinya.
"Acelin" lirih Kenzie dengan suara seraknya, ia menatap Acelin yang balik menatapnya dengan mata yang semakin gelap.
Acelin memiringkan kepalanya menunggu kata yang akan diucap Kenzie. Sungguh di mata Kenzie Acelin sangat cantik dengan tatapan polosnya tersebut.
"Bolehkah?"
Acelin yang tidak mengerti maksud Kenzie hanya diam membuat pertahanan Kenzie runtuh karena menunggu Acelin yang tidak paham akan maksudnya. Kenzie mengusap leher Acelin sembari menatap Acelin memohon.
Acelin menegang tersadar maksud dari Kenzie. Ia berdehem untuk mengurangi kegugupannya.
"Emm, Ken aku mengantuk. Emm Aku akan pergi tidur. Jika.. jika kau masih ingin disini tak masalah. Selamat malam." Acelin melepaskan belitan tangan Kenzie, serta berjalan cepat meninggalkan Kenzie yang belum berubah posisi melihat Acelin yang sangat gugup.
"Ha..ha..ha" kekehan Kenzie saat mendapat penolakan lembut Acelin.
"Ck.. mengapa harus minta izin Ken. Kau ini, seharusnya kau lebih agresif." Mindlink Leo menertawakan Kenzie.
"Aku tidak percaya ini." Gumam Kenzie dengan wajah tidak percaya.
"Terimalah jika kau ditolak Ken." Mindlink Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acelin (Hiatus)
Werewolf"kamu milikku Acelin, tak peduli seberapa cerdik kamu menghindari ku kamu tetap milikku. Hanya aku yang berhak menyakitimu dan hanya aku yang berhak menentukan kapan kamu pergi untuk selamanya." Kenzie Alvaro Xander "Siapa Anda berani mengatur saya...